episode 36

22.2K 719 3
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Selamat malam semuanya
Gus Azka update lagi nih
Kalau ada typo di komen aja yaa
Selamat membaca
Semoga kalian suka

" Tiada yang lebih indah melainkan pacaran setelah menikah "
Gus Azka

Disinilah 3 wanita yang bersahabat itu berada. Ya di kantin kampus mereka karena salah seorang dari mereka mengatakan merasa lapar jadi mereka harus ke kantin untuk mengisi perut salah satu dari mereka.

" Aduh Tasya kamu mau beli apa sih ini? Dari tadi gak jadi jadi mau beli apa "
Ziva merasa kesal dengan sahabatnya itu soalnya dari tadi Tasya katanya lapar. Tapi tidak kunjung membeli makanan malahan keliling kantin aja

" Heheheh sebenarnya aku udah makan di rumah tadi, cuman.... "
Tasya memutuskan pembicaraannya dan tersenyum kearah dua sahabatnya itu

" Cuman kenapa sya? "
Safira yang mendengar perkataan Tasya terpotong itu pun bingung apa hal yang ingin dikatakan Tasya

" Emm... Gak ada kok ayo! Ayo! Kita ke kelas nanti telat lagi "
Tasya kembali menarik kedua sahabatnya meninggalkan kantin kampusnya dan ke kelas.

Saat sedang berjalan ke kelas mereka tidak sedikit orang orang yang menyapa mereka. Karena sebelum Safira ada mereka digemari oleh banyak para cowok because sifat mereka yang ramah banget dan gak cuek. Ditambah ada Safira yang cantik dan perfect ini malah semakin suka orang menyapa mereka.

Tak lupa si Tasya tukang usil mengganggu salah satu mahasiswa yang sedang membaca masing kampusnya dengan membetulkan kacamatanya

" Ets... Bang! Bang! Tikus tu di kaki Lo!"
Merasa sangat mudah tertipu laki laki itu yang sedang fokus memerhatikan Mading kampus tiba tiba saja terkejut dengan suara Tasya dan berlari hendak memeluk ziva. Tetapi ziva menggeserkan badannya mendekat ke Safira, alhasil lelaki tadi terjatuh dan tersungkur di lantai

" Yahhhh kacamatanya patah dong "
Tasya merasa sangat kasian, lantaran orang yang diganggu dia tadi kacamatanya rusak karena tersungkur ke lantai

" Aku minta maaf ya bang? "
Tasya mengambil kacamata lelaki tersebut yang sudah tidak layak dipakai lagi

" Iya gak papa kok, tapi aku mau belajar gimana ini gak ada kacamata ya? "
Lelaki itu sempat ketakutan karena kehilangan 2 matanya itu

" Tunggu ya aku telpon papi aku dulu"
Ziva menelpon papinya dan menyuruhnya membuatkan sebuah kacamata dengan sesuai permintaan lelaki tersebut. Karena papinya ziva salah satu pengusaha terkaya dan memiliki sebuah toko kacamata yang banyak peminatnya

" Okey! Kamu tungguin aja dipanggil di pemberitahuan nanti ya bang "
Ziva tersenyum kearah lelaki tersebut

" Iya makasih banyak yaaa "
Lelaki itu mengambil tasnya yang masih berada di lantai dan hendak pergi

" Maaf sekali lagi ya bang! "
Tasya meminta maaf dengan sedikit berteriak karena lelaki itu sudah sedikit menjauh dari mereka

Dan mereka melanjutkan menuju kelasnya untuk mengikuti pembelajaran mereka. Tetapi ada yang aneh, kenapa sahabatnya yang satu lagi asik diam saja ya?

