MiSeok - 11

452 124 86
                                    

Jangan lupa vote
Jangan lupa follow, bentar lagi 180. Bantu genapin yuk
Jangan lupa comment, sebiji aja nggak papa. Aku balas kok!

Happy Reading

Akhir-akhir ini Hyungseok sering melamun di depan jendela kamarnya, menatap hamparan hitam berlukis titik-titik putih di dalamnya. Pertemuan pertamanya dengan Ryuhei setelah sekian lama tak berjumpa membuat hatinya kian resah karena sesuatu.

Ini sudah menjadi sifat alaminya, membawa beban orang lain yang sebenernya tak penting. Namun apa daya, Ryuhei temannya. Mau tak mau ia terus memikirkannya.

"Bengong sendirian ya mas.. hihi.."

"WAA SETAN!"

Gubrak.

Hyungseok berteriak sembari mencondongkan badannya ke belakang. Membuat kursi yang menjadi tempat duduknya terombang-ambing dan terjengkang ke belakang.

"Astaga.. segitu kagetnya hahaha.."

Gelak tawa seseorang pun pecah, menarik perhatian Hyungseok yang sedang meringis kesakitan. Ia memicing mata, menatap tajam gadis cantik yang tertawa di depan jendela.

"Bomi sinting!" umpatnya sambil menuding gadis yang kini tersenyum kepadanya.

"Hehehe.. maaf, maaf.. habis kamu bengong sendirian.." ucap Bomi seraya masuk ke dalam kamar Hyungseok melalui jendela. Dia seperti sudah terbiasa melakukan hal itu.

Hyungseok mendengus, melihat Bomi yang masuk ke kamar tanpa seizinnya. Namun dia tak mau ambil pusing dan langsung memperbaiki posisinya yang sungguh tidak enak dipandang. Setelah itu mengadah, memandang gadis yang berdiri di hadapannya.

"Ngapain kau malam-malam ke sini?!" tanyanya dengan nada kesal.

Bomi terkekeh kemudian berjongkok, menjajarkan tinggi dengan Hyungseok yang duduk di lantai. "Aku mau menemanimu di rumah, pasti kamu kesepian karena nggak ada sahabat cantikmu.." balasnya sembari mengecup bibir pemuda itu.

Hyungseok terhenyak. Perkataan Bomi ada benarnya. Dia merasa kesepian semenjak Taehoon pindah ke rumah Gyeoul karena kondisinya yang sedang hamil.

Ia juga merasa ada bagian hatinya yang kosong karena kepergian Taehoon di sisi rumahnya. Dia rindu dengan kebersamaan mereka yang dulu sedekat perangko dan surat. Kini merenggang lantaran urusan masing-masing.

Walau begitu, Taehoon tetap menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumahnya. Namun kekosongan benaknya seolah tak mampu diisi oleh kehadiran sahabatnya. Ia seperti butuh sesuatu yang lain tuk memenuhinya.

"Bengong lagi..!" celetuk Bomi sambil menggenggam tangan Hyungseok yang terasa dingin.

Si empuh pun tersentak dalam lamunannya dan mulai memandang genggaman tangan mereka. Dia merasa hangat sekaligus nyaman seolah-olah kehadiran Bomi lah yang selama ini ia nanti tuk mengisi kekosongan hatinya.

Namun Hyungseok tetaplah Hyungseok. Dia akan selalu menyangkal rasa yang tumbuh di benaknya.

"Jangan pegang-pegang!" larangnya sambil menepis tangan kanan omega itu.

Bomi mencebikkan bibirnya lalu mengamat Hyungseok yang mengibaskan tangan seolah dirinya adalah kuman jahat. Dia pun mendekatkan wajahnya, kembali mengecup bibir alpha yang sedang kehilangan fokusnya.

Hyungseok mengerjapkan matanya kemudian terperanjat saat Bomi mengecup bibir cherry-nya lagi. "Kenapa menciumku?!" tanyanya dengan nada tinggi.

Bomi tersenyum lalu berbisik ke telinga Hyungseok yang memerah. "Itu bukan mencium, tapi mengecup. Perasaan tadi kamu biasa-biasa saja pas aku kecup. Sudah ada rasa ya?"

My Dom is Omega {Fem!Dom}Where stories live. Discover now