Chapter 14 || Overthinker

454 33 1
                                    

James mengerjapkan matanya ketika Lily menyerangnya secara tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

James mengerjapkan matanya ketika Lily menyerangnya secara tiba-tiba. Tristan membusungkan dadanya, bersedekap sambil menatap tajam pria yang berhadapan dengannya.

"Paman? Apa ada yang bisa menjelaskan padaku kenapa istriku bisa dengan tiba-tiba memanggil pria asing ini dengan sebutan paman?"

Lily tetap menatap James dengan tatapan kejam yang mampu membuat tubuh James meremang. Lily kemudian membuka mulutnya untuk memberi jawaban pada suaminya, berhubung tuan James hanya berdiri mematung tanpa berniat untuk bicara sepatah katapun.

"Paman James ini adalah teman ayah dan ibuku. Dulu hanya paman James yang selalu datang untuk merayakan ulang tahunku bersama ayah dan ibu. Tapi saat itu dirimu masih terlihat sangat muda. Dan aku melupakan dirimu seiring berjalannya waktu," Lily menatap James dengan tatapan kosong, seolah-olah berbicara tanpa mendengar apa yang diucapkannya.

"Benar. Akhirnya kamu mengenaliku, Lily." James akhirnya membuka mulutnya setelah terdiam untuk beberapa saat.

"Kenapa kamu tidak mengatakannya sejak awal?" Tristan mengangkat satu alisnya lalu berkacak pinggang. Dia merasa ada keanehan yang membuat lubang besar disituasi saat ini. Dia hanya tidak tahu dimana letak lubangnya.

James menunduk menatap butiran pasir berwarna cokelat yang mengotori sepatunya. Ia menghela napas sebanyak tiga kali sebelum akhirnya mendekati Lily lalu akhirnya memberikan penjelasan yang cukup menyiksa jantungnya.

Tapi sebelum satu kata meluncur dari mulut kering James, Lily sudah lebih dulu menganga seperti sudah membaca pikiran James saat ini.
James mengerutkan dahinya dan menunggu. Yup! Ia menunggu reaksi Lily yang kalau dilihat sekelebat mata,sepertinya Lily sedang menyusun puzzle yang akan memberinya jawaban.

"Paman selalu mengatakan kalau kalian bekerja bersama kan? Itu artinya....," Mata Lily membulat bola, kedua telapaknya membekap mulutnya ,Lily tampaknya mulai menyadari satu hal penting yang selama ini ia lewatkan

Tristan mengerjapkan matanya, lalu mengalihkan pandangan matanya dengan cepat kearah James.

"Apa...." Lidah Tristan terasa berat. Takut salah bicara. 

"Selama ini kupikir kau tidak akan mengenaliku,"James akhirnya membuka mulutnya dengan senyuman lemah. Tristan hendak menyerbunya dengan 1001 pertanyaan saat tiba-tiba ponselnya berdering dengan nyaring.

Tristan meraih ponselnya disaku celana,lalu terdiam. Ia membiarkan ponsel itu berdering untuk beberapa saat sebelum ia mengangkatnya dan berjalan menjauhi Lily dan James. Lily menatap suaminya dengan tatapan heran. Tidak biasanya Tristan seperti itu ketika harus menerima panggilan masuk.

 Apa mungkin karena ada paman James disini? 

Lily tidak ingin terlalu memikirkannya. Dia akhirnya kembali mengalihkan pandangan kepada James lalu bersedekap dengan tatapan dingin yang membuat James canggung.

INNOCENT PLAYBOY [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang