21.spesial Arsen dan lia

902 64 0
                                    

Malam harinya..

Arsen sudah pulang dari kantor dia akan segera masuk kedalam kamarnya.

"Ceklek"

Suara gagang pintu itu membuat seseorang yang tengah berbaring diranjang menoleh kearah pintu. Lia membenarkan posisinya menjadi duduk, sebenarnya dia ingin beranjak dari ranjang itu namun suara Arsen menghentikannya.

"Sudah lah kau tidur saja disana" Ucap Arsen yang kemudian pergi kekamar mandi dengan membawa baju ganti dan handuk untuk membersihkan dirinya.

Lia yang mendapatkan izin dari Arsen kembali merebahkan tubuhnya.dia merasa perih serta sakit ditubuhnya. Lalu dia memilih untuk tidur kembali.

Terlihatlah pintu kamar mandi yang terbuka menampilkan Arsen yang sudah siap dengan baju tidurnya. Dia keluar kekamar mandi lalu berjalan kearah ranjang. Bisa dia lihat lia yang tengah memejamkan matanya. Tidurnya serasa begitu tenang hingga tidak menyadari Arsen yang tengah duduk diranjang disamping dirinya.

Arsen menatap wajah yang begitu tenang itu. Dia juga melihat tanda merah-merah yang ada di lengan lia, yang disebabkan oleh Air panas. Entah mengapa hati Arsen serasa sakit melihat lia dalam keadaan seperti itu.

"Jika seandainya kau bukan anak dari pembunuh ibuku, mungkin aku bisa belajar menerima dirimu" Gumam Arsen.

Entah mengapa dunia terasa sempit untuk dirinya dan lia. Sebenarnya Arsen juga tidak tega menyiksa lia, namun teringat akan balas dendamnya yang membuat dia buta.

Arsen memegang tangan lia. Dia terdiam ketika merasakan tangan lembut itu menyentuh tangannya. Tangan yang begitu mungil dibandingkan dengan tangannya. Arsen sempat berfikir tangan mungil inikah yang setiap hari digunakan untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Tangan mungil inikah yang harus menjadi korban karena kesalahan orang tuanya.

Arsen menggelengkan kepalanya kenapa dia malah memikirkan gadis ini. Namun dia tidak bisa menolak pikirannya setiap kali ada didekat lia dia merasakan keanehan.

"Aurelia veronika aku akui kau telah membuatku tertarik padamu, namun aku akan menghapus rasa ini jauh-jauh, karena pada akhirnya kau akan tiada ditangan kami" Gumamnya.

Namun pertanyaannya adalah apakah dia sanggup melakukan hal itu. Arsen tidak ingin pusing memikirkan hal itu. Dia berbaring disebelah lia lalu memeluk lia.lia sempat merasa terusik namun Arsen menepuk-nepuk pinggangnya agar kembali tertidur. Dirasa lia sudah nyaman dia menyelimuti dirinya dan lia setelah itu dia mencari kenyamanan dalam pelukannya itu.

"Jujur Aku merasa nyaman sekali ketika berada didekatmu" Gumam Arsen yang semakin mengeratkan pelukannya. Namun dia enggan untuk menutup mata dia masih ingin melihat wajah lia lebih lama lagi. Karena mungkin hal seperti ini tidak bisa datang dua kali.

Arsen sendiri merasa bingung entah kenapa malam ini dia ingin terus berada di dekat lia. Lama memandangi wajah lia akhirnya arsen menyusul lia ke alam mimpi.

Jam 00.00 hujan turun membasahi bumi, dengan diiringi suara petir yang menyambar. Membuat kedua insan yang tengah tertidur dalam keadaan berpelukan itu terbangun secara bersamaan.

Hal pertama yang lia lihat ketika bangun adalah Arsen yang tengah menatapnya, begitupun sebaliknya. Lia sempat tak percaya karena Arsen memeluk dirinya.

Lia sempat gugup namun dia berusaha menutupinya. Sedangkan Arsen tetap diam. Lia yang tidak ingin mendapatkan masalah beranjak ingin memperbaiki posisinya namun Arsen menghentikannya. Arsen malah semakin mempererat pelukan itu berusaha membuat lia senyaman mungkin dalam posisi saat ini.

Yang mau tau seperti apa posisi mereka langsung mampir di ig:authoradawiya_nr

Jangan tanyakan seperti apa keadaan lia saat ini dia merasa syok mendapatkan perlakuan seperti itu dari Arsen.

"Biarkan seperti ini" Ucap Arsen dengan suara seraknya.

Lia hanya diam tapi dia merasa hangat dengan pelukan Arsen dan juga cuacanya sangat mendukung. Jantung lia merasa tidak aman, karena jantungnya berdetak dengan kencang dia juga merasa aneh dgn perlakuan Arsen padanya. Namun dia malah terbuai dengan suasana matanya serasa tidak kuat untuk dibuka akhirnya dia tertidur dalam dekapan hangat Arsen.

Sedangkan Arsen dia membuka matanya, dia tersenyum kearah lia yang terlihat begitu nyaman dalam dekapannya itu. Dia pun mencium kening lia, seketika dia tersadar dengan apa yang dilakukan olehnya.

Namun dia malah tersenyum kearah lia, hatinya begitu damai melihat lia yang begitu tenang. Biasanya raut yang ditampilkan oleh gadis itu didepannya hanya menangis dan tatapan yang sendu.

Arsen merutuki dirinya apakah dia sudah mulai manaruh perasaan pada lia. Ataukah itu hanya bentuk rasa kasihan saja. Entahlah dia tidak tau yang pasti dia merasa nyaman dengan posisinya saat ini.

"Duaar"

Suara petir membangunkan lia dari tidurnya dia menyerngit ketika melihat tidak ada Arsen yang memeluknya. Dia melihat ternyata Arsen tidur disofa dengan masih memakai pakaian kantornya.

"Ternyata ini semua hanya mimpi" Gumamnya. Dia baru ingat kalau Arsen pulang dari kantor lalu langsung tertidur disofa kamar itu. Mungkin karena kecapean sampai tidak mengganti pakaiannya.

"Huft"

Lia menghembuskan nafasnya sepertinya ia terlalu berharap. Lia terdiam sejenak lalu terbuyar dari lamunannya ketika suara petir kembali menyambar.

"Duaarr"

Lia kaget sehingga membuat dirinya bergerak asal sehingga membuat tubuhnya kembali sakit. Dia baru ingat kalau dia sedang dalam keadaan terluka.

Lia kembali merebahkan tubuhnya lalu berusaha tertidur kembali sampai akhirnya dia menutup matanya.

                               ...

Jangan lupa tinggalkan jejak fotko🥰

ARSENIO [KEPERGIANNYA]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang