SUDAH TERBIT - Ketika Haneul Choi, mualaf Korea ingin menjadi seorang muslim yang taat, Cahaya Pendar adalah muslimah yang menjauh dari Allah akibat poligami yang dilakukan Ayahnya.
***
Usai wajib militer, Haneul Choi ( mualaf dari Korea) berlibur k...
Follow instagram dan tiktok @frasaberliana (author) dan @deargoldenstars (readers space, tempat halu, dan jadwal update) untuk berita terkini Langit Goryeo.
Tekan tombol bintang dan jangan lupa beri komentar yang baik.
Happy Reading.
***
Kartu debit Haneul masukkan ke dompet. Tas belanja berisi terusan dan syal batik tulis untuk Naeun telah diterima.
"Sayang sekali Mas Haneul harus buru-buru pulang ke Korea. Tadinya saya mau ajak Mas Haneul silaturahim ke beberapa pesantren di Jogja dilanjutkan safari masjid sampai Surakarta."
"Jika ada kesempatan, saya pasti akan ke Jogja lagi."
Mas Wahyu manggut-manggut. "Bapak sudah lama sakit, Mas?"
"Eum ... iya, Mas Wahyu." Haneul menjawab tak yakin, menandakan dia tidak terlalu memperhatikan kesehatan Abeoji.
"Mas Haneul mau beli apalagi? Biar saya antarkan."
Haneul mengedarkan pandang ke arah jalan Malioboro. Toko dengan cat biru di seberang jalan menarik perhatian. Ada etalase yang memajang manekin laki-laki berbaju koko dan sarung, perempuan bergamis dan kerudung. "Mas Wahyu, saya ingin ke toko itu," tunjuk Haneul.
"Itu bukan toko oleh-oleh, Mas. Toko busana muslim moderen."
"Saya mau beli baju seperti yang ada di manekin."
Mas Wahyu mengangguk paham. "Oh, Mas Haneul mau beli sarung dan baju koko? Betul, Mas. Itu ciri khas Indonesia juga. Mari, saya antar."
Sampai toko, Haneul melihat dua sisi ruangan. Sisi kanan untuk busana muslimah, sisi kiri untuk busana muslim. "Mas Wahyu, apakah laki-laki tidak boleh ke bagian perempuan atau sebaliknya?"
