Chapter 19

285 40 2
                                    

"Pa"

Semua orang yang berada di ruangan menoleh seketika kearah suara itu berasal dan betapa terkejutnya orang yang mereka bicarakan berada di dalam ruangan ini

"Phi kenapa kau kemari"

"Taa apa yang kau lakukan pada papa dan phi nya phi" Ucap Saka

"Mereka pantas mendapatkan ini semua phi, karna mereka selama ini telah melukai phii , mereka hampir membuat phi hampir kehilangan nyawa"

"Tapi ini urusan phi dan keluarga phii, jangan ikut campur dan tolong lepasin mereka"ucap Saka

"Tidak, aku tidak bisa melepaskan mereka begitu saja. Mereka sudah menyakiti phi dan phi mau melepaskan mereka begitu saja"

"Sakaa, anakku maafkan pah mu yang brengsek ini. Pah tau kesalahan pah begitu besar padamu, tapi pah mohon padamu sekali ini saja tolong bawa phi mu ke rumah sakit. Dia sekarat sayang dia harus segera di bawa kerumah sakit kalau tidak dia akan meninggal pah mohon nak" ucap Tuan Benedict

"Tolong lepaskan mereka, dan bawa phi ku kerumah sakit sekarang" ucap Saka kepada Chan

"Maaf tuan tapi kami tidak bisa, ini perintah tuan sumettikul untuk tidak mengeluarkan mereka apapun yang terjadi"

"Aku mohon lepaskan Pah dan phi ku sekarang brengsekkkk.. Aaargghhhh aku mohonnnn" ucap Saka berlutut memohon kepada para bodyguard itu untuk melepaskan Pah dan phi nya tetapi tidak ada satupun yang berani mengabulkan permohonan Saka 

Bian telah selesai dengan kerjaannya dia pun memutuskan untuk ke kamarnya untuk sekedar melihat keadaan Saka tetapi dia terkejut setelah mendapati kamarnya kosong

"Di mana dia, apa dia sudah turun ya tapi kenapa dia tidak keruangan kerjaku. Apa mungkin dia tadi sempat keruangan ku  tetapi dia melihatku lagi meeting jadi dia tidak mau mengangguku" ucap Bian keluar kamar mencari keberadaan Saka

Tetapi saat menurunin tangga dia di kejutkan dengan sosok Defran yang berlari menghampirinya

"Ahh..ahhh Tuan Bian anuu ehh itu" ucap Defran terbata-bata

"Kau ini kenapa, katakan yang benar bodoh"

"Anuu tuan , ehh tuan Saka sekarang telah berada di ruangan bawah tanah. Tuan Saka tahu bahwa pah dan phi nya kita tahan dan dia sekarang tengah menangis histeris di bawah" ucap Defran

"Shitt!!" Bian pun berlari menuju ruang bawah tanah

Pikiran nya saat ini sedang berkecambuk sangat takut jika trauma Saka akan kembali lagi dan membuatnya kembali mengamuk

"Kau ini anak pembawa sial , karna kau lahir aku harus kehilangan istriku"

"Andai kau tidak lahir, aku tidak mungkin kehilangan sosok mama. Aku membencimu sampai kapanpun"

"Aku tidak sudi mengakui kau  sebagai anakku, kau itu hanya anak yang tidak pernah ku harapkan"

"Rasakan ini, ini akibatnya karna kau selalu membuat ulah bisa tidak sekali saja kau tidak membuat masalah anak sialan. kau membuatku muakkkk"

"Paa..ampun paa jangan sakiti Saka lagi.. Paaa saka sayang papa"

"Kalau itu alasannya bunuh saja aku paa sekarang bunuh akuu.. biar papa tidak lagi bisa melihat mama dalam bayangan aku yang membuat papa semakin sakit. Asalkan itu membuat papa bahagia aku ikhlas papa. aku menyayangi papa"

"Baikkk jika itu mau kamu, aku akan mewujudkannya"

"Arrgghhhh kepalaku sakittt" teriak Saka sambil memukul mukulkan kepalanya yang tiba-tiba Sakit

Unpredictable Destiny [ BIANSAKA ] || END √Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora