[2-11] Feel Real

10.5K 946 58
                                    

Haloo, ada yang kangen?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haloo, ada yang kangen?

Part ini panjanggg

Happy reading...

"Woah... Makasih, ya, Mas, keren banget ini, mah." Emir berputar-putar menatap sepatu baru yang dipakainya. Ini, sih, bisa untuk main bola di lapangan kompleks. Paling mengkilau dan palling mahal. "Kalau Mbak Jeje atau Mama, sih, boro-boro beliin gue ginian, mereka itu pelit Mas, serius..."

"Oh, ya?" Jordan hanya terkekeh geli. "Syukur, deh, kalau kamu suka, Mir. Soalnya Mas bingung mau beliin kamu apa. Kata Mbak Jeje, kamu nggak suka buku?"

Tentu saja Emir langsung ngakak. Ya, iyalah, tidak suka. Boro-boro buku, komik yang jelas ada gambar Naruto saja dia tidak suka. Paling cuma dia jadikan alas tidur.

"Mas Jojo jangan beliin buku, dong. Nggak bakal gue baca itu, mah."

Jordan mengacak rambut Emir dengan gemas. "Heh, penting banget baca buku itu! Kamu harus coba pelan-pelan! Buku itu jendela dunia, loh, Mir!"

"Yah, kalau bagi gue buku itu jendela siksa, kalau gue baca, gue tersiksa. Soalnya gue nggak ngerti isinya apaan, Mas!"

"Berarti kamu bacanya nggak pake hati," Jordan gemas sendiri. Kembali mengacak rambut Emir.

Padahal mereka baru beberapa bulan ini saling mengenal. Kadang saat Jordan sering mengantar Jelita pulang dulu, Emir sibuk main. Selalu main, begitu kata Jelita. Mau itu main layangan atau sepak bola sekalipun. Tapi setelah mengenal langsung, Jordan hanya butuh beberapa menit saja untuk dekat. Wow, rekor untuknya yang sedikit introvert dan sangat selektif memilih teman. Bertemu Emir, dia seperti dikabulkan mimpinya untuk mempunyai adik. Menjadi anak bungsu sangat membosankan baginya— yang kata Renata punya pemikiran dewasa dan sifat ngemong. Sekarang Jordan senang karena dia jadi punya adik.

"Mas Jojo bisa main PS, nggak? Main, yuk!"

"Wih, bisa dong, Mir! Ya kali, enggak! Emang Mas keliatan cupu banget gitu, ya, sampe ditanya bisa main PS apa, nggak? Gih, ambil, kita mabar!"

"Wokey... meluncur!"

Emir sudah berlarian dari kamar sebelah untuk mengangkut perangkat PS-nya. Hanya beberapa detik, langsung menampilkan raut mupeng.

"Mas Jojo tahu nggak, sih, ada seri terbaru PS5?! Tapi mahal, sih, ck! Padahal pengen!"

Jordan mengerjap dengan senyuman geli. "Kenapa? Mau? Gih, kapan yuk, beli?!"

"Huahh! Mas Jo seriusan?! Ya, mau, dong! Tapi jangan bilang-bilang Mbak Jeje, ya! Kuy, sekarang kita battle, dulu!"

Dan hanya dalam hitungan detik kamar itu berubah menjadi arena perang. Jelita yang baru masuk ke dalam menjerit kaget. Segala macam benda melayang. Bahkan bantal kesayangannya jebol di lantai. Bulu-bulunya berhamburan tidak tahu diri. Lalu bungkus-bungkus snack dan sisa-sisa remahan di dalamnya.

Jetty JournalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang