12. You are lucky!

19.9K 1.7K 2.5K
                                    

Penuhin komen di setiap paragrafnya ya biar makin rame, okay?🍰

Cerita ARSENALANNA ada versi AU nya, bisa kalian cek dan follow instagram aku @bilasalmon biar nggak ketinggalan💐

Cerita ARSENALANNA ada versi AU nya, bisa kalian cek dan follow instagram aku @bilasalmon biar nggak ketinggalan💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"You are the last attempt of life to convince me of the power of love."
Alanna Azkadina

"You are the story that, I never want to end."
Arsenio Aderald

"Arsen yang suruh?" tanya Alanna.

Rio mengangguk samar sebagai jawaban.

Karena hari sudah larut dan Alanna harus pulang, akhirnya Alanna menyetujui ajakan Rio untuk mengantarnya pulang. Kebetulan juga ia sangat lelah dan ingin sekali untuk cepat-cepat pulang.

Di dalam mobil selama di perjalanan, Alanna banyak diam. Ia menyimak perbincangan serius Rio dan Jihan. Pasangan yang tidak di sangka-sangka itu akhirnya mencair dan luluh juga. Alanna bahagia melihat mereka yang akhirnya berani menurunkan gengsi satu sama lain, tapi untuk saat ini rasanya ia sedikit kesal karena menjadi nyamuk di antara mereka berdua.

Ya setidaknya lo bisa ngerasain apa yang pernah gue rasain dulu semasa sekolah yang sering jadi nyamuk di antara kalian berdua, pikir Rio.

Berkali-kali Alanna membuka tutup kunci ponsel, berharap Arsen menghubungi atau mengirim pesan satu saja padanya, tapi hasilnya nihil. Helaan napas terus terdengar, membuat Rio mengintip kondisi Alanna melalui kaca. Rio memberikan sinyal kepada Jihan untuk mengajak ngobrol Alanna, berhasil tapi antusias Alanna yang biasanya memuncak kini rasanya tidak napsu.

"Yo, berhenti di sini aja." pinta Alanna saat Rio hendak keluar mobil membuka gerbang rumah.

"Yakin?" tanya Rio.

Alanna mengangguk. "Buka gerbang doang. Biar lo gak putar balik. Lagian udah malam juga, lo harus antar Jihan pulang."

"Na," panggil Jihan sebelum Alanna turun dari mobil. "Istirahat, ya. Have a good night!"

Alanna menepuk pundak kanan Jihan dua kali sambil tersenyum tipis. "Lo juga." jawab Alanna, lalu pandangannya teralih pada Rio. "Makasih, ya, Yo. Hati-hati di jalan."

Rio mengangguk samar. "Sama-sama."

Setelah memastikan Alanna menutup kembali gerbang rumah, mobil Rio pergi meninggalkan area perumahan mengantar Jihan pulang. Alanna melangkah berat sambil menenteng tas kecilnya dalam keadaan wajah yang lesu.

Ketika ia memandang arah depan, terlihat sangat gelap, kecuali satu lampu taman dekat gazebo. Alis Alanna bertaut bingung, apa Arsen yang mematikan seluruh lampu rumah? Secepat itu, kah, Arsen memutuskan untuk tidur?

Perlahan Alanna membuka pintu utama rumah, keadaan yang tadinya lesu langsung berubah terkejut. Terkejut karena jalanan lurus lantai penuh dengan lilin kecil dan kelopak bunga mawar merah yang bertebaran di mana-mana. Alanna mengedarkan pandangan, lalu ia menemukan satu kertas yang tertempel di tembok belakang pintu.

ARSENALANNA ; Every second of life, I Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang