8. Minum Teh

1.3K 133 0
                                    

"Nona! Apa anda tak lelah semalaman membuat kue untuk acara nona Melisa?"

"Tidak, ini yang terakhir. Dimana Gali? Apa dia sudah menyiapkan semuanya?"

Rose mengangguk, aku mengambil kue terakhir dan mencium aromanya yang sangat enak. Katanya Melisa akan memperkenalkan Amylia disana nanti. Aku juga harus bersiap. Setelah ini aku harus membersihkan diri.

"Gali, aku sudah menyelesaikan semuanya. Tolong persiapkan sisanya!"

"Baik."

Aku pergi ke kamar dan bersiap bersama Rose. Apa tamunya sudah datang? Aku tidak sabar melihat Amylia dikenalkan pada Sania dan Tyisa. Apa mereka cemburu padaku yang dekat dengan boneka hidup yang cantik? Aku tersenyum menatap gaun yang akan kupakai nanti.

"Rose, apa mereka sudah datang?"

"Lady Sania dan Lady Tyisa menunggu anda!"

"Aku ingin segera memamerkan Amylia. Kau tahu mereka juga ingin adik manis. Katanya mereka sangat iri padaku memiliki seorang adik."

"Anda pasti sangat senang. Selesai. Nona sangat cantik sekali."

Rambut hitam yang disanggul dan mata biru yang cerah. Aku tersenyum dan memakai gaunku. Kuharap aku tidak terlalu terlambat kesana. Para bangsawan tidak menyukai keterlambatan, terutama penyelenggaraan acara. Kehidupan bangsawan yang sangat merepotkan.

"Nona. Pintunya terkunci! Tolong yang di luar. Buka pintunya!"

Terkunci?

"Apa kau tidak menguncinya?"

"Saya tidak mengunci pintunya! Ini terkunci dari luar." Rose mencoba mendobrak pintu.

Paviliun ini hanya aku yang menempati. Aku membuka jendela dan melihat ke arah balkon. Tak ada tempat untuk kami pergi. Para prajurit juga tidak ditugaskan di tempat ini. Meski mereka mengatakan aku putri mahkota. Aku hanyalah putri mahkota yang tidak dianggap. Aku tersenyum dan duduk menikmati semilir angin.

"Rose, cukup. Tanganmu akan sakit nanti."

"Tapi... Anda harus pergi!"

"Duduklah saja. Tidak apa-apa."

"Nona..."

Sampai kapan mereka akan mengurung kami di tempat ini? Kukira kali ini aku bisa bergabung bersama mereka. Nyatanya itu hanya mimpi di dalam hatiku saja.

Lima jam kami dikurung di tempat ini. Tidak ada tanda-tanda mereka akan membuka kan pintu. Ini sudah sangat sore. Bukankah acaranya sudah selesai? Aku menatap Rose yang tertidur pulas. Bisa-bisanya dia terlelap.

Klikk...

Rose terbangun dan mengecek pintunya. Dia pasti sangat menunggu suara pintu terbuka. Aku sangat lapar, sejak pagi aku membuat kue untuk Melisa. Apa dia menyisakan sesuatu?

"Nona! Akhirnya!"

"Hah.... Rose, apa kau mau minum teh bersamaku di taman?"

Aku tidak akan membuat hasil kerja Rose terbuang percuma. Setidaknya hari ini kami membuat sebuah acara sederhana untukku dan Rose. Hanya acara kecil, kue yang tersisa dan teh manis buatan Rose. Aku mengintip Rose yang menikmati kue buatanku.

"Nona, apa anda tak membuat toko kue saja?"

"Tidak, aku tidak sepandai almarhum ibu. Itu hanya resep keluarga ini. Mana mungkin aku menjualnya." Ini sangat enak.

Lebih enak daripada duduk bersama para bangsawan. Langit bercahaya, taman bunga milik ibu, dan musik klasik yang menyenangkan.

"Rose, apa kau ingin berdansa?"

"Saya tidak bisa!"

"Coba saja. Aku akan mengajarimu tarian dari Kerajaan Zamrud."

