Cinta Yang Sebenarnya - Filang

101 12 2
                                    

Gilang dan Fiki telah sampai di apartemen, Gilang sedang membuatkan minum untuk Fiki tak lupa ia menambahkan ramuan yang ia beli kemarin.

"Huh! Bakalan berhasil nggak ya, gw jadi gerogi ya Allah maafkan hambamu ini, karena telah berbuat dosa" gumam Gilang.

Ia membawa gelas air minum itu ke arah ruang tamu. Apartemen Gilang memang besar jadi tidak salah jika orang mengira apartemen nya ini bak seperti rumah orang orang diluaran sana, karena ada ruang tamu, ruang tengah, taman kecil, dan beberapa ruangan lainnya.

"Fiki diminum dulu"

"Eh iya kak, Fiki jadi ngerepotin dong?"

"Enggak kok, diminum ya gw mau ke kamar mandi dulu buat ganti baju"

"Iya kak"

Fiki yang memang dasarnya anak polos, ia menurut saja toh dia juga haus karena cuaca hari ini sangat panas. Fiki meminum itu dengan sekali tenggak, tak ada rasa curiga disana ia hanya meminum lalu kembali menyenderkan tubuhnya di sofa itu.

Beberapa saat kemudian, badannya merasa gerah, bukan.... Bukan gerah karena cuaca tapi entah mengapa badannya serasa panas dan dia membutuhkan pelampiasan.

Ya, Gilang memang memberi obat perangsang di dalam minuman itu, supaya rencananya untuk mendapatkan Fiki berhasil dan membuat hubungan Fiki dengan kekasihnya itu hancur seperti kaca yang di pecahkan hingga menjadi serpihan-serpihan kecil.

Gilang telah bersiap dengan baju rumahan nya, ia menghampiri Fiki yang bertingkah sedikit aneh, kancing di baju sekolahnya sudah terbuka dua, mungkin ia panas jadi Fiki membukanya.

"Kak" panggil Fiki.

"Lo kenapa Fik? Tingkah lo aneh banget kayak belut di goreng terus dirica rica kayak entok" Gilang, ia hanya berpura pura saja padahal aslinya ia mengetahui itu.

"Panas"

"Lo mau mandi, gw siapin air ya kalau mau nanti habis mandi lo pake baju gw"

"Enggak, b-bukanh itu"

"Terus? Lo kenapa hey" tanya Gilang lalu mendekati Fiki.

Tangan Gilang terulur untuk menyentuh lengan Fiki, perlahan tangan itu bergerak sampai ia mengusap bibir Fiki dengan ibu jarinya.

"Engh.... Kak, t-tolong"

"Tolong apa Fiki Putra?"

Fiki mendorong badan Gilang lalu melumat bibir Gilang dengan tidak sabaran. "Obat itu ternyata cepet juga kerjanya, bagus deh jadi gw nggak perlu cape cape nunggu sampe beberapa menit lagi. Fiki, lo akan jadi milik gw hari ini juga dan untuk selamanya" batin Gilang.

Tangan Gilang membuka pakaian Fiki, dan membuangnya entah kemana, ia menggendong Fiki dan membawanya kekamar.

Thing!

Ponsel Gilang berbunyi, Gilang mengambil ponselnya lalu membuka pesan dari Fajri adik kesayangan nya yang selalu menurut pada Gilang karena jika tidak nurut Gilang akan mengadu walaupun itu cuma becanda tapi tetap saja adiknya itu penakut padahal udah punya pawang.

Fajri adik kesayangan gw
Abang, beres sudah rencana yang abang kasih ke gw
Berjalan dengan lancar

Anda
Bagus, itu baru adik gw
Gw bakal kasih sesuatu buat lo
Tapi nanti atau besok, soalnya gw lagi... Eum
Lo tau, rencana gw juga berjalan lancar
Sesuai dengan ekspetasi kita Ji

Fajri adik kesayangan gw
Cepet amat tuh obat kerjanya
Tiati anak orang bunting
Jangan keluar didalam kasian dia masih bocil
Yaudah gw off dulu takut ganggu bye

You Are All Mine || UN1TY Where stories live. Discover now