Chapter 3.

1.7K 81 3
                                    

Happy Reading.



Author Pov....



Tok tok tok....


" Woiiiii vinnn, bangun woiii keburu telat nih kita." Teriak Dion dari luar kamar kos.

Dion dan Regan sedari tadi berdiri di depan kamar Gavin, mereka berniat menjemput Gavin untuk berangkat ke sekolah. Memang sudah menjadi rutinitas bagi mereka untuk selalu menjemput Gavin setiap berangkat ke sekolah.

Gavin dirumah hanya bersama dengan 3 pembantu dan 2 satpam rumahnya, ayah dan ibu Gavin bekerja di Tokyo sehingga jarang ada waktu untuk pulang kerumah. Karena itu juga orang tua Gavin meminta Regan dan Dion serta teman dekat Gavin yang lainnya untuk selalu menemani Gavin.

" Wahhhhh ini gara gara kebanyakan minum ni semalam" kata Regan dengan muka kesalnya.



Flashback on...

Gavin dkk mulai menuju ke parkiran untuk mengambil motor mereka.

" Ehh, gimana kalo kita nongkrong dulu sambil bahas strategi buat lusa nanti?." Tanya Gavin kepada Dion dan Regan.

" Emmmm boleh boleh, Lo gimana gan?." Tanya Dion ke Regan.

" Gas lah yok!." Kata Regan, dan mereka pun mulai mengendarai motor mereka menuju ke tempat nongkrong.

Jika Regan dan Dion berpikir kalau Gavin akan mengajak mereka berdua untuk nongkrong di warung atau cafe atau dirumah Gavin, mereka salah! Gavin justru mengajak mereka nongkrong di bar.

" Lah kok ke bar Vin?," Tanya Regan was was.

" Sekalian nyantai aja sih, minum minum dikit lahhh." Jawab Gavin dengan santainya.

Dion dan Regan pun hanya menghela nafas kasar dan mengikuti Gavin masuk ke dalam bar.

Bukannya membahas strategi buat pertandingan lusa nanti, mereka justru hanya minum minuman beralkohol sambil ngobrolin hal hal yang unfaedah.

Regan tidak ikut minum karena ia takut jika besok badannya tidak vit untuk masuk ke sekolah, sementara Dion hanya minum sedikit, jadi ia tidak terlalu mabuk.

Sementara Gavin sudah teler tapi masih terus terusan minum.

" Weeeei Vin udah woi, repot nanti." Ucap regan mencegah Gavin untuk minum lebih banyak lagi.

Gavin pun berhenti minum,  dia juga langsung tidak sadarkan diri. Regan dan Dion pun hanya merasa sedikit kesal karena tingkah Gavin sahabatnya itu.

Lalu mereka membawa Gavin untuk pulang menuju kerumahnya, karena waktu sudah mendekati pukul 8 malam.


Flashback off....



Dion pun hanya berkacak pinggang sambil memikirkan gimana caranya membangunkan Gavin.

" Coba Lo buka Yon pintu kamar Gavin, siapa tau ga dikunci." Ucap Regan, Dion pun mengangguk lalu ia mencoba membuka pintu kamar Gavin. Dan benar saja pintunya tidak terkunci.

Terlihat Gavin masih tidur dengan tenang dengan selimutnya yang senantiasa membungkus tubuh Gavin seperti kepompong.


" Busett dah ni anak ga bangun bangun, dah kek orang mati aja." Ucap Regan sambil berkacak pinggang.

" Kek gimana nih cara banguninnya?, Siram pake air aja kali ya?." Kata Regan dengan pikiran jahatnya.

" Nahhh boleh juga tuh." Ucap Dion sambil terlihat senyuman smirknya.

Baru beberapa langkah Dion ingin mengambil air di kamar mandi, tiba tiba


" Ga usah aneh aneh kalian,brisik banget, hooaammmmm." Celetuk Gavin yang baru saja bangun dari tidurnya sambil menguap.

Dion pun mematung beberapa detik, lalu ia memutar balik badannya dan melihat Gavin yang habis bangun tidur.

Gavin terbangun dari tidurnya karena mendengar suara bising dari kedua sahabatnya, mata nya yang sayu dan rambutnya acak acakan serta bau alkohol di tubuhnya masih tercium.

Cantik. Gumam Regan dan Dion yang melihat penampilan Gavin.


" Hah?? Ngomong apa Lo pada?." Tanya Gavin kepada kedua sahabatnya.

" H-hah? Gaada kok, dah sana buru mandi!! Telat nanti." Ucap Regan dengan sedikit terbata-bata.

" Cih- kek Gapernah telat aja, biasanya juga bolos." Ucap Gavin dengan tatapan sinisnya.

" Udah mandi sana anjirr, gue mandiin nih lama lama." Kata Dion ceplas ceplos.

Gavin pun langsung melempar muka Dion dengan bantalnya, dan ia langsung beranjak menuju ke kamar mandi, sementara Dion dan Regan menuju ke ruang tamu sambil menunggu Gavin.



••



Gavin dkk sedang dalam perjalanan menuju ke sekolahnya, tanpa sarapan karena waktu sudah hampir pukul 7 pagi.

Ketika sudah beberapa meter hampir nyampe di gerbang sekolahnya, Gavin dkk berhenti mendadak.

" Lah anjir ada razia woi!" Celetuk Regan yang melihat ada segerombolan OSIS yang sedang merazia para siswa siswi di depan gerbang masuk.

" Mana gue lagi bawa rokok lagi." Kata Dion dengan memelas.

" Sama njir gue juga." Ucap Regan.

" Gue bawa rokok juga anjir," ucap Gavin sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

" Gimana dong nih?." Tanya Regan kepada Gavin dan Dion.

Gavin pun berfikir, Dion juga berfikir gimana caranya menghindari OSIS yang sedang melakukan razia itu.

" Kalo pun loncat dari pagar pun percuma, pasti di belakang tu pagar ada yang jaga." Kata Dion dengan pasrah.

" Ahhh bodoamat dah, kita trobos aja." Ucap Gavin dengan pasrah, dan langsung mengegas motornya menuju ke gerbang masuk sekolahnya.

" E-eh Vin vinnn, woiii!!" Teriak Regan, dan tidak di pedulikan oleh Gavin.

" Udahlah ikutin aja tu anak, percuma juga kalo mau bolos." Ucap Dion dan di angguki dengan pasrah oleh Regan.

Mereka pun langsung mengikuti Gavin untuk menuju ke gerbang masuk sekolahnya.



••

••




Tinggalkan Vote dan komen wahai para readers!

You Are Only Mine (Bxb)  | [ REVISI ]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon