Bab 10

1.2K 110 8
                                    

Penglihatan itu pun menghilang, seiring tubuh Orland yang perlahan menghilang. Andreas terus bergerak masuk ke rumah satu dan kerumah yang lainnya. Saat mengetahui Fakta bahwa Rain dan yang lainnya adalah dalang di balik itu semua, menjadikan orang-orang di kota misteri itu Vampire semuanya, bahkan Rains Corp menciptakan senjata dari para Vampire itu termasuk Juno.
Mata Andreas berubah keunguan, ia satu persatu bergerak cepat dan melesat seperti kilat.

Wuussh
Sret sreet

Andreas membunuh beberapa anggota Rain, tapi ada salah satu Vampire kecil yang melihat aksi itu. Andreas tersenyum dan meletakkan jarinya di bibir sebagai isyarat diam. Anak itu mengerti, lalu Andreas menghampiri anak kecil itu. "Sssstt.... Apapun yang kau lihat, jangan pernah katakan kepada siapapun."

Anak kecil itu berbicara. "Aa-apakah, kakak akan membunuh kami semua? Aku mohon, jangan bunuh kami... Kami tidak mau mati dengan cara seperti ini, ayah dan ibuku baru saja di bawa oleh mereka, aku takut kak."

Andreas menelan susah payah salivannya, ia tercekat. Kemudian dengan tenang Andreas berbicara. "Aku akan melindungimu dari orang-orang itu. Sekarang pergilah kerumah itu,"

Anak kecil itu menuruti Andreas, Andreas melanjutkan aksinya lagi tanpa di ketahui siapapun. Andreas melayangkan belatih kearah anggota yang pergi bersamanya.

Sret
Sreet

Wuuush
Srek

Sekitar sepuluh orang mati di bunuh Andreas, Andreas kembali ke kelompok Juno. Juno melihat mata Andreas yang berubah ke unguan dan ada bercak darah di tangan Andreas. Juno berbisik. "Apa yang kamu lakukan? Kenapa ada bercak darah di tanganmu?"

Andreas buru-buru mengelap tangannya, kemudian berbicara. "Hanya sedikit bersenang-senang,"

Mata Andreas kembali normal, tapi yang tidak Juno sadari tangan Andreas diam-diam melempar senjata rahasianya satu persatu ke orang-orang di sisi kanan kirinya. Ada beberapa kelompok yang membawa paksa anak laki-laki yang masih muda, ada sekitar lima orang yang mereka bawa. Rain langsung membawa pergi orang-orang itu.

"Hari ini cukup berburunya, ayo kita kembali." seru Rain.

Tapi ada dua orang yang melihat beberapa orang mati terbunuh dan melaporkannya ke Rain. "Maaf tuan... Ada banyak anggota terbunuh,"

Rain yang mendengar itu terkejut, lalu berbicara. "Apa? Bagaimana bisa? Orang-orang disini tidak akan mampu melawan ku."

Rain mengajak yang lain untuk memeriksa semua jasad itu. Benar saja, sudah ada tiga belas orang yang mati. "Keparat, cari siapa yang melakukannya...?"

Juno melirik kearah Andreas, ia melihat Smirk tipis di bibir Andreas. 'Jangan-jangan Andreas?'

Merasa tidak dapat menemukan siapa yang membunuh sekelompok manusia yang menjadi biang masalah disana, Rain menarik semua orang untuk pergi kembali ke laboratorium. Sesampainya di Lab, semua orang disuruh kembali kerumah masing-masing termasuk Juno dan Andreas.

"Kalian boleh kembali kerumah masing-masing," seru Rain kepada Juno dan Andreas.

"Baik pak, kalau begitu kami permisi dulu." Sahut Juan.

Juan dan Re pergi meninggalkan Lab itu, Rain masih kesal dengan apa yang menimpa beberapa anak buahnya. Di sepanjang perjalanan Juno dan Andreas hanya diam, begitu sampai di rumahnya Savaro, Juno berbicara. "Apa yang kamu lakukan?"

Andreas mengangkat alisnya sebelah, dan itu sama persis dengan tabiat Orland. Juno sedikit terkejut, kemudian terdengar suara Savaro. "Ada apa ribut-ribut?"

Juno dan Andreas membuka topeng mereka, kemudian Andreas berbicara. "Aku melakukan hal yang benar Juno, tuan Savaro. Anda juga berasal dari The Mystikal Of Age, aku melihat semuanya."

(BL)- THE MYSTIKAL OF AGEWhere stories live. Discover now