25. Gombalan maut

6.4K 517 15
                                    

Haii
Welcome

Saya tegaskan untuk pertama kalinya bahwa cerita ini HANYALAH REKAYASA!

Cerita ini masih banyak kurangnya dan saya sendiri merupakan penulis pemula yang belum pernah berkarya.

Alasan saya sendiri menulis cerita ini hanya karena GABUT!

Jadi dimohon untuk para readers memberikan kritik/ saran yang membangun tanpa menambahkan suatu ujaran kebencian atau semacamnya terimakasih.

#Revisi 28 Januari 2023

Jangan lupa vote
---happy reading---
.
.
.
.
.

Disinilah mereka berada, kamar berwarna biru yang sangat mewah dan elegan. Kamar siapa hayo? Yak kamarnya si jepri.

 Kamar siapa hayo? Yak kamarnya si jepri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keduanya berpelukan untuk meredam kerinduan yang mendalam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Keduanya berpelukan untuk meredam kerinduan yang mendalam. Ralat hanya jeffrey sedangkan eliza merasakan sesak karena Jeffrey memeluknya dengan sangat erat.

*tolongin eliza woi

Jeffrey mencari posisi ternyaman nya,
Menenggelamkan wajahnya di ceruk leher eliza sambil memejamkan mata menikmati usapan lembut tangan eliza pada rambutnya.

"aku sangat takut kalau kau akan membuang ku" ujarnya dengan suara lirih.
"Kenapa Jeff? aku hanya menyetujui ajakanmu kan"
"Aku bercanda sayang"
"Bercandamu gak lucu"
"Maaf, aku bersalah"

Eliza membalasnya dengan kecupan singkat di kening jeffrey. Hal ini adalah bagian favoritnya. Dimana kecupan dari bibir eliza mengalirkan kehangatan yang sangat menenangkan.

"Aku akan mengumumkan pernikahan kita di istana"
"Hei belum menyetujuinya"
"Meskipun kau tidak mau aku akan tetap menikahi mu"
"Oya? Memangnya orangtuaku setuju?"
"Hmm, aku sudah mengirimkan surat pada ayah, mereka merestuinya "

Tunggu tunggu. Eliza gak salah dengar? Apa tadi? Ayah?

"Apa? coba ulangi" titahnya membuat Jeffrey tersenyum geli,

The extraordinary Where stories live. Discover now