Prolog

121K 8.1K 1.1K
                                    

AAARRRRGGGHHH!!!

Hello bucinnya GalaRiri, aku comeback!!! Absen yuk kalian tau cerita GalaRiri dari manaaa??

Seneng gakk?! Siap nemenin Bucinable 2 sampai ending??!! Aku mau rajin up InsyaAllah😩✊

Oh ya, kalo belum baca cerita yg judulnya "Gala & Riri" bisa baca dulu ya! Langsung liat aja di profil aku, biar tau dikit-dikit gimana sih kisah mereka waktu LDR dan sebelum Bucinable 2 ini.

Urutan baca kisah Gala Riri : My Childish Girl, Bucinable, Gala & Riri, Bucinable 2.

Yang gak vote dan komentar ntar jadi sadboy/girl kayak Gala!!!😡😤

Yang gak vote dan komentar ntar jadi sadboy/girl kayak Gala!!!😡😤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Prolog

"Menunggu lo kembali adalah rutinitas membosankan yang paling gue sukai."

***

Senyuman tipis yang hampir tidak bisa dilihat oleh siapapun itu menghiasi wajah berahang tegas milik cowok yang sedang sibuk menata dan memasukkan lembaran surat ke dalam sebuah kotak berwarna abu-abu di atas meja belajar.

Setelah kotak berhasil ia tutup rapat-rapat, satu tangannya beralih mengambil spidol hitam yang akan ia gunakan untuk melingkari angka ke 900 pada sederetan angka yang tertulis di kertas yang ia tempel di dinding sebelah meja belajar.

Selain penuh dengan foto dan lukisan wajah cewek yang begitu ia cintai, dinding kamar dengan nuansa putih abu-abu itu juga penuh dengan tempelan kertas yang terdapat deretan angka mulai dari angka 1 hingga angka 1000 di dalamnya.

"Hari ini tepat hari ke 900 lo ninggalin gue," ucapnya lirih setelah menghela napas singkat dan menggerakkan jari tangannya cepat untuk melingkari angka ke 900. "Harapan gue masih sama. Semoga kita bisa ketemu sebelum hari di mana gue harus melingkari angka ke 1000."

Tak lama setelahnya, ia tersenyum kecut. Merasa khawatir dengan apa yang akan terjadi di depan nanti. Pikiran-pikiran perihal, bagaimana jika sampai hari ke 1000 ia belum bisa bertemu dengan seseorang itu? Terus berputar di dalam kepala.

Pasalnya ia sudah membuat janji dengan dirinya sendiri. Jika sampai pada hari di mana ia harus melingkari angka ke 1000, akan tetapi belum juga bertemu dengan seseorang itu, maka, mau tidak mau, sanggup tidak sanggup, ia harus merelakan kepergiannya untuk selamanya dan benar-benar harus membuka lembaran baru tanpa berharap apapun dari seseorang di masa lalunya itu.

Ah, bahkan sampai detik ini ia belum mampu menganggap cewek yang begitu ia cintai itu sebagai masa lalu. Rasanya terlalu sakit jika mengingat selama ini dirinya hanya berpura-pura sembuh dan baik-baik saja di depan semua orang. Faktanya, cintanya untuk cewek itu justru semakin besar.

BUCINABLE 2 ; More Than Home Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang