23. Tamu tak diundang

6.6K 567 0
                                    

Sebelum nulis nonton black on black dulu ehe
Ada yang sering nonton?

Sebelum nulis nonton black on black dulu eheAda yang sering nonton?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haii
Welcome

Saya tegaskan untuk pertama kalinya bahwa cerita ini HANYALAH REKAYASA!

Cerita ini masih banyak kurangnya dan saya sendiri merupakan penulis pemula yang belum pernah berkarya.

Alasan saya sendiri menulis cerita ini hanya karena GABUT!

Jadi dimohon untuk para readers memberikan kritik/ saran yang membangun tanpa menambahkan suatu ujaran kebencian atau semacamnya terimakasih.

#Revisi 28 Januari 2023

Jangan lupa vote
---happy reading---
.
.
.
.
.

Saat ini eliza sangat kesal. Dia berjalan cepat sambil menghentakkan kaki untuk melampiaskan emosinya.

Jangan lupakan bibir mengerucut yang jadi andalannya akhir-akhir ini.

Dia meninggalkan jeffrey sendirian. Masabodo dia mengejar atau tidak, Eliza tidak peduli.

Tingkah konyol eliza tadi diamati oleh seseorang tak jauh dari tempatnya berdiri.

"El" sang empu menoleh mencari-cari siapa gerangan yang sedang memanggilnya.

"Disini" teriaknya sambil melambaikan tangan.
'lah si bangcat ngapain kesini' batin eliza. Mau tidak mau dia berjalan mendekati pria itu.

"Salam kepada bintang kekaisaran floyen, maaf saya tidak menyadari kehadiran anda yang mulia"

"Tidak apa el.
Kau tidak perlu formal padaku, Panggil aku seperti biasa"

'emang dulu Eliza manggil dia apaan?' batinnya bertanya-tanya.

Dia membalasnya dengan anggukan karena tidak tau panggilannya pada pangeran mahkota dulu.

"Bolehkah aku duduk?"
Seketika suara Jeno menyadarkan dirinya kalau dari tadi dia belum mempersilahkannya duduk, dasar tolol.

"Ah tentu silahkan, maaf saya lupa yang mulia"
"Tak apa terimakasih"
Keduanya duduk di bangku taman samping mansion.


"Lancelot ambilkan minuman dan cemilan seperti biasa"
"Baik nona" dia bergegas mengambil pesanan Eliza dan kembali tak lama kemudian.
"Silahkan menikmati nona, yang mulia" sambil membungkuk sopan.
"Terimakasih lancelot" kata eliza menatap lancelot dengan senyuman manis nya. Sang empu membalasnya dengan anggukan disertai senyuman hangat. Kemudian berjalan menjauh memberi privasi antara keduanya.

The extraordinary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang