70. Raja ponakan Arkan

234 38 1
                                    

"Ada apa? Tumben lo manggil gue untuk datang kesini,"Raka berucap setelah mendudukkan dirinya dihadapan Zico. Saat ini, mereka sedang ada di ruangan Zico untuk membahas tentang anak yang bernama Raja itu.

Ia sudah menyelediki nya, dan menemukan beberapa fakta yang harus ia sampaikan pada Raka.

"Jadi gini, gue udah menyelidiki siapa Raja yang sahabatan sama anak lo. Dan ternyata dia itu adalah keponakan dari Arkan, yang juga telah berkhianat."

Penjelasan Zico tentu saja membuat Raka terkejut. Fakta apa lagi yang ia dapatkan, memang ia sempat curiga pada Raja yang tak asing baginya. Namun, tak ia sangka ternyata Raja adalah keponakan dari Arkan, mantan sahabatnya itu.

"Lo serius?!"

"Iyalah Raka. Masa gue bohong," jawab Zico cepat. Ia mengatakan apa yang ia ketahui, tanpa berniat membohongi pria yang lebih muda darinya ini.

"Tapi bagaimana bisa, bukankah Raja hilang saat di rumah sakit dulu," Raka benar-benar gak paham. Mengapa hal ini baru ia ketahui.

"Justru karena itulah Raja kini ada disini. Dan lo tahu, Raja itu mata-mata Edgar yang di tugaskan untuk menjebak Rayhan. Itulah alasan mengapa Edgar mau menyelamatkan nyawa Raja dulu, untuk kembali dan mempengaruhi Rayhan. "

Raka masih tidak bisa menerima ini. Saat dulu mereka membawa ke tiga anak kecil yang terluka itu ke rumah sakit, mereka tak sadar jika Raja juga Reza telah menghilang. Mereka sudah berusaha mencari, namun tak menemukannya. Bahkan sedikitpun tak ada jejak juga petunjuk kemana Reza dan Raja yang pada saat itu juga terluka parah.

"Tapi Zico, bagaimana bisa dia jadi mata-mata si pengkhianat itu. Raja juga dulu disiksa, Edgar juga membenci anak itu karena menolong Rayhan. Tapi kenapa malah dia yang katanya menyelamatkan Raja," ujar Raka.

"Ternyata, sebelum Edgar di tangkap. Ia sudah memerintahkan pada anak buahnya yang lain untuk membawa Raja juga Reza untuk pembalasan dendam. Edgar sangat licik dan bisa melakukan berbagai cara yang tidak kita ketahui," jelas Zico.

Raka tentu saja masih tak menyangka, dibalik hilangnya kedua anak itu semua karena Edgar.

"Lalu, jika Raja sekarang ada disini, apa Reza juga ada?" Raka bertanya untuk memastikan. Karena sebelumnya, ia belum pernah bertemu dengan Reza, dan baru bertemu dengan Raja.

"Dari informasi yang gue dapatkan. Cuma Raja yang ada disini. Sedangkan Reza gue gak dapat informasi apapun. Dimana dan bagaimana keadaannya sekarang."

"Tapi gue juga gak bisa memastikan jika Reza, benar-benar gak ada disini. Karena lo tahu sendiri 'kan, kelicikan Edgar yang sudah sangat gila itu. Bisa saja Reza ternyata juga terlibat tapi kita hanya gak nyata. Dan mustahil jika Raja hanya di tugaskan sendirian," lanjut Zico yang sebenarnya tengah khawatir.

"Lo benar," balas Raka sembari menghela nafas panjang.

"Kenapa malah jadi serumit ini," keluh Raka yang sudah lelah. Ia juga ingin merasakan kehidupan damai, tentram bersama keluarga kecilnya tanpa ada musuh. Tapi, se lelah dan se letih nya dia, akan tetap berjuang demi keluarganya. Ia harus menjadi pelindung bagi keluarga kecilnya meski nyawanya sendirilah yang jadi taruhan.

"Raka, lo jangan sedih. Kita semua ada untuk kalian," Zico berjalan mendekat pada Raka, lalu menepuk pundak pria itu. Mencoba menangkan bahwa dia tidaklah sendirian. Dan masalah ini pasti akan ada solusinya.

"Gue masih gak percaya jika Raja kembali dengan memusuhi kita. Tapi gue sangat kenal Raja itu seperti apa. Dia anak yang baik, sangat dekat dengan Rayhan dulu. Rasanya tuh ini mustahil, gue senang jika ternyata Raja masih hidup tapi-"

"Kenapa dia kembali jadi orang lain. Lo tahu kan, seandainya Raja dan Reza waktu itu gak ada. Mungkin saat ini Rayhan udah pergi ninggalin kita semua. Seorang bocah yang bahkan masih sangat kecil, rela ikut di sakiti demi Rayhan. Dan gue berhutang nyawa pada mereka berdua. Gue gak tega kalau harus,"

Raka tak sanggup lagi melanjutkan ucapannya. Hatinya bimbang, mengapa harus Raja yang menjadi mata-mata dari Edgar. Apa ini sengaja agar Raka akan menyerah dan cepat mendapatkan kehancuran.

"Raka, disini yang dipertaruhkan nyawa anak lo. Gue ngerti bagaimana perasaan lo. Gue tahu Raja dan Reza anak yang baik. Tapi sekarang situasinya berbeda. Otak mereka sudah dicuci, di pengaruhi oleh Edgar. Anak itu kini berpihak pada Edgar, dan pastinya gak akan Percaya apa yang kita katakan. Mereka akan lebih percaya dan menurut pada perkataan Edgar," ucap Zico. Dirinya juga tahu bagaimana perasaan sang sahabat. Namun, tak ada yang lebih penting untuk menyelamatkan Rayhan juga melindunginya jika nanti Edgar akan kembali berulah. Untuk kali ini, mereka akan memastikan Rayhan tidak pernah bertemu dan berhadapan langsung dengan Edgar.

"Gue tahu, Zico mereka udah dipengaruhi untuk pembalasan dendam. Tetapi kenapa harus sahabat masa kecil putra gue.  Yang paling gue takutkan jika nanti Rayhan sadar, mengingat kembali ingatannya dan mengetahui jika sahabatnya yang sangat ia sayang ternyata dia juga lah yang menjebaknya dan berusaha melukai Rayhan. Gue gak sanggup melihat kehancuran akan fakta itu. Persahabatan mereka dulu sangatlah besar, meski dulu mereka hanyalah anak-anak sekolah dasar."

" Tapi tak bisa di pungkiri jika pengkhianatan yang dilakukan Raja pada persahabatan mereka, akan menghancurkan hati Rayhan. Gue gak mau melihat anak gue sedih jika nanti ia tahu semuanya. Kebahagiaan Rayhan itu yang utama buat gue. Meski, gue bukan ayah yang baik buat dia, gue gak pernah nunjukin bagaimana peran ayah seharusnya. Tapi gue bisa menjamin, gue sayang banget sama putra gue. Apa pun gue lakukan untuk dia."

Ungkapan hati Raka membuat Zico yang mendengarnya terkejut. Raja si ketua BlackCarlos itu akan rapuh jika menyangkut anaknya. Dan kini, Zico paham Raka hanya gengsi untuk menunjukkan rasa sayangnya pada Raka. Tapi seharusnya pria itu lebih terbuka, dan bisa mengerti apa yang dibutuhkan Rayhan.

"Rayhan akan aman. Biar nanti waktu yang akan menjawab bagaimana hubungan persahabatan mereka nanti. Lagi pula, ingatan Rayhan juga masih belum kembali kan. Gue yakin Rayhan nanti akan kuat dan akan mengerti," ucap Zico sembari tersenyum hangat.

"Thanks."

Zico menatap jam di pergelangan tangannya. Sebentar lagi waktunya untuk pulang bagi siswa siswi.

"Lima menit lagi mereka udah pulang. Sebaiknya lo pulang sama Rayhan, gue yakin dia akan sangat senang jika tahu, lo menjemputnya."

Raka menganggukkan kepalanya mengerti. Ia membalas senyuman sahabatnya itu.

"Thanks untuk semuanya."

"Sama-sama. Dan ingatlah pesan gue. Siapa pun Raja, lo harus tetap jauhkan Rayhan dari dia. Saat ini, dia berbahaya."

Setelah mengangguk lagi, Raka segera beranjak dari sana. Menunggu Rayhan yang sebentar lagi pulang.

20 Desember 2022

 Rayhan StoryWhere stories live. Discover now