17. Cara membuat coklat

1.3K 147 0
                                    

"Nona saya hanya tinggal menunggunya kering?"

"Iya, jika sudah kering. Tolong sangrai biji-biji ini, kulit luarnya akan terkelupas dan menampilkan coklat di dalamnya. Aku akan meneruskannya lagi. Tolong jaga toko juga. Aku pergi dulu!"

"Hati-hati, nona."

Aku membuka pintu dan meletakkan tanda toko kue sederhana. Aku meminta Kamil menunjukkan tukang kayu kemarin. Ini lebih dari cukup untuk sekarang. Aku berjalan riang menuju istana. Apa Tuan Zam sudah datang? Dia pasti seharian melukis Zamrud tanpa henti.

Aku tidak sabar melihat tempat ini menjadi semakin ramai.

☄️☄️☄️

"Ini contoh sederhana dari resort atau penginapan yang saya katakan. Kita bisa membangunnya dengan kayu yang ada di hutan. Bahannya jauh lebih murah dan kita bisa memanfaatkan tukang kayu disini."

La'il memperhatikannya dengan seksama. Dia tersenyum dan tertawa setelahnya.

"Vy! Ini penemuan yang luar biasa."

"Bukan itu saja. Tuan Zam, silahkan tunjukan."

"Yang mulia, inilah lukisan Zamrud!" Tuan Zam menunjukan kertas kecil yang dibawanya.

Dia memasukan Zamrud di dalam kertas kecilnya. Aku tak salah mempercayakannya pada Tuan Zam. Kami hanya perlu membuatnya lebih banyak lagi, tapi dengan apa? Apa sihir bisa?

La'il berdiri dan pergi dari singgasananya. Apa yang akan dia lakukan? La'il menggenggam tangan kami berdua. Aku dan Tuan Zam saling melirik. Ini sangat merepotkan.

"Aku percaya pada kalian berdua akan membawa kemakmuran di negara ini. Tolong, kerja sama kalian. Mungkin aku akan meminta kalian lagi untuk bekerja lebih keras. Aku akan membuat ide mu menjadi kenyataan, Vy! Tunggulah!"

"Ya, saya akan menunggunya."

"Jadi, bagaimana lagi? Apa yang harus kulakukan?"

Aku menjelaskan semuanya pada La'il. Bagaimana dia membangun resort di tepi pantai dan memanfaatkan rakyat untuk membangunnya. La'il akan mengerjakan pembangunannya dan memintaku untuk mengurus juga. Meski ini menyulitkan tapi aku akan berusaha. Untuk selebaran, Tuan Zam akan mengerjakannya. Dia akan melukis lebih banyak lagi Zamrud yang akan dikenal luas. Aku memintanya untuk membuat gambar lebih sederhana dan meminta pelukis lain untuk bekerja. Karena mesin cetak belum ditemukan dan kami tidak punya sihir penggandaan. Ini lebih menyusahkan tapi akan diusahakan. Mungkin lukisan mereka nanti bisa dijual di pasaran. Itu bisa menjadi pendapatan secara tidak langsung.

"Kamil. Aku sudah selesai, sampai jumpa."

"Sampai jumpa."

Hari ini aku akan membuat coklat. Apa toko kue kami ramai? Aku harus mencoba membuat kopi dan teh serta resep lainnya. Kata Rose, masakanku bisa jadi makanan asli Zamrud. Aku menambahkan banyak rempah di sausnya. Kupikir itu akan cocok dengan ikan goreng.

"Nona, anda sudah pulang."

Loyang kami telah habis tidak tersisa. Aku memeluk Rose menyalurkan rasa bahagia. Sedikit demi sedikit kami bisa membangun toko kue lebih besar lagi.

"Nona, kita untung banyak. Mereka bertanya apa kita menjual minuman juga. Karena rasanya akan sangat sulit memakannya jika tak ada minuman."

"Aku akan coba pikirkan. Katanya disini ada kopi yang enak, kita harus pergi kesana dan memesan kopi mereka untuk dijual disini. Sekarang, aku akan membuat coklat."

