Chapter 28

228 32 1
                                    

"Lalu siapa yang telah menyuruhnya, wanita sialan itu telah tewas kita tidak bisa mengetahui siapa yang telah menyuruhnya" Ucap nyonya Sumettikul

"Seperti kita harus lebih berhati-hati mulai sekali. Jangan ada yang lengah dan kita harus lebih perbanyak pengawal"

"Siap saudaraku , kita harus awasi anak-anak kita selalu.. Mari kita pulang karna masih banyak kerjaan yang selalu menanti kita"

.
.
.

Sudah hampir 1 minggu setelah kejadian Saka di rundung oleh teman kuliahnya dan karna kejadian itu dia mengalami cedera punggung dan leher. Kini tiba saatnya untuk di buka gips nya

"Gimana tuan Saka, punggung dan lehermu masih merasa sakit??"

"Sudah tidak lagi dokter jimmy "
( Kalau tulisannya miring artinya saka di tulis di nate ya guys ✌️)

"Baguslah kalau begitu, berarti terapinya bisa secepatnya di lakukan agar tuan Saka bisa secepatnya berjalan lagi"

"Bisakah terapinya di lakukan lusa saja, aku ingin pulang kerumah. Aku sudah bosan di rumah sakit selama 1 minggu. Aku ingin bertemu dengan ke4 hewan kesayangan Bian"

"Boleh tuan , oke kalau begitu saya akan mengatur jadwal untukmu. Sepertinya lusa bisa untuk memulai terapi nya "

"Terima kasih sudah mau mengerti , kabarin saja pada Bian jam berapa akan terapi. Aku akan datang"

"Ya jim, kabarin ke saya jam berapa lusa terapi Saka di lakukan. Biar nanti saya yang akan mengantarnya

"Saya akan menghubungi anda tuan Bian, selamat ya tuan Saka anda bisa pulang hari ini. Kalau begitu saya permisi"

.
.

Bian pun mulai memasukkan semua keperluan Saka kedalam sebuah tas besar. Saka ingin sekali membantu tetapi dia sadar kalau saat ini kakinya sedang tidak bisa berjalan

"Semua nya sudah aku masukin, ayoo kita pulang. Tunggu aku ambil kursi rodanya dulu" ucap Bian seraya meletakkan tas itu di samping Saka dan mengambil kursi roda

.
.

Bian dengan pelan mengangkat tubuh Saka dan mendudukkan tubuh saka pelan ke atas kursi roda, salah satu pengawal yang lain membawa tas berisi pakaian saka. Bian mendorong kursi roda itu dengan pelan menuju lift , menekan tombol lantai atas yang artinya rooftop . Di rooftop sudah ada sebuah helikopter yang menunggu

"Daddy , kita pulang menggunakan helikoper?"

"Yes , mempersingkat waktu baby . Aku ingin kau bisa cepat istirahat. Bukannya kau ingin bertemu dengan keempat anak kesayanganmu itu"

"Iya aku sangat rindu pada mereka semua. Ayoo kita pulang"

"Pegangan yang erat baby , aku tidak ingin kau jatuh saat aku mengendongmu"

.
.
.

Bian langsung mengendong Saka dan membawanya masuk ke dalam helikoper , helikoper pun lepas landas

"Wow daddy ternyata pemandangan dari atas ternyata sangat indah, ini pertama kalinya aku bisa merasakan melihat pemandangan indah ini"

"Jika kau ingin aku bisa tiap saat membawamu keliling kemanapun yang kau mau menggunakan helikoper ini. Aku akan membuatmu bahagia baby, karna kebahagiaanmu juga kebahagiaanku"

"Terima kasih, aku sangat bahagia bertemu denganmu"

"Sama-sama baby , apapun akan aku lakukan agar kau bisa kembali sembuh seperti semula"

Unpredictable Destiny [ BIANSAKA ] || END √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang