18. mengabaikan

122 3 0
                                    

Sedari dalam perjalanan Galang masih memikirkan perkataan dari Regar, kalo memang bener bener alyya mempunyai hubungan dengan Regar kenapa dari awal tidak omong dan malah menirma perjohan ini "akhhhhh" teriak Galang, banyak masalah yang terus terusan menghampiri Galang.

Tak mau memikirkan masalah itu, Galang langsung masuk ke dalam rumah nya di ruang tamu Galang di sambut dengan wajah garang ayah dan mamah nya seolah olah ingin menelan Galang hidup hidup

"Jam berapa ini?" Tanya Ardian, ayah Galang.

Seketika Galang mati rasa, mau ngejawab takut salah giliran ga di jawab ntar di kira gw anak durhaka. Duh serba serbi

Ardian menahan lekat mata Galang sedangkan yang di tatap bukanya tegang malah cengar-cengir sambil menundukkan kepalanya Ardian membulat kan mata nya melihat ekspresi yang di tunjukkan oleh putranya

"Cengar-cengir, mau jadi apa kamu nanti! Kalo tiap malem kerajaan nya berantem, minum, balapan, jarang pulang. Ma--

Belum selesai ayah Ardian memarahi anak nya, suara keras milik mamanya seketika membuat Ardian menghentikan ucapan nya langsung menutup kedua telinganya lalu Galang juga langsung menutup kedua telinganya

"UDAHH!! UDAH!" kalian berdua sama saja, tidak ada bedanya.

"Lah, kan emang kalo berdua sama saja ga ada bedanya" jawab Galang, sedangkan Risa yang mendengar jawaban dari anak nya langsung mengambil sendal nya dan ia lemparkan ke arah anak nya itu.

Brugh.....

"Akhh, sakit maa" keluh Galang sambil mengelus elus bahunya yang sempet kena lemparan maut dari namanya

Galang mengendap endap mengambil sendal yang mama nya lempar, dengan tangan menahan gemetaran galang tetep menyerah sendal itu kepada Risa , Risa yang langsung menyaut sendalnya membuat Galang bergidik ngeri

"Enggak bapak nggak anak sama saja, kerjaan nya tiap malem keluyuran balapan pulang pulang wajah udah kek ketela yang warna ungu" mama Risa tetep melanjutkan ngomel ngomel nya, dengan berat hati Galang dan ayah nya harus merelakan harga dirinya anjlok di depan wanita.

"PAHAM GAK!" Galang dan Ardian kaget saat sedang asik nya melamun dan mengabaikan perkataan Risa hingga di kejutkan dengan ucapan keras dari Risa

"I-iiya mah, faham" ucap Galang dengan suara tersenggal senggal

Risa mengangguk dan beralih menatap suami nya, di situ Ardian berada di posisi yang ga strategis niat mau memarahi anak nya malah kebalik dia yang di marahi oleh istri

"Iya-a faham"

"Oh iya kamu. Kamu sebentar lagi mau nikah masak mau gini terus kerjaan kamu" perkataan Risa membuat hati Galang kembali menjadi sakit mengingat jika alyya memiliki lelaki lain selain diri nya

"Gatau mah, Galang mau naik ke atas dulu" dengan cepat Galang langsung pergi meninggalkan ayah dan mama nya untuk pergi ke kamar

"Heh jangan keburu tidur, mandi dulu abis itu makan" mengabaikan teriakan dari mama nya, dan langsung masuk kedalam kamar mengunci rapat rapat pintu kamarnya

Galang mengambil figura yang terpajang di nakas kamar nya, mengamati senyum bahagia dari gadis yang ada di figura itu

Arghhhh...

Pyarrkkkk.....

Dengan perasaan campur aduk Galang langsung membanting figura itu,

"Hiks,,,,, ke-kenapa hiks kamu tega" ucap Galang sambil menangis sesegukan, pusing memikirkan masalah masalah yang gada ujung nya Galang langsung membanting tubuhnya di atas ranjang king size nya.

GALANG Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang