episode 18

32.6K 1.2K 11
                                    

Hay Hay hayy
Welcome back readers
Aku mau ujian nih, doain ya aku bisa jawab semua ujian hehe
Dan tetap bisa lanjutin ceritanya juga

Sudah 4 jam lebih kiranya Safira berdiri di lapangan pasantren, dengan cuaca yang sangat panas ditambah dirinya sedang tidak sehat.

Safira tidak diizinkan oleh ustadzah Rena untuk berjongkok sedetik pun, bahkan dia sudah sangat kehausan dan kelaparan karena tidak diizinkan ustadzah Rena untuk makan dan minum.

Akhirnya karena tubuhnya tidak lagi sanggup menahan lapar dan haus, dia pingsan di tengah tengah lapangan.

Sebelum menutup mata, Safira melihat seorang laki laki dari ujung lapangan yang berlari kearahnya.

" Safira!! "
Teriak Gus Azka

" Astagfirullah Safira! Bangun "
Gus Azka tampak panik ketika melihat Safira pingsan ditengah lapangan

Bermacam pertanyaan muncul dari santriwan dan santriwati di pasantren ketika melihat Gus Azka memeluk Safira, layaknya sepasang kekasih.

" Nak... Dibawa ke ndalem aja, nanti kita panggil dokter "
Abi shaleh menyaran kepada Gus Azka agar membawa Safira ke ndalem supaya bisa beristirahat.

Saat hendak membopong Safira layaknya princess seseorang membelah kerumunan

" HEY!! NGAPAIN KALIAN BERKUMPUL DISINI HAH?! SANA MASUK KE ASRAMA KALIAN!! DIA HANYA SEORANG PELACUR SAJA!! JANGAN PEDULIKAN DIA!! DIA DEKAT DEKAT SAMA GUS AZKA SEPERTI INILAH MEMINTA PERHATIAN!! AWAS!! SAYA MAU MELIHAT SI PELACUR DRAMA!! "
ustadzah Rena terus saja memaki Safira dan tidak tau bahwa disitu ada kyai, umi, Ning syasa dan Gus Azka.

Setelah membelah kerumunan sambil mengumpat ustadzah Rena terkejut melihat Gus Azka dan keluarganya sedang disitu pula, Dimana keadaan Gus Azka sedang memeluk Safira

" Gu-gus Azka?! "
Kejut ustadzah Rena

" Kenapa kamu seperti itu ustadzah? Apa salah Safira? Apakah dia pernah menyakitimu? Bahkan dia cuman seorang santriwati pindahan yang tidak tau asal usulnya disini. Dia belum bisa  beradaptasi dengan lingkungan ini, seharusnya anda membuat santriwati ini betah disini ustadzah "
Umi fathimah sudah kehilangan kesabaran lantaran menantunya dihukum dengan cara tidak sepantasnya seperti ini

" Saya ingat ingat tidak pernah membuat sebuah aturan di pasantren ini, bila sekali tidur di kelas langsung dihukum seperti ini "
Kyai shaleh mulai tidak suka dengan hal yang dilakukan ustadzah Rena

" Umi, Abi, Ning mendingan kita bawa dulu Safira ke ndalem, dan telepon dokter Abi. Safira sudah sangat panas badannya "
Gus Azka sudah sangat khawatir bahkan dia tidak memperdulikan lagi didepannya ada ustadzah Rena.

Akhirnya Gus Azka menggendong Safira layaknya princess dan membawa ke ndalem.

Setelah dokter selesai memeriksa Safira

" Bagaiman Gus keadaan Ning? "
Tanya Ning syasa yang memasuki kamar setelah membuat teh untuk Gus Azka

" Alhamdulilah tidak apa apa Ning, hanya saja Safira kecapean dan demamnya tinggi, mungkin setelah 1 jam demamnya turun karna udah dikasih obat sama dokter tadi "
Gus Azka menjelaskan apa yang dikatakan dokter tadi sama Ning syasa, supaya bisa disampaikan ke umi dan Abi. Karena umi dan Abi tidak mau masuk ke kamar Gus Azka, katanya mengganggu kemesraan mereka

" Yaudah Gus, Ning pamit dulu ya, mau sampaikan sama umi dan Abi keadaan Ning Safira. Assalamualaikum "
Pamit Ning syasa yang meninggalkan kamar Gus Azka

" Waalaikumsalam"
Jawab Gus Azka

Setelah kepergian Ning syasa Gus Azka menggenggam tangan Safira yang terasa dingin akibat demam. Gus Azka terus saja menatap wajah istrinya, seakan akan tidak akan ada hari lain untuk dia bisa menatap istrinya itu. Di dalam hatinya berkata

" Ya Humairah ku, kenapa engkau menolakku? Apakah aku sekarang ini dimatamu? Aku ikhlas mencintaimu karna allah, ana uhibbuka Fillah zaujati. Tolong terimalah aku, sungguh aku tidak akan bisa hidup tanpamu "

Setelah itu Gus Azka meneteskan air mata dari kelopak matanya itu, dia sangat sedih melihat istrinya tertidur dalam keadaaan seperti ini.

Karena sudah lelah menangisi akhirnya Gus Azka merebahkan dirinya dan menidurkan dirinya disamping Safira.

Jam sudah menunjukkan pukul 5 sore, Gus Azka masih saja tertidur hingga diapun lupa akan kewajiban lima waktunya.

Safira sudah mulai membuka matanya secara perlahan. Dan ketika sudah terbuka sepenuhnya dia memegang kepalanya karena merasa pusing, dan bingung dimana keberadaannya sekarang ini.

Saat hendak bangun dia melihat seorang lelaki di sampingnya sedang tertidur dengan nyenyak, layaknya seorang bayi yang kecapekan. Sangat imut, Safira mengurungkan niatnya untuk bangun dan menatap wajah suaminya itu sangat lama.

Gus Azka yang merasa sedikit aneh, dan disampingnya mulai gerak gerak akhirnya terbangun dari tidurnya, dan melihat bidadarinya sedang menatapnya

Safira yang melihat Gus Azka membuka mata, otomatis terkejut. Akan tetapi tangannya ditarik oleh Gus Azka dan membuat dirinya jatuh ke dalam pelukan Gus Azka.

" Mau kemana? "
Tanya Gus Azka dengan suara serak khas bangun tidur

Safira yang mendengar suara Gus Azka spontan menelan air liurnya

" Ma-mau turun Gus "
Jawab Safira terbata bata

" Jangan dulu, temanin saya disini. Kamu masih sakit jangan kemana mana dulu "
Gus Azka melarang Safira pergi dan kembali memeluknya dengan erat

Safira menerima pelukan dari Gus Azka, biasanya dirinya tidak menerima pelukan dari Gus Azka, berbeda dengan hari ini. Dengan senang hati dia menerima pelukan Gus Azka

Saat sedang berpelukan pintu kamar Gus Azka terbuka
Dan...

Hay guys segini dulu yaa
Mau ngerjain tugas dulu
Baybaby
Oh ya btw typo komen aja yaa

Gus AzkaWhere stories live. Discover now