" Safir? Kenapa kamu diam aja? "
Ziva yang merasa aneh dengan Safira mulai menanyakannya

" Aku marah sama Tasya "
Safira membuang mukanya layaknya orang yang sedang marah padahal dia sedang berpura pura saja

Tasya yang sedang menata rambutnya tiba tiba saja terkejut dan langsung menghadap ke arah Safira dan berdiri di hadapannya

" Aku? Kamu marah sama aku? Aku salah apa fir? Aku nyakitin kamu? Atau aku ngalakuin sesuatu yang melukai hati kamu? Kamu terluka karena aku? Dimana? "
Tasya yang panik dengan jawaban dari Safira atas pertanyaan ziva tadi hendak mengangkat tangan Safira yang ingin melihat apakah terdapat luka tetapi ditepis oleh Safira

" Ishhh bukan itu sya..."
Safira menghembuskan nafasnya perlahan seakan akan capek dengan teman satunya ini

" Terus apa dong? "
Tasya mulai ketakutan

" Hayo Lo sya dibilangin noh sama pak su- eh maksudnya pawangnya nanti "
Ziva yang hampir keceplosan pun segera mengalihkan pembicaraan

" Ishh aku gak ada pawang ziva... "
Safira mulai badmood pula dengan ziva

" Terus kenapa Safira? Aku kan? Katakan sayang apa salah aku? "
Tasya mulai berakting seakan akan dirinya menangis

" Safira gak suka Tasya tadi gangguin Abang itu kasian dia tau "
Safira mulai menjawab apa kesalahan dari sahabatnya ini

" Kan cuman bercanda fir.... "
Tasya menjawab dengan jawaban yang enteng aja

" Tapi tidak begitu Tasya... Itu sudah melewati batas. Bahkan Allah SWT. Tidak menyukai orang orang yang mengganggu teman temannya. Karena hal itu tidak baik bagi kita "
Safira mulai sedikit memberikan nasihat kepada temannya

" Iya... Maaf "
Tasya meminta maaf atas perilakunya tadi

" Yaelah sya kenapa Lo minta maafnya sama Safira orang yang kamu ganggu Abang tadi "
Ziva menepuk keningnya lantaran temannya satu ini sangat capek diurus

" Oh iyaya tapi aku udah minta maaf juga sama Abang tadi "
Tasya menjawab dengan memandang Safira

" Yaudah lain kali jangan diulang, ayok ke kelas keburu telat "
Safira dan teman teman pun kembali melanjutkan perjalanan ke kelas mereka

Tibanya mereka di kelas langsung tidak lama disambut oleh dosen mereka.

" Sya? Lo tadi lihat apa pas ngajak kita ke kantin? "
Bisik ziva pada Tasya saat dirinya amaih kepo dengan kejadian tadi

" Tadi ada cewek yang diceritain Gus itu yang namanya itu lohhh siapa ya lupa pulak aku "
Tasya mengetuk ngetuk jarinya di dagu seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu

" Ziva!! Tasya!! Kalian sedang apa?! "
Dosen wanita itu nampak marah

" Tidak buk saya sedang mengingat dimana saya menaruh dompet saya tadi "
Tasya mencari alasan supaya tidak terkena hukuman

" Disimak penjelasannya! Nanti dipikir lagi! "

" Baik buk "

Safira yang berada disamping ziva tertawa melihat tingkah teman temannya ini

Sekarang ini pembelajaran mereka telah usai dan mereka hendak pulang kerumah. Seperti biasa Safira ditinggalkan oleh kedua sahabatnya.

Tit...tit..
Suara klakson mobil terdengar dari depan Safira

" Non, ayo saya supir yang dikirim oleh pak Azka untuk menjemput non"

Safira kembali mengingat bahwa tadi suaminya mengatakan dirinya akan pulang dengan dijemput supirnya nanti

Safira tersenyum kepada supir tersebut sambil melihat dari arah jendela dan menaiki mobil tersebut dan menuju ke perusahaan Gus Azka.

Sesampainya disana Safira masuk dan melihat sesuatu yang tidak ingin dilihatnya

Hay gaess sampai sini dulu yaa
Jangan lupa
Vote
Komen
Follow
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Gus AzkaWhere stories live. Discover now