ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO
Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuskan 4 tahun lalu ketika duduk di bangku SMA, yaitu membahagiaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di buat terkejut akan kehadiran sosok yang sangat di kenali, Alanna memilih untuk diam saja. Dalam hati Alanna berbicara sendiri bahwa sudah pasti Dirga sangat mengenalinya dan bakal menyapanya tidak lama lagi.
Tak banyak seniman yang tahu nama asli Alanna. Yang mereka tahu dan kenal adalah Bells Athena. Nama itu sudah Alanna susun dan putuskan saat mengikuti kompetisi melukis di Edinburgh semasa kuliah beberapa tahun lalu. Ada cerita di balik nama pena tersebut yang membuat teman-teman kampus, bahkan dosen penasaran. Bahkan Jason Millar seperti yang terjadi di ruangan saat ini.
Seperti yang sudah di tentukan bahwa pertemuan Alanna dengan Jason Millar ini adalah pertemuan yang sangat penting setelah mencari-cari waktu yang pas. Dengan kondisi Alanna yang sedang hamil, semangat Alanna dalam menghidupkan seni di dalam dirinya tidak pernah luntur dan goyah sedikit pun.
Beberapa menit lalu Alanna sudah membuka presentasi yang di awali perkenalan dan isi presentasi dengan baik dan lancar. Ia menjelaskan dengan padat dan jelas sesuai apa yang sudah ia tuangkan di dalam power point yang sedang di presentasikan di depan bersama dengan beberapa orang di ruangan rapat ini. Penjelasan Alanna memberikan energi yang sangat kuat, membuat pendengar fokus menatap serta mendengarkan apa yang ia jelaskan dengan seksama.
"Why Bells Athena?" Dirga membuka pertanyaan yang sebenarnya membuat lelaki itu penasaran juga.
Jawaban yang Alanna terangkan berdasarkan kisah mitologi yang ia tahu.
Nama pertama, yakni Bells. Bells adalah empat nama terakhir dari marga Carabella yang hanya di ambil nama 'Bella', lalu di pelesetkan dari yang seharusnya huruf 'a' menjadi huruf 's' yang akhirnya menjadi Bells.
Nama kedua, yakni Athena. Karena Dewi Athena adalah salah satu yang paling menarik. Dewi perang, kebijaksanaan, dan kerajinan, Athena dikenal karena banyak hasrat dan kemampuannya yang membuatnya menonjol dibandingkan rekan-rekannya. Athena bukanlah dewi yang bisa dianggap enteng, mengingat rekam jejaknya. Ia tidak malu untuk menunjukkan kekuatan penuhnya, dan sangat dipuja karenanya.
Dalam Mitologi Yunani, Athena adalah putri kesayangan Zeus dan tidak memiliki ibu. Artemis, Apollo, Hermes, Ares, dan Aphrodite tidak dapat dibandingkan dengan saudara perempuan mereka, karena dia memiliki kekuatan yang lebih besar daripada yang lain, yang membuatnya sukses sebagai dewi perang. Dia sangat terkait dengan akropolis banyak kota Yunani karena mereka sering menjadi lokasi istana kerajaan dan bangunan politik dan keagamaan penting lainnya.
Yang membuat Alanna tertarik dengan Dewi Athena adalah karena ia juga dikaitkan dengan seni dan kerajinan. Ia dianggap sebagai dewi yang menginspirasi seniman, perajin, dan arsitek. Ia memberikan keterampilan dan keahlian dalam bidang seni dan kerajinan, termasuk pembuatan karya seni, pahatan, dan arsitektur. Ia juga sering kali digambarkan memegang alat-alat kerajinan, seperti pensil, kuas, dan palu.
Alanna sangat menyukai dan mengulik sejarah-sejarah seperti demikian. Selain sudah di pelajari di sekolah dulu, juga ia jadikan sebagai penambah ilmu baru mengenal sejarah yang kemungkinan ada sejarah terselubung yang belum ia ketahui selama membaca. Ada banyak sekali sejarah yang Alanna tahu, tapi untuk sejarah Mitologi para dewa, Alanna memiliki ketertarikan tersendiri akan sejarah itu. Bukan mengartikan kepercayaan, tapi untuk memperluas wawasan yang belum ia punya saja.
