Malaikat Penjaga - Jison 3

111 16 2
                                    

"Pagi tante, Zweitson nya ada?" tanya seseorang.

"Eh, Lave. Pagi juga, ada didalam, mau tante panggilin?"

Ya seseorang yang mendatangi rumah Zweitson adalah Lavender, mantan dari Zweitson.

"Ah iya boleh tante" jawabnya.

Reva pun masuk ke dalam rumahnya dan diikuti dibelakangnya ada Lavender. Saat ingin memanggil anaknya, Zweitson sudah terlebih dahulu menghampiri nya.

"Pagi bunda"

"Pagi sayang. Zwei ini ada Lave nyariin kamu"

"Eum? Owh iya, duduk Ve"

Lave hanya mengangguk lalu duduk disofa "Ve, tante tinggal dulu ya"

"Iya tan"

Zweitson duduk di samping Lave, dan menghadapkan badannya kearah Lave. "Kenapa? Ada perlu?"

"Iyh, aku mau kita lanjutin hubungan yang kemarin"

"Maksud kamu kita balikan? Sorry Ve aku nggak bisa"

"Kenapa Son? Kata kamu setelah aku balik dari Swiss kamu bakal lanjutin hubungan kita, kenapa kamu nolak? Ini kan kemauan kamu sendiri dulu kan?"

"Iya, tapi maaf. Kamu mending cari cwo pengganti aku ya, yang lebih baik dan nerima kamu apa adanya"

"Tapi aku nggak bisa lupain gitu aja"

"Iya aku tau. Tapi ini udah keputusan aku, kamu pernah bilang kan apapun keputusan aku kamu bakal nerima dengan senang hati?"

"Iya, Son"

"Nah jadi, aku minta maaf sama kamu, aku nggak bisa"

"Aku terima keputusan kamu. Bolehkah aku peluk kamu untuk terakhir kalinya?" tanya Lave.

"Sure.... Buat kamu apa yang enggak" ucap Zweitson lalu memeluk Lave.

Lave membalas pelukan Zweitson lalu menangis dipelukkan Zweitson. Zweitson tau Lave tidak bisa nerima keputusan ini dengan ikhlas tapi Lave mencoba untuk menerimanya walau itu terasa sakit.

Bayang bayang dirinya dan Zweitson kembali terputar di otaknya, semua kenangan yang ia simpan mungkin kini akan hilang begitu saja, ia harus merelakan lelaki yang Lave cintai selama ini.

"Jangan nangis lagi ya" ucap Zweitson lalu diangguki oleh Lave.

"Zweitson kamu udah si-

Ucapan Fajri terpotong karena melihat kekasihnya berpelukan dengan wanita lain.

Zweitson yang kaget akan kedatangan Fajri pun melepaskan pelukannya "Ay, aku bisa jelasin"

Fajri hanya tersenyum tipis lalu pergi begitu saja. Zweitson tak tinggal diam, dirinya berlari mengejar Fajri, saat sudah dekat Zweitson pun menahan lengan Fajri.

"Tunggu ayy.... Dengerin penjelasan aku dulu ya"

"Zwei lepasin! Aku mau pergi!"

Zweitson menggeleng kuat "Enggak! Kamu boleh pergi setelah denger penjelasan dari aku"

"Penjelasan apa lagi sih? Orang jelas jelas aku liat sendiri dengan mata kepala ku!"

"Ck! Pake salah paham lagi, ayo masuk aku jelasin semuanya" ucap Zweitson lalu menarik Fajri agar kembali masuk ke rumahnya.

"Ve, boleh balik dulu? Aku harus selesain sesuatu sama dia"

"Boleh, yaudah aku balik dulu. Makasih buat semuanya, selamat menempuh hidup baru Son" ucap Lave lalu pergi dari rumah Zweitson.

You Are All Mine || UN1TY Where stories live. Discover now