Hanya perlu menghaluskan coklat yang telah terkelupas dan menambahkan gula dan susu. Tinggal mencetaknya dan menunggu sampai dia mengeras. Kami punya rasa coklat sekarang.

"Ini manis dan pahit."

"Ini coklat tanpa gula. Rasanya memang pahit, tapi akan cocok untuk minuman manis kita nanti. Tenang Rose. Kita akan membangun tempat ini menjadi cafe."

"Cafe?"

"Tempat orang-orang bercengkrama dan meminum kopi mereka serta kue."

Seminggu dihabiskan untuk meneliti makanan dan minuman yang cocok untuk cafe kami. Rose mengacungkan jempolnya setelah meminum kopi coklat. Ini salah satu varian yang kami lakukan. Aku menambahkan banyak menu disini. Pasti Rose akan sangat kesusahan sendirian nanti.

Kami membeli beberapa furniture. Seperti meja, kursi, meja untuk etalase kue, dan perlengkapan dapur lainnya. Aku juga membeli banyak bunga yang ditata di dalam rumah. Ini lebih baik. Aku juga harus membuat hiasan laut bersama anak-anak setelah ini.

"Rose, tolong jaga toko. Aku ingin pergi ke tempat anak-anak."

"Baik, serahkan pada saya."

Mereka sangat senang saat aku menyuruh mereka mengambil kerang di pantai. Mereka mengambilnya dengan bermain bersama. Aku tertawa saat mereka jatuh tercebur di air. Anak-anak memang sangat lucu. Aku mengajari mereka cara membuat hiasan dari kerang. Seperti cincin, gelang, kalung, dan hiasan untuk rumah. Mereka senang untuk membuatnya bersama-sama. Aku mengatakan mereka bisa menjualnya nanti dan mendapat uang yang sangat banyak.

"Apa kami juga bisa belajar cara membuat perhiasan dari kerang?" Seorang wanita paruh baya datang bersama lainnya.

"Tentu saja. Saya akan mengajari kalian."

Rutinitas ku semakin bertambah. Tapi ini menyenangkan untuk dilakukan. Mereka belajar dengan giat sampai bisa membuat banyak benda. Aku harus mencoba membuat barang baru nanti.

La'il mengatakan dia telah menebang banyak pohon dan akan membangunnya segera. Aku menunggu saat itu tiba. Saat semuanya telah dibangun dan kapal-kapal besar datang ke sini. Mereka pasti akan terkagum akan keindahan alam di Zamrud. Aku melupakan hal lain. Bagaimana jika tak ada yang datang? Aku mengatakan banyak hal pada mereka. Aku takut membuat mereka pesimis pada akhirnya.

☄️☄️☄️

Sebulan kami habiskan untuk membangun dan mempromosikan Zamrud pada dunia. Banyak surat masuk dari negara lain ke Kerajaan Zamrud sampai La'il menyuruhku membantunya untuk membalasnya satu persatu. Lukisan Tuan Zam dan lainnya sangat berperan penting. Banyak lukisan yang terjual disana. Kata Tuan Zam, dia akan bisa  membuat lukisan lebih dari 100. Aku tertawa dan menyuruhnya untuk beristirahat sementara waktu. Belum ada kapal yang datang. Aku sangat cemas. Cemas sekali.

"Kau tidak apa-apa Vy?"

"Saya hanya cemas jika tak ada satupun yang datang."

"Kau sudah bekerja keras untuk negara ini. Kau tidak perlu mencemaskan apapun. Bagaimana dengan toko mu? Aku sangat ingin memakan sesuatu yang manis dan asam."

Salma? Manis dan asam?

"Yang mulia mungkin saya akan lancang mengatakan ini. Apa anda hamil?"

Wajah Salma bersemu merah. Dia mengangguk dan memelukku kencang. Pantas saja akhir-akhir ini La'il sangat bersemangat membangun apapun. Pasti dia akan menunjukan banyak hal pada anaknya nanti. Aku jadi ingin menghadiahkan sesuatu untuk mereka lagi.

☄️☄️☄️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

I Will Leave This Story ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang