Chapter 56

198 32 4
                                    

Saka, Kaila dan Aleena langsung di larikan kerumah sakit dan segera mendapatkan pertolongan Khusus mengingat mereka bertiga banyak mengeluarkan darah

"Ketiga Pasien mengalami hipotermia, luka tembak dan luka menganga di bahu. Detak jantung mereka juga melemah. Kami sudah menyuntikkan Espirine 0,1%" lapor petugas ambulance pada dokter jaga UGD.

Dokter jaga segera mengambil alih Brankar dan berganti Posisi melakukan CPR. Bian, JJ , Tong , Jefran dan Para Pengawal membantu Petugas disana mendorong branker Saka , Kaila dan Aleena ke ruang operasi segera.

"Saka , bertahanlah. Jangan tinggalkan aku" batin Bian bergejolak.

.

"Anda tidak bisa masuk tuan" cegah petugas disana.

Bian melepaskan tangan Saka dengan tidak ikhlas. Bian takut, tidak akan bisa lagi mengenggam tangan Saka Setelah mendengar penjelasan petugas ambulance tadi.

Detak jantung mereka mulai melemah, garis yang tadi nya bergelombang tetiba berubah cepat.

"Dokter detak jantung ketiga pasien melemah". Ucap dokter anestesi yang menjaga tanda Vital pasien.

"Siapkan Espirin 1% dan AED (Automated External Defibrillator)" ucap Dokter pemimpin Operasi

Perasaan panik mulai menyerang mereka. Asisten dokter mulai melalukan CPR.

"Berjuang lah nona nona dan tuan . Kalian pasti bisa. Tuan Bian , Tong dan yang lain menunggu kalian di luar" ucap asisten dokter tersebut.

Keringat sudah membasahi penutup kepala dokter dan petugas.lainnya di dalam ruangan tersebut. Ruangan yang tadi nya dingin mendadak menjadi panas. Mereka bermandikan keringat karena sedang memperjuangkan kembali nya detak jantung ketiganya terutama detak jantung kekasih dari tuan Bian

"AED siap" ucap perawat disana.

Dokter yang menimpin operasi itu segera mengambil alih. Asisten dokter itu pun turut membantu

"Siap"

"Menembak"

"Tit...Tit...Tit"

"Sekali lagi"

"Menembak"

"Tit...Tit"

"Detak jantung mereka semakin melemah dok" ucap Dokter Anetesi itu lagi.

"1"

"2"

"3"

"Ayo kembali kalian. Kumohon". Asisten Dokter maupun dokter itu terus berjuang melakukan CPR pada ketiganya

"Syukurlah dok , detak jantung mereka stabil"

"Segera lakukan operasi untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tuan Saka dan nona Aleena"ucap dokter itu pada beberapa asistennya

"Baik dokter

Dokter itu segera segera menjauh luka menganga pada bahu Kaila yang terlebih dahulu dia bersihkan dengan alkohol dan pembersih luka yang lainnya

Mengingat kondisi mereka kritis dan banyak mengeluarkan darah, mereka butuh beberapa kantong darah untuk pasien Kaila , Saka dan Aleena

.

Rumah sakit memiliki stok darah untuk Aleena , transfusi darah pun di lakukan dan kondisi Aleena sudah stabil dan langsung di pindahkan di rawat inap, sedangkan si kembar mereka masih menunggu kantong darah yang kini tengah di cari oleh pihak keluarga tuan Bian

"Tidak butuh lama , 8 kantong telah di dapatkan itu berkat dari pada kolegan keluarga besarnya yang langsung dengan senang hati mendonorkan golongan darah mereka untuk membantu Kaila dan Saka"

Unpredictable Destiny [ BIANSAKA ] || END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang