(Part 4) It's Alright - Lyson

181 21 0
                                    

Beberapa bulan kemudian....

Fenly dan Zweitson sedang ngedate disalah satu restoran yang cukup terkenal didaerah Jakarta Selatan. Sudah lama mereka tidak bertemu karena disibukan dengan ujian kelulusan. Mereka sudah lama tak berjumpa karena memang kelas mereka berbeda.

Genap tujuh bulan mereka berpacaran, Fenly mengajak Zweitson untuk pergi ke restoran, karena Fenly akan merayakan happy anniversary nya disana. Mereka berdua sudah mendapatkan restu dari orang tua masing masing. Keluarga mereka berdua sudah merencanakan acara lamaran, yaitu setelah beberapa minggu anak anak lulus dari sekolahnya. Keluarga dari keduanya juga sudah merancang semua tanggal pernikahannya.

Fenly, dan Zweitson duduk disalah satu meja yang bernomor lima. Saat mereka duduk, tak sengaja mereka melihat Gilang dengan Shandy sedang berduaan. Fenly ingin memanggil Shandy dan Gilang, tetapi saat ingin memanggilnya ia ditahan oleh Zweitson.

"Kenapa?"

"Jangan, udah biarin aja"

"Tapi kan kita udah lama nggak ketemu mereka berdua, sekali ini aja"

"Huffttt... Yaudah lha serah"

"Kamu ngambek sama aku?" ucap Fenly lalu menggenggam tangan Zweitson, dan mengelus nya secara pelan.

"Enggak, ngapain ngambek, nggak jelas"

"Kamu dingin gitu"

"Perasaan b aja"

Fenly hanya pasrah dengan sifat Zweitson yang berubah ubah, apakah Zweitson pms tiap hari? Memang Fenly akui akhir akhir ini Zweitson sifat nya memang berubah ubah. Entah kenapa dengan anak satu ini, Fenly tidak tahu.

Setelah menunggu beberapa menit makanan yang dipesan Fenly dan Zweitson pun datang. Mereka memakannya dengan tenang dan tidak ada obrolan sama sekali.

Setelah menghabiskan makanannya, Zweitson mengajak Fenly untuk kembali ke rumah, entah anak ini sedang ada masalah atau kenapa biasanya setelah makan Zweitson akan mengajaknya ke mana pun ia ingin pergi, namun kali ini berbeda, Zweitson mengajak Fenly untuk pulang, bukan pergi ke suatu tempat.

Dalam hati Fenly masih bertanya tanya, Fenly yang kebingungan dengan sikap sang kekasih pun menanyakan langsung kepada Zweitson. Bukankah mereka berdua harus saling terbuka?

"Sayang, kenapa? Akhir akhir ini kamu sifatnya beda lho, enggak kayak dulu" ucap Fenly sambil berjalan pelan dengan tangan yang menggenggam tangan Zweitson.

"Aku enggak papa, cuma lagi males aja"

"Kamu pms ya?"

"Heh! Gw cowo njir! Ya kali pms" ucap Zweitson sambil memukul pelan bahu Fenly.

"Y-ya siapa tau kamu pms kan? Soalnya sifat kamu ke aku kayak cuek gitu, ada masalah ya? Cerita dong"

"Enggak ada Fenly. Udah ayok balik, tapi jangan kerumah"

"Kemana ke apartemen? Emang kalau dirumah kenapa?"

"Fenly nanya mulu, nanti aku ceritain udah ayok"
"Iya iya ayok"

🍒

"Shan, tadi kayaknya gw liat Zweitson sama Fenly deh"

"Dimana? Salah liat kali"

"Beneran, Shan. Nggak mungkin gw salah liat, orang jelas jelas Fenly sama Zweitson kok"

"Sekarang dimana?"

"Udah balik kali, eh kita kan harus balik ke cafe?"

You Are All Mine || UN1TY Where stories live. Discover now