42.IMAM PILIHAN APPA

2.1K 167 6
                                    

Layaknya matahari dan bulan, aku dan kamu adalah langit dan bumi, yang tak di izinkan pencipta untuk bersama

Haidar Algerald Winata

.
.
.
Assalamu'alaikum, jangan lupa prioritas kan Al-Quran. Jangan lupa shalawat dan Al-Kahfi nya juga♡♡♡.

.
.
.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading
.
.
.

42.IMAM PILIHAN APPA

Di kediaman Al-Fatih, kini Umma Hani, Appa Ardi dan juga Haidar tengah berkumpul di ruang keluarga. Tentunya tanpa adanya Aina, karena Aina sudah berumah tangga, jadinya dia tidak akan selalu berada di rumah ibu dan ayah nya kan.

"Nak, kapan kamu mengenalkan gadis kepada Umma sama Appa?" Tanya Umma Hani dengan kekehan nya

Haidar yang sedari nya memainkan handphone nya kini mendongak menatap Umma dan Appa nya bergantian.

"Iya nak. Kamu sudah cukup untuk meminang wanita" Timpal Appa Ardi

Haidar menggeleng seraya tersenyum "Ini bukan saatnya, Haidar belum menjadi arsitek terkenal. Sebelum Haidar lulus, Haidar tidak akan menikah terburu buru Umma Appa. Lagi pula jika Haidar menikah, dengan apa aku menghidupi istri Haidar? Haidar saja belum bekerja dan masih bergantung kepada Appa" Ucap Haidar

"Menikah bukan hanya untuk bermain main dan membangun sebuah keluarga. Menikah artinya aku harus siap jiwa raga untuk menanggung semua nya. Jadi Haidar tidak kan terburu buru menikah. Apalagi Haidar belum punya calonnya, hehe" Lanjut Haidar

Appa dan Umma tersenyum. Dia salut dengan pemikiran anak nya yang kini sudah dewasa.

"Benar. Kamu sempurna kan agama mu dahulu sebelum kamu menikah. Kamu harus paham dengan jalan dan aturannya, karena tujuan kamu menikah itu untuk mengajak istri dan anak anak mu ke surga nya Allah. Bukankah banyak sekali wanita yang menginginkan suami paham agama kan? Karena mereka tau, mereka itu perlu nahkoda yang tahu akan jalur nya untuk menuju surga nya" Ucap Appa Ardi dan di balas anggukan oleh Haidar.

Umma Hani tersenyum lalu sedikit terkekeh "Maaf ya nak, Umma menanyakan hal seperti itu pada kamu" Ucap Umma Hani

Haidar tersenyum lalu mengangguk "Tidak masalah Umma, Haidar paham ko. Pasti Umma ingin segera Haidar menikah bukan? Tenang saja Umma, hanya beberapa tahun lagi, insha Allah dua tahun lagi Haidar akan meminang wanita. Umma tau kan, aku pernah cerita ke Umma, kalo melupakan orang yang kita cintai itu tidak semudah membalikkan telapak tangan" Ucap Haidar

"Umma paham nak, dan Umma juga ingat. Lupakan secepatnya ya" Balas Umma Hani

Appa Ardi penasaran siapa gadis yang tengah Haidar dan Umma Hani bicarakan.

"Memangnya siapa gadis yang membuat Haidar susah jatuh cinta lagi?" Tanya Appa Ardi

Haidar dan Umma Hani saling pandang lalu tertawa.

"Bukan siapa siapa Appa" Balas Haidar dengan tawa nya

"Kepo deh mas" Ucap Umma Hani

Imam Pilihan Appa Where stories live. Discover now