My Hiperaktif Boy(Part 2) - Shanfik

383 27 14
                                    

Dua bulan berlalu semakin hari, Shandy dan Fiki kini mulai terbuka satu sama lain, mereka berdua juga mulai berubah yang tadinya sering cuek kini menjadi random, dua bulan pacaran bagi Shandy sudah cukup untuknya, ia merencanakan sesuatu yang tak terduga yaitu apa? Yaps Shandy akan melamar Fiki secepatnya.

Fiki kira Shandy tidak akan seserius ini, tapi kenyataannya berbalik, Fiki yang mengira Shandy tidak akan mempersunting nya, tapi kenyataannya dia akan menikahi Fiki secepatnya.

"Shandy kamu mau kapan melamar Fiki?" tanya mama Shandy.

"Bsk ma, do'ain yh ma semoga acaranya lancar"

"Mama selalu do'ain kamu sayang. Shandy Maulana kini kamu sudah beranjak dewasa saja ya nak? Baru aja kemarin kamu masih bayi, sekarang udah mau nikah aja. Selamat menempuh hidup baru nak, jaga diri kamu baik baik yh kalau kamu udah enggak sama mama lagi"

"Makasih ma. Iya Shandy bakal jaga diri baik baik kok, mama nggak usah khawatir ya sama Shandy"

"Iya sayang, udah siapin semuanya?"

"Udah kok"

"Bagus lah kalau begitu"



Keesokan hari.....

Fiki sudah bersiap dengan pakaian kemejanya. Fiki berdandan serapih mungkin, biasalah mau ketemu calon suami harus gaya gaya dulu cuy.

Fiki anak bungsu dari keluarga Nita, anak kesayangan Mama itu kini sudah besar. Nita sungguh tak percaya, anak bungsunya itu sekarang benar benar sudah besar, dia sudah pandai memilih pendamping hidup yang baik, padahal Nita dulu ingin menjodohkan Fiki dengan Chelsea. Namun itu semua tidak jadi karena Fiki sudah memberi tahu kan kepada mamanya kalau dia sudah memiliki pendamping hidupnya.

"Huftt.... Gua kenapa jadi gerogi begini, padahal biasanya enggak nyampe tremor tak tertolong. Ya Allah tolong lancarkan hari ini, semoga semua tidak ada kejadian di luar nalar, amiin" batin Fiki.
"Fiki, kita keluar yuk, udah ditungguin tuh" ucap Nita.

"Iya ma, Fiki bentar lagi keluar kok, mama duluan aja nanti aku nyusul"

"Okelah kalau begini"

Nita pun pergi dari kamar Fiki, dan Fiki menyusulnya. Sesampainya diruang tamu, Fiki duduk diantara kedua kakaknya yaitu di tengah".

"Tante, om, kedatangan saya dan keluarga saya kesini rencananya mau melamar Fiki, saya akan menjadi kan Fiki sebagai pendamping hidup saya. Om sama tante merestui kita kan?"

"Shandy, kamu beneran mau seserius ini?" tanya Nita.

"Iya tante"

"Baiklah kami merestui kamu, jaga anak kami yh, tante sama om nitip Fiki sama kamu"

"Makasih tante, om"

"Sama sama"

"Fiki" panggil Virly.

"Nape bang? Manggil manggil gua kangen yak?"

"Kepedean lu pik" batin Virly.

"Najis banget kangen ama tiang listrik"  

"Anjir lu, anak sapa sih?!"

"Anak mama lha" ucap Virly.

"Gua yang anak mama, lu anak orang lewat kak"

"Serah dah"

"Fik, bisa kita serius?" tanya Shandy.

"He'um? Iya iya gua serius"



"Anak mama udah ganteng aja, Shan jangan gerogi yh" ucap sang Mama.

"Iya ma"

"Shan kalau kamu udah nggak sama Mama lagi, Mama mau kamu jangan jadi anak yang bandel yh, jagain istri kamu dengan benar, didik dia ke jalan yang baik" nasehat Mama.

"Ma, Shandy janji bakal didik dia ke jalan yang benar"

"Mama percaya sama kamu nak, sekarang kita keluar yh, akad nya mau mulai"

"Iya ma"

Skip....

"Bagaimana para saksi sah?" tanya penghulu.

"Jangan ditanya lagi"

"Akhirnya Pik kita sah juga" ucap Shandy lalu memeluk Fiki.

"Iya,Bang akhirnya" jawab Fiki lalu membalas pelukkan Shandy.

End......

Au dah gua tamatin aja yak:)

You Are All Mine || UN1TY Donde viven las historias. Descúbrelo ahora