Gone

264 18 0
                                    

"Aku tidak akan marah kepadamu , karena semua ini adalah resiko untukku"


































Semenjak kejadian pagi itu tidak ada lagi pertemuan antara San dan juga Wooyoung, San yang seperti nya tidak perduli lagi dengan kekasihnya dan juga Wooyoung yang memang sudah mulai dirawat dirumah sakit.

Wooyoung selalu berharap bahwa hari esok bisa kembali bangun hanya untuk melihat San yang ada disamping brankar nya . Namun ,pagi itu tidak pernah terwujud. San mungkin akan mengatakan bahwa ia sibuk saat pertemuan nanti, berakhir akan dimaafkan oleh Wooyoung.

Sudah tiga hari Wooyoung hanya bisa merebahkan dirinya dibrankar tanpa bisa seperti dulu lagi, bahkan bernaafas saja sudah memerlukan alat khusus. Kondisi yang menyedihkan buatnya membuat sang mama tidak memperbolehkan Wooyoung memainkan ponsel barang semenit pun. Dan disinilah Wooyoung yang hanya bisa memainkan jemari nya karena bosan.

"Aku sangat bosan"

Yeosang yang menemani nya mendongakkan kepala menatap si sahabat yang mengeluh, ia berdiri untuk menemui Wooyoung dan duduk disamping brankar.

"Kamu mau aku bacakan cerita?"

Wooyoung hanya menggelengkan kepala nya, jika dibacakan cerita mungkin ia akan semakin bosan dan akhirnya tertidur. Demi apapun Wooyoung sudah sangat muak untuk terus menerut tertidur, entah itu karena obat atau waktu.

"Aku bingung ,kenapa San setenang itu tanpamu. Bahkan mencarimu pun tidak"

"Dia memang tidak suka hal yang merepotkan dirinya"

"Kamu kan pacarnya , apakah mencari keberadaan mu itu merepotkan?"

Wooyoung hanya mengedikkan kedua bahunya tidak tau menahu tentang itu. Isi hati San sangat susah ditebak, saking cuek nya dan kebodoamatannya. San memang spek manusia yang langka.

"Jika aku sudah berpulang nanti jangan menyalahkan dia ya ? Semua ini bukan salah nya.  Katakan saja ini salahku yang memaksanya agar bisa menemaniku."

Yeosang menautkan kedua alisnya tidak suka, meskipun ia sangat tau bahwa sahabatnya ini sangat mencintai lelaki kulkas 1000 pintu itu bukan berati Wooyoung bisa menjatuhkan harga dirinya.

"Dia juga salah , Mengapa menerima mu dengan rasa penasaran dan kasihan? Dan akhirnya dia paksakan perasaannya, dia belum tau rasa nya disepelekan. Aku tidak akan pernah memaafkan lelaki itu"

Yeosang mendekap kedua tangannya didepan dada , astagaaaa. Dia menjadi sangat kesal karena San, siapa pun akan begitu!

"Tapi semua yang dia lakukan sudah membuktikan cinta nya, dia tidak hanya sekedar kasihan dengan pengemis ini . Dia juga mencintai dengan hati nya"

"Come on bestie!! Kamu terlalu baik untuk lelaki yang tidak tau bersyukur. Ya ya ya aku tau perjuangannya untuk bertemu denganmu, aku tau semua yang dia lakukan kepadamu. Tapi bisakah dia menghargai semua yang tidak kamu sukai? Apa pernah dia meminta izinmu agar tidak meminta maaf kemudian hari?"

" yang tidak mencintai nya tidak akan mengerti bagaimana sikap dan sifat nya, meskipun banyaknya alasan yang aku terima tapi semua alasannya memang masuk akal"

"Akal mu yang menghilang!"

Yeosang bangun dari duduknya, mencari ponsel yang ia simpan didalam tas samping berwarna hitam. Menekan beberapa tombol sebelum menempelkan ponsel itu di telinga nya.

"Wooyoung dirumah sakit  sudah dua hari. Cepat kesini jika ingin bertemu dengannya "

Yeosang langsung mematikan sambungan telponnya lalu mengirik lokasi rumah sakit tempat Wooyoung dirawat.

Awal Untuk Akhir - SanWooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang