[05]🐻

26 7 2
                                    

Ivanna, Nahla dan Clarine lagi asyik duduk di kantin sembari bercerita perkara Ivanna yang nggak masuk sekolah kemarin. Gadis itu menceritakan semuanya pada Nahla dan Clarine bagaimana dia bertemu Nathan saat motornya mogok, dan berakhir pulang ke rumah masing-masing.
“Terus, terus lo gimana sama Nathan?” tanya Clarine excited mendengarkan cerita Ivanna yang menurutnya seru. Ini bisa jadi bulan-bulanan Clarine buat menggoda Ivanna.

“Ya nggak gimana-gimana. Emang lo ngarepin apa anjir?” Ivanna sewot.

“Hehe, siapa tahu falling in love.”

“Nggah usah ngarep.”

Sedangkan Nahla hanya menyimak dengan diam, sesekali tertawa melihat tingkah laku Clarine dan Ivanna.

Usai cerita Ivanna berakhir, cewek itu sengaja mengedarkan seluruh pandangannya ke penjuru kantin untuk melihat suasana ramai disana.

“Itu cewek-cewek pada gatel banget deh.” Ivanna melihat ke arah meja Semesta dan teman-temannya, lagi dikerubungi 5 orang cewek yang lagi ngegodain cowok-cowok itu. Karena ucapannya, sontak Clarine dan Nahla ikut mengedarkan pandangannya kearah meja pojok sebelah kanan yang dihuni Semesta.

“Mentang-mentang mereka welcome.”

“Lo nggak cemburu, La?” tanya Clarine memperhatikan Nahla.

Nahla mengerutkan kening. “Kenapa gue harus cemburu?”

“Karena Semesta kan deket banget sama lo. Nggak mungkin kan kalau persahabatan antara cewek cowok itu tanpa melibatkan perasaan.” Ivanna menimpali, tersenyum seraya menaik turunkan alisnya menggoda Nahla.

Nahla terdiam sejenak, memperhatikan kedua temannya dengan wajah serius. “Jujur, gue emang nggak suka kalau Semesta deket-deket sama cewek lain apalagi kalau sampai punya pacar. Bukan karena gue punya perasaan sama dia, tapi karena gue dan Semesta udah lengket dari dulu. Kalau sampai Semesta punya pacar, mungkin gue bakal tersingkirkan. Soalnya gue cuma bergantung sama dia,” ucapnya jujur.

“Ululu, so sweet banget sih.” Clarine tersenyum gemas.

“Semesta pernah kepikiran nggak sih pengen pacaran sama cewek lain?” tanya Ivanna penasaran. Nggak mungkin dong, cowok sekeren dan setampan Semesta nggak mau punya pacar. Toh, yang suka sama dia di sekolah ini hampir semua cewek.

“Gue kurang tahu soal itu, soalnya dia juga nggak pernah cerita. Dan sejak dulu gue pernah wanti-wanti sama dia, buat nggak pacaran dulu sebelum gue punya pacaran duluan.”

“Egois sih emang, tapi untungnya Semesta ngerti keadaan gue.”

“Lo sendiri nggak ada niatan mau punya pacar?” Clarine ikut melemparkan pertanyaan.

“Nggak ada yang menarik dimata gue. Lagian, kalau gue punya Semesta yang bisa diandelin, kenapa gue harus cari cowok lain?”

Clarine bertepuk tangan sekali. “Fiks sih, kalian harus pacaran sampai nikah.”

“Dih, apaan sih.”


ʕ´•ᴥ•'ʔ


“Hari ini kan hari Sabtu, kalian inget nggak obrolan rahasia Semesta sama Jordan waktu itu?”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 13 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SEMESTAKUWhere stories live. Discover now