「004」 Mirip

921 147 15
                                    

Saat bel istirahat yang menandakan pelajaran selesai dan berganti dengan jam istirahat, murid-murid berhamburan keluar kelas, beberapa menetap di kelas, berpindah dari mejanya ke meja temannya, dengan membawa sebuah kotak. Sonoko dan Ran menghampiriku, dengan membawa sebuah kotak kecil. Aku pun juga mengeluarkan sebuah kotak. Dan ya, itu kotak bekalku. Sembari makan, Sonoko mengeluarkan kalimat basa-basinya yang akan menjadi topik panjang. "Hoshi, Hobi kamu apa?" Ucap Sonoko lalu menyuap sendok pertama.

Aku menelan makananku yang sudah di dalam mulut, lalu aku angkat bicara setelah diam sejenak tuk mengunyah makanan. "Hm... aku suka membaca dan menulis, kenapa memangnya?"

"Tak apa-apa, hanya sekadar basa-basi wkwkwk." Balas Sonoko tertawa kecil.

"Aku juga lumayan suka membaca." Sahut Ran. "Apa judul buku yang kamu suka?" Tanya Ran.

"Em... aku... paling suka cerita misteri, dan judul buku yang paling kusuka itu... Sherlock Holmes! Aku punya koleksi bukunya terbitan yang pertama kali." Jawabku.

Mendengar kata Sherlock Holmes, Shinichi yang sedang menenggelamkan kepalanya di atas mejanya yang berada dua di belakangku, langsung menoleh ke arahku, dengan tatapan berbinar-binar penuh harapan.

"Wah, sama nih seperti Shinichi yang otaku kasus dan sangat menyukai novel Sherlock Holmes!" Ledek Sonoko.

"Benarkah?" Balasku pura-pura tak tahu yang sebenarnya paling tau kalau Shinichi sering sekali membicarakan Sherlock Holmes dan kasus kepada Ran.

***

Bel berdentang menandakan bahwa sekolah telah selesai. Tadi saat istirahat, Ran dan Sonoko mengajakku pulang bersama karena ternyata jalannya searah. Sekarang aku sedang menunggu mereka di dekat pintu utama sekolah. Ran yang ke ruangan klub karatenya mengambil barang yang ketinggalan. Kalau Sonoko sedang membereskan alat olahraga klub tenisnya.

Sekali-kali aku melihat ke arah jam kecil yang melingkari pergelangan tanganku. Angin sore berhembus pelan, dan membelai surai hitam panjangku. Lalu Shinichi datang menyapaku dari belakang setelah mengganti sepatu. "Ishikawa?" Panggilnya.

Aku spontan menoleh kebelakang sambil berkata, "Hai'?" Dengan nada bertanya.

"Ku dengar kamu suka Sherlock Holmes juga." Lanjut Shinichi.

"Ya, ya aku tau kamu telah mendengarnya."

"Apa kau suka cerita misteri dengan judul lain?" Tanyanya.

"Em, ya. Tapi aku baru baca beberapa." Jawabku singkat. 'Nih bocah kayaknya ada sesuatu nih, jangan-jangan...'

"Itu, kau tau, aku juga suka sekali cerita misteri, bahkan sampai teman-temanku menjulukiku otaku misteri atau otaku kasus. Dan apa kau... mau..." Lanjutnya lagi terputus-putus. Shinichi menggaruk-garuk tengkuk belakangnya yang tak gatal. Sepertinya Shinichi ragu.

"Menjadi teman yang saling bertukar pendapat tentang cerita misteri atau berdiskusi tentang kasus-kasus?" Tebakku dengan cepat.

"Iya... Bagaimana kau tau? Ah lupakan." Dengan kata 'lupakan', itu menandakan kalau Shinichi tau bagaimana bisa aku menebaknya dengan cepat mengingat aku penggemar Sherlock Holmes. Tapi sebenernya aku yang paling tau kalau Shinichi butuh teman sesama penyuka Sherlock Holmes.

"Ya, aku tau kok betapa susahnya mencari teman sesama penyuka misteri." Kataku ceria. "Omong-omong, kamu itu benar-benar Kudo Shinichi yang banyak membantu memecahkan kasus?" Aku mengalihkan topik.

"A, iya! Ahahahahahaha...!" Jawabnya dengan nada sedikit sombong. Biasalah, sifat sombongnya itu, yang menyebabkan dia terlibat kasus terumit sepanjang masa dia hidup. 'Haah... Shinichi... Shinichi... kamu terlalu sombong, dan sombongmu itu membuatmu dalam masalah tau!' Batinku membuang muka sambil menghela nafas.

The Character Who Never Mentioned [Detective Conan Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang