Chapter 4.

1.5K 84 7
                                    



Happy Reading:)


Author Pov....



"Aduhhhh dah kebelet kencing ini gueeee, biarin gue lewat duluan donggg, nanti balik lagi dah kesini abis kencing." Ujar Gavin sambil memasang muka melas.

Arga pun hanya berkacak pinggang melihat tingkah Gavin, " Razia tas ga nyampe 5 Menit! Sini tas Lo!"

Gavin pun tetap memasang muka melas dengan puppy eyes nya, " ayolahhhh kak Argaa biarin adek Gavin yang ganteng, imut dan mempesona ini kencing dulu ke toilet."

Sedari tadi Gavin terus menolak untuk di periksa tasnya, sementara Regan dan Dion sudah terkena razia karena ketahuan membawa rokok di tasnya, alhasil mereka kena hukuman untuk berdiri sambil hormat di depan tiang bendera.

Sementara Gavin, ia terus membujuk si Arga supaya tidak merazia dirinya.


" Kok gue jadi mual ya gan, gara gara denger ucapan Gavin." Celetuk Dion yang bertingkah seolah olah kaya orang yang mau muntah.

" Lah? Jangan jangan Lo hamil Yon." Ceplos Regan tanpa merasa bersalah.

Dion pun langsung menjitak kepala Regan, " hamil gundulmu! Gue cowok anjir."


Arga yang melihat Gavin sedang menatap tingkah Regan dan Dion pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, ia langsung merebut tas Gavin, sementara Gavin langsung terkejut dengan tingkah Arga yang tiba tiba itu.

Arga pun langsung mengecek seluruh isi tas Gavin, dan ia menemukan rokok beserta koreknya di tas Gavin.


"E-ehhh, itu punya pak satpam yah pak satpam.... tadi dia nitip rokok di warung sebelah." Kata Gavin sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Arga dan OSIS yang lain pun hanya geleng-geleng kepala, " dah sana berdiri di depan tiang bendera sambil hormat, sampai nanti jam istirahat berbunyi." Ujarnya Arga.

Gavin pun menghembuskan nafasnya dengan kasar, " yaelahhhhh, Lo galiat apa ni cuaca panas bet, nanti kalo gue pingsan gimana?."

" Udah sanaa, atau saya tambah lagi hukuman kalian?."


" Udahlahhh vinnn, yok cuman 4 jam doang kok." Kata Dion dengan entengny,

"Percuma juga Vin ngebujuk OSIS, mereka kan gaada hati." Ujarnya Regan dengan tampang kesalnya.

"Tch." Gavin hanya berdecih, lalu ia langsung masuk gerbang menuju ke tiang bendera dan diikuti oleh Regan dan Dion.

Baru 10menit mereka berdiri di depan tiang bendera, keringat sudah mengucur deras di tubuh Gavin dkk.


" Panas bett anjir," keluh gavin.

" Tahan Vin, jangan pingsan dulu." Ujarnya Regan.

Dion pun hanya mengangguk, dan kembali fokus menjalani hukuman mereka.


Arga Pov...


You Are Only Mine (Bxb)  | [ REVISI ]Where stories live. Discover now