ARSENALANNA : Every Second of life, I Love You by bilasalmon | Bagian ke-2 atau Sekuel dari Novel ARSENIO
Usai menyelesaikan pendidikan sarjana, Arsen menepati janji yang telah dia putuskan 4 tahun lalu ketika duduk di bangku SMA, yaitu membahagiaka...
Aces stuff couple parfume sudah bisa di pesan di toko oren ya! Buat yang penasaran wanginya Arsen & Alanna itu seperti apa, kalian bisa CO sekarang juga di shopee dengan keyword toko "ACES STUFF OFFICIAL" 😍
Happy shopping💋
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ada banyak sekali panitia tim pameran berkumpul di area dalam dan luar gedung. Mereka semua berjalan ke sana kemari menjalankan tugas. Ada yang mendapatkan bagian menggotong meja dan lukisan pelukis lain, ada yang bagian dokumentasi, ada juga yang cek berbagai keperluan penting, seperti cek sound, dan lainnya.
Setelah mendapatkan bantuan dari beberapa panitia tim pameran untuk menurunkan dan menempelkan lukisan utama, sebuah pertemuan yang benar-benar tidak di sangka itu terjadi lagi.
Dirga menyambut kedatangan Arsen dan Alanna dengan begitu hormat dan sopannya. "Selamat pagi, Tuan dan Nyonya Arsenio Aderald Bhalendra!"
Mendengar suara berat periang lelaki itu membuat Arsen diam. Bahkan dari tatapannya saja sudah berubah biasa saja. Sementara Alanna, ia membalas ucapan selamat pagi Dirga dengan senyuman tipis. Tak lupa juga untuk berjabat tangan.
Arsen sama sekali tidak mempermasalahkan interaksi kerja sama antara Alanna dan Dirga, karena ia tahu bahwa istrinya sangat profesional dan perfeksionis.
Bersikap profesional dan perfeksionis memang selalu di terapkan di dalam dunia kerja. Gigih dan cekatan juga merupakan sifat yang selalu di pegang oleh orang sukses dan hebat.
Dan yang paling penting adalah selalu bersyukur dan berlapang dada. Hati merasa ikhlas, kehidupan tidak akan terasa begitu pahit dan menyedihkan.
"Ini deskripsi mengenai lukisan utama dan lukisan pendampingnya." Alanna menyerahkan dua lembar kertas yang ia keluarkan dari dalam tas. Ia bersikap formal dan serius dalam bekerja. Tidak hanya bekerja saja, juga dalam kegiatan apapun yang bersifat formal atau berbicara dengan lawan bicara yang lebih tua.
Dirga menerima kertas pemberian dari Alanna. Membaca isi deskripsi yang tulis di kertas putih bertinta hitam itu. Kedua matanya enggan berpaling dari kata per kata yang tertulis. Deskripsi yang sungguh indah. Tulisan yang cantik. "Wow! This is so beautiful. Deskripsi yang luar biasa."
"Keren juga istri lo. Lo yang ngajarin?" Dirga menoleh menepuk bahu kiri Arsen menggunakan kertas yang di pegangnya.
Arsen tersenyum tipis saja.
Tidak perlu diragukan lagi mengenai keistimewaan hasil kerja keras istrinya yang begitu indah. Bekerja santai adalah trik khusus yang selalu Alanna terapkan.
Selama melukis lukisan yang begitu indah, Alanna sangat mudah sekali terbawa suasana dan perasaan. Tak hanya melukis saja, ketika menulis deskripsi lukisan mulai dari detail, warna dan arti dari lukisan yang di kerjakannya benar-benar membuat Alanna merasakan kebahagiaan yang sama sekali tidak pernah ia temukan sebelumnya.
