[BL] Sand Sculpture Demon King [Novel TL]

Chapter 82 - Tes selesai + Annie's Wonderland

Penerbitan majalah itu tidak memancing diskusi yang meluas, dan ada keheningan yang mencekam. Duchess Eri Dale membicarakannya saat minum teh, dan reaksi beberapa wanita bangsawan sangat menarik.

Mereka sedang duduk di taman belakang kediaman Dahler, di mana sungai kecil mengalir melalui taman, tidak banyak air yang mengalir sepanjang tahun ini, tetapi suara gemericik air masih menambah ketertarikan pada teh sore hari.

Di depan meja kecil mereka ada teh hitam enak dengan susu, di sebelahnya ada 3 lapis piring makanan ringan, lapis pertama berisi sandwich ham dan keju, sandwich daging asap, sandwich ikan asap, dan sandwich mentimun; tingkat kedua berisi strawberry muffin, scone cranberry, scone blueberry, strawberry tart; tingkat ketiga berisi semua jenis puding, termasuk mangga, stroberi, berbagai rasa buah dan rasa susu asli, selain jeli yang baru dirilis. Selain lapisan ketiga, ada beberapa kue kecil seperti matcha cake dan red velvet cake.

Sebagian besar sandwich dan makanan ringan di teh sore hari berasal dari toko kue di Mal Perbelanjaan Alam Iblis. Harga jajanan di gerobak ini sangat tinggi sehingga wanita bangsawan biasa tidak mampu membelinya. Namun, restoran tersebut awalnya ditangani oleh Eri Dale. Selain itu, suaminya yang sudah meninggal mewariskan terlalu banyak uang, sehingga dia mampu membeli lebih dari cukup.

Namun, ada kerugian dari peningkatan teh sore hari. Beberapa kali pertama Nyonya Eri minum teh sore, tidak ada yang berbicara, semua orang makan makanan ringan, tidak ada waktu untuk mengobrol ... lapis jajanan hampir habis dimakan semua. Kalian tahu, biasanya orang bahkan tidak bisa makan sepertiganya.

Selain teh sore dan makanan ringan, setiap wanita bangsawan juga memiliki "Majalah Alam Iblis" edisi terbaru, dan topik mereka biasanya berputar di sekitar itu, dan kemudian meluas ke tempat lain. Eri Dale juga memperhatikan bahwa banyak orang, termasuk dia, juga memakai perhiasan dari Mal Perbelanjaan Alam Iblis. Tanpa disadari, pusat perbelanjaan telah menyatu dengan kehidupan sehari-hari mereka.

Eri Dale memimpin: "Saya membaca artikel di majalah edisi ini, artikel ini sangat menarik..." dan kemudian dia dengan cerdik memimpin diskusi yang hidup tentang artikel Hill.

"Aktor itu ada benarnya, tapi kita tidak bisa berbuat apa-apa, itu bukan urusan kita, kan? Tapi saya akan sengsara jika saya tidak bisa menonton film atau makan semua makanan itu nanti."

"Saya tidak bisa mengatakannya, tapi saya akan sedih jika saya tidak bisa menonton film di masa depan. Setelah menonton film dan membaca majalah, saya menyadari betapa kosongnya hidup saya dulu."

"Saya tidak tahu bagaimana mengatakannya... karena akan terasa aneh berada di pihak iblis secara langsung, tapi saya benar-benar merasa manusia sering melakukannya..."

"Yah... semua orang mengatakan bahwa iblis itu jahat, tapi kita belum pernah melihat iblis dengan mata kepala sendiri sebelumnya. Memang benar beberapa iblis itu jahat, tetapi tidak semua manusia itu baik."

"Saya tidak tahu, saya tidak bisa menilai."

Eri Dale mendengarkan dari samping, menyela beberapa kata dari waktu ke waktu, dan kemudian mengingat kata-kata mereka di dalam hati.

Ini adalah kualitas dasar bunga sosial.

Kemudian dia melaporkan hasil uji coba ini ke Hill, dan Hill merasa sangat puas dengannya. Belum 1 tahun, dan hasilnya cukup bagus.

Agar tidak menimbulkan perbincangan luas... ini adalah hal yang baik.

Bagaimanapun, diskusi dan kontroversi itu sendiri mewakili konfrontasi lebih dari sekedar pandangan. Pada tahap ini, beberapa orang dengan sepenuh hati setuju tetapi tidak ingin mengatakannya, beberapa orang tidak dapat menilai apakah kata-kata itu benar atau salah, dan beberapa orang tidak terlalu menentang pandangan, yang menunjukkan bahwa alam iblis dan ras iblis ada di dalam hati orang-orang Kota Magnolia, paling tidak, bukan lagi musuh. Dan banyak orang yang masih bersikap dekat dan bahkan simpatik terhadap mereka.