Him

394 31 0
                                    

"Pada akhirnya aku membenci malam pergantian tahun itu karena dirinya"

















"Selamat makan!!"

Wooyoung tengah berada dirumah orang yang ia anggap Bunda , mereka sedang menggrilling daging juga sosis tak lupa dengan beberapa jenis jamur , setelah berkaraoke tadi Wooyoung menyantap makanan tersebut dengan Bunda nya.

"Tidak keluar dengan pacarmu ?"

Wooyoung mendongak lalu mengelengkan kepalanya pelan

"Tidak Bun, dia sedang training mungkin pulang malam "

"Ingat ya nak, jika dia mencintai mu apapun akan dia lakukan tanpa protes. Jika kamu sudah menjadi pilihannya, kamu lah yang selalu jadi nomor satu"

"Mungkin dia belum cinta Bun, Wooyo masih harus berusaha"

Bunda nya tersenyum memaklumi sikap sabar anak angkat nya itu, sangat jarang ada orang yang mau bersabar seperti Wooyoung. 

"Haahh, bun. Wooyo kenyang hehehe"

Wooyoung menunjukkan deretan beberapa gigi nya sembari menepuk-nepuk perut rata nya.

"Baiklah , jika sudah selesai ayo ke depan 2 menit lagi kembang api akan sangat ramai"

"Omona!! Cepat sekali ! Ayoo bun!"

Wooyoung menarik bunda nya dengan senyuman senang. Hingga mereka sudah diluar , bertepatan dengan kembang api yang berlomba-lomba untuk muncul memamerkan cahaya kerlap-kerlip nya.

"Waahhh! Neomu yeupo!"

Wooyoung diajak berjalan sedikit kedepan rumah sang bunda, entah mengapa suasana hati nya berubah menjadi gelisah, bahkan airmata nya ingin keluar saat melihat beberapa kembang api kembali berpecahan dilangit.

"Kamu suka?"

"Iya, Sangat suka bun. Tapi seperti nya Wooyo harus pulang nanti mama mencari Wooyo"

"Mengapa tidak bilang menginap saja disini?"

Wooyoung kembali tersenyum lucu "besok Wooyo Training pagi Bun nanti liburan saja menginap nya, em selamat tahun baru Bunda Wooyo harap Bunda sehat selalu dan akan menyayangi Wooyo sampai kapanpun, mwah!"

Bunda angkat Wooyoung tertawa senang mendengar nya , memeluk Wooyoung gemas sembari mencium pipi nya.

"Amen sayang, Bunda kan selalu menyayangi Wooyo. Selamat tahun baru ya semoga Tuhan selalu memberkati anak bunda ini"

Wooyoung mengangguk dengan lucu nya , melambaikan tangan pada Bunda sebelum menaiki sepeda motor nya lalu perlahan menjauh dari perumahan tersebut. Mungkin ini akan menjadi hari terakhir mereka berdua bertemu karena bunda nya akan kembali ke kampung suami nya .


Sesampainya Wooyoung di kost yang ia tempati selama kegiatan Training, ia merebahkan tubuhnya sembari menekan tombol telepon pada watsap kekasihnya.



"Hallo, aku ikut pergi dengan mu ya nanti malam?"

"Maaf Woo, aku tidak jadi pergi"

"Kenapa begitu?"

"Aku akan party sebentar disini, sudah ya aku membuat pesanan dulu"

Tuutt

Wooyoung menatap telepon yang sudah dimatikan sepihak oleh San,

"Party?" Lirihnya

Satu kata yang membuat Wooyoung langsung meneteskan air matanya tanpa paksaan, kegiatan yang sangat Wooyoung benci karena masa lalu nya. Ia membenci hal itu dan sekarang San berada ditengah-tengah suasana mengerikan itu.

Awal Untuk Akhir - SanWooWhere stories live. Discover now