"Kerajaan Zamrud?"

"Iya, disana temanku tinggal. Disana adalah tempat yang indah, ada sihir, ada kapal-kapal besar, lautan yang terbentang luas, pasir putih, dan bunga yang tidak bisa mekar di tempat ini."

Aku menuntun Rose dan mengajarinya menari tarian Kerajaan Zamrud. Baroness Melda yang memberitahu tarian disana. Berputar dan tertawa bersama orang-orang. Rose terlihat kesusahan menyamai langkah ku.

"Hah... Ini sangat lelah."

"Tapi lebih menyenangkan dari tarian kerajaan ini."

Aku duduk di dekat Rose dan menatap cahaya bintang di atas langit sana. Suatu saat nanti aku akan pergi ke negara itu.

"Nona, gaun anda akan kotor!"

"Tidak apa-apa, ini hanya gaun. Tentu saja semua pakaian akan kotor nanti. Rose, apa yang akan kau lakukan dimasa depan?"

"Hah... Menjadi pelayan anda sampai saya mati."

Itu bukan sebuah cita-cita, memangnya dia mau menjadi perawan tua sampai mati? Apa dia tak menyukai seorang pun? Apa dia tak jatuh cinta pada seorang prajurit?

"Apa kau tidak ingin menikah?"

"Tidak, saya mengabdikan diri untuk nona saja!"

"Rose, aku tidak bisa selamanya menjadi nona mu. Aku bisa saja pergi dan kembali ke rumahku."

"Apa? Apa nona akan pergi dari kediaman Duke Lion?"

Aku mengangguk dan tersenyum padanya. Itu yang kuinginkan.

"Nona..."

"Aku tidak mengikatmu denganku Rose. Kau bisa mengikuti nona lain jika kau masih ingin bekerja. Tapi jika kau bekerja denganku, aku tak bisa menggajimu. Jadi, sebelum aku pergi. Aku ingin kau bertemu majikan baru. Amylia juga anak yang baik kau bisa bekerja dengannya."

"Tidak! Tidak nona! Anda yang menolong saya saat saya kelaparan. Saya akan mengikuti anda! Dimanapun itu, meski saya akan kelaparan lagi tapi jika itu bersama anda. Saya tidak masalah sama sekali. Saya akan mengikuti kemanapun anda pergi, jadi bawalah saya bersama anda."

"Rose, aku tidak menjamin apapun!"

"Bahkan jika nona ingin pergi ke ujung dunia ini, saya akan pergi bersama anda."

Aku tersenyum dan memeluk Rose. Aku harus menyiapkan banyak uang untuk kami pergi nanti. Rose memelukku dengan tubuh yang bergetar. Setidaknya aku sudah memastikannya akan pergi bersamaku. Aku harus melakukan banyak hal nantinya.

☄️☄️☄️

"Aku akan mengganti hari untuk ulang tahun mu nanti. Besok aku ingin memperkenalkan Amylia secara resmi."

"Baik ayah."

"Pesta mu akan tetap dilakukan. Jangan khawatir!"

"Saya mengerti."

Aku tersenyum pada ayah, di cerita asli. Vysata akan sangat marah. Dia pergi dan merundung Amylia. Berbeda halnya denganku, aku akan menerimanya dengan tangan terbuka. Disana aku akan menemukan hal yang sangat menarik.

Apa kerajaan belum membalas pesanku?

"Nona muda, anda mendapat surat."

Rose memberiku empat surat khusus. Dua dari kerajaan dan dua lagi dari temanku. Ah, Sania dan Tyisa. Mereka bertanya apa aku sudah sembuh dari sakit. Apa Melisa membuat alasan aku sakit? Aku akan membalas mereka.

Raja menerimaku untuk mendatanginya hari ini dan ratu menolak pertemuan denganku. Tidak masalah, ratu yang akan meminta pertemuan denganku.

"Rose, kirim ini untuk Lady Sania dan Lady Tyisa. Siapkan kereta kuda, kita akan pergi ke istana."

☄️☄️☄️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

I Will Leave This Story ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang