01.Awal dari luka

3.8K 118 31
                                    

Kini seorang gadis tengah duduk di tepi ranjang memakai gaun pernikahan ya dia adalah aurelia veronika atau sering di sebut lia gadis itu baru saja menikah dengan sepupunya Arsenio Axal Abraham lia kini sedang duduk melamun meratapi nasibnya karna papanya menikahkannya di usia 16 tahun.

Sedangkan di luar sana arsen berada di ruang tamu bersama keluarga yang lain.
"Arsen papa menikahkan kamu dengannya karna ingin balas dendam jadi malam ini jangan lakukan hal yang biasa di lakukan pengantin baru dan jangan lupa kau harus menyiksanya" Ujar seorang laki-laki yang tak lain adalah papa Arsen Abraham ya dia menikahkan putranya dengan anak dari saudaranya untuk membalas dendam tentang apa yang terjadi di masa lalu.

Arsen mengangguk dia tidak memperdulikan itu lagi pula dia tidak pernah bertemu dengan gadis itu.

Arsen memiliki 2 saudara laki-laki mereka tinggal bersama namun hanya papa Arsen yang tidak tinggal disana karna mama Arsen sudah meninggal beberapa tahun lalu papa Arsen menikah lagi sedangkan Arsen tidak menyetujuinya karna dia percaya tidak ada yang bisa menggantikan mamanya, maka dari itu papa Arsen tinggal di rumah istrinya tapi juga sering menginap di rumah yang ditinggali ketiga putranya, karna Arsen tidak mengijinkan Abraham membawa istrinya itu kerumahnya.

Saudara Arsen juga sudah menikah mereka menikah di waktu bersamaan dengan Arsen, diantara saudaranya Arsen lah yang paling tua disana.

"Kita enggak kan pah cuma kakak doang" Sahut seseorang yang tengah duduk di sofa dia adalah felix Abraham adik dari Arsen.

"Ya enggak lah kita kan gak dijodohin kayak kakak" Sambung seseorang yang berada di samping felix dia adalah Alexander Abraham.

"Iya,hanya kakak kalian saja" Jawab Abraham ia berdiri lalu meninggalkan mereka pergi menuju kamarnya di atas.

Selang kepergian Abraham mereka bertiga masih duduk disana sambil berbincang-bincang.

"Yah kasian kakak malam ini ga olahraga" Ejek felix. Sedangkan yang diejek hanya menatapnya dan mengedikkan bahunya acuh.

Alex berdiri dari duduknya "dah kakak gue masuk kamar dulu" Katanya yang pergi dari sana disusul felix.

Tidak ada orang selain dirinya diruang tamu Arsen pun berdiri dan berjalan menuju kamarnya melewati tangga.

Saat sedang berada di depan pintu Arsen langsung masuk kedalam tanpa mengetuk nya terlebih dahulu membuat seseorang yang ada didalam sana terkejut.

Arsen masuk kedalam kamarnya dia marah ketika melihat seseorang yang tengah duduk sambil bermain ponsel diatas kasurnya.

"Ngapain disitu" Tegasnya.

Sedangkan yang ditanya meletakkan ponselnya disamping meja yang ada didekat ranjang "duduk" Jawab lia dengan menunduk.

"Turun, tidur di lantai aja" Ucap Arsen dengan penuh penekanan.

"Tapi lia nanti.... " Sebelum lia menyelesaikan pembicaraannya Arsen menarik lia hingga jatuh kebawah lalu dia naik keatas ranjang dan membaringkan tubuhnya.

Sedangkan Lia hanya meringis
kesakitan, "Awhh."

"Itu balasan untuk orang yang tidak mau mendengarkan" Ucap Arsen.

"Lia boleh minta bantalnya kak? " Tanya Lia sedikit menunduk karna dia tidak berani menatap Arsen. mengapa Lia memanggil Arsen kakak karna selain usia Arsen lebih tua darinya dan juga usia Arsen masih 19 tahun sedangkan dirinya 16 tahun.

Arsen berdiri dari ranjang lalu menghampiri Lia. Arsen mencengkram bahu Lia sehingga membuat sang empu meringis. "Dengar ya jangan pernah membantah saya!! " Bentak Arsen.

" Sss.. Sakit" Lirih Lia kala cengkraman Arsen semakin kuat.

Arsen kembali keranjang Lalu merebahkan dirinya. Sedangkan Lia hanya diam dia tidak berani membantah Arsen dia membaringkan tubuhnya di lantai. lalu menutup matanya berusaha tertidur.

Sedangkan Arsen sudah terlelap dari tadi mungkin efek kelelahan acara tadi.

                                ...

Pukul 03.15 Arsen membangunkan lia yang masih tertidur dilantai.

"Bangun, bangun" Ucapnya dia bukan membangunkan lia dengan tangannya namun dengan kaki yang ia tendangkan
Pada lia, lia pun terbangun karena tendangan yang diberikan Arsen.

"Apa" Kata Lia dengan suara khas orang bangun tidur.

" bangun sana mandi habis itu nyapu rumah lalu masak didapur" Ucap Arsen.

"Tapi kan disini ada pembantu kenapa harus Lia" Bantah Lia.

Arsen yang mendengar itu terpancing emosi, "bangun gak!!" bentak Arsen dengan tatapan tajam.

Lia yang melihat Arsen seperti itu takut lalu dia langsung berdiri dan pergi menuju kamar mandi sedangkan Arsen melanjutkan lagi tidurnya.

Lia kini sudah mandi dan berpakaian dia keluar dari kamarnya menuju kebawah dia mengambil sapu lalu menyapu rumah besar itu.

Selang beberapa lama Lia sudah menyapu dia pun pergi menuju dapur dan ternyata disana sudah ada pembantu yang memasak lia menghampiri pembantu itu"lia boleh bantu bi soalnya lia disuruh masak"ujarnya.

Pelayan itu menganggukkan kepalanya
"Iya non"

Mereka memasak sambil berbincang-bincang "bik nama bibik siapa? " Tanya lia.

"Panggil aja bik Rati non" Jawab pelayan itu.

"Owh"

Selesai memasak kini Lia dan bik Rati menata masakannya dimeja makan.
Selang beberapa lama akhirnya semuanya beres tak terasa matahari sudah naik dan pekerjaan lia sudah selesai.

Tak berselang lama semua orang datang dan duduk dimeja makan, begitu juga dengan Arsen yang sudah siap dengan pakaian yang rapi, dia akan pergi kekantor miliknya begitu juga dengan kedua saudaranyasaudaranya, Arsen memegang salah satu perusahaan Abraham sedangkan felix dan Alex mereka juga bekerja dikantor yang sama dengan Arsen.

Lia hanya berdiri mengamati mereka apalagi dia tidak berani duduk makan bersama mereka karena Arsen dan Abraham menatapnya.

"Hari ini kamu gak dapet jatah makan" Ucap Arsen pada lia.

"Tapi Lia lapar" Kata Lia.

"Gak denger apa yang dikatakan suamimu" Sambung Abraham.

Lia hanya menghela nafas dia sangat takut dengan mertuanya itu dia juga bingung kenapa hanya dirinya sedangkan istri dari adiknya Arsen tidak diperlakukan seperti dirinya.

" Dan dengar semua pekerjaan pembantu disini kamu juga harus mengerjakannya tidak ada kata malas-malasan" Tegas Arsen.

Kemudian mereka semua melanjutkan makan sesudah makan papa Arsen meningglakan tempat itu.

"Papa mau pulang" Pamit Abraham.

Mereka semua hanya mengangguk sebagai balasan, kini Arsen, felix, dan Alex juga pergi mereka pergi kekantor.

Selepas kepergian mereka hanya tinggal lia dan kedua istri adiknya Arsen lia mulai membersihkan meja makan lalu setelah membersihkannya dia pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
                                 ...

"Luka itu menarik"
- Aurelia veronika..

ARSENIO [KEPERGIANNYA]✔️Where stories live. Discover now