Bagian 43

24K 1K 26
                                    

Basmal dan Cece sudah pulang dari hotel. Ia baru saja tiba dirumahnya, namun ia sedikit terkejut saat melihat mertua dan kakaknya sedang berkunjung kerumahnya sedang duduk diruang tamu. Sementara ia baru datang dan tengah menggendong Cece ala brydalstyle.

"Kalian habis dari mana, Cece kenapa??" Tanya Dania menghawatirkan putrinya yang tengah berada dalam gendongan menantunya.

Basmal terlihat salah tingkah, ia berdehem pelan menyembunyikan kegugupannya, "Eumm..itu, kami habis dari hotel... awwww". Basmal mengaduh saat istrinya mencubit lengannya. Cece memejamkan matanya kesal tidak berani menatap orang tuanya dan Xabiru.

Nampak mertua dan kakaknya kebingungan, namun setelahnya mereka tersenyum tipis memberi tatapan menggoda yang membuat Basmal semakin salah tingkah. Astaga.!

"Kalau begitu, aku ke kamar dulu". Pamit Basmal berjalan meninggalkan mertua dan kakaknya yang tertawa cekikikan.

"Kenapa malah bilang habis dari hotel". Ujar Cece tak suka dengan suara pelan.

"Kan emang bener kita habis dari hotel sayang, kita habis enak-enak, mantap-mantap, nik....ahhh". Basmal meringis saat istrinya kembali mencubitnya. "Kamu sekarang suka banget nyubit ya sayang, makin gemmes aku".

Cece memutar bola mata malas. Adakah manusia yang gemmas karena dicubit? Sepertinya manusia satu ini agak lain.

Basmal membaringkan tubuh istrinya diranjang mereka.

"Saya tidak mau turun menemui mama, papa dan kak Xabiru," Kata Cece

"Iya ngapapa, mereka pasti ngerti kok".

"Ya, saya tidak mungkin berjalan dengan gaya aneh didepan mereka".

"Hahaha, gemes banget, maaf ya sayang, aku kebawah dulu ya, kalau kamu butuh sesuatu, kamu bisa panggil aku, love you". Basmal mengecup kening Cece singkat lalu pergi menemui orang tuanya dan Xabiru.

_______________

"Papa sama mama sudah lama?" Tanya Basmal yang baru saja duduk didekat Xabiru.

"Dari tadi pagi jam 7, sengaja, kangen sama Princess, trus mama bawain kue kesukaan dia tuh ada dikulkas". Sahut Dania.

"Makasih Ma, emm Princess sedang kelelahan jadi.. dia sedang beristirahat, nanti kami akan mengunjungi rumah Papa dan Mama"

"Sepertinya hubungan kalian sudah semakin membaik". Ujar Deni sembari menyesap teh hangat.

"Doakan yang terbaik Pa," sahut Basmal

"Pasti, kamu harus bersabar, memaafkan kesalahan orang itu tidak mudah Basmal, termasuk Princess yang sukar memaafkan kamu. Tapi, jangan pernah berhenti berusaha, dia memang sangat keras kepala, tapi hatinya lembut sekali. Jangan sakiti dia lagi".

"Basmal selalu berusaha untuk itu Pa, terimakasih sudah mempercayakan Basmal kembali".

"Ya, cepat-cepat bikin Cucu, saya ingin segera punya Cucu. Sudah sampai mana progresnya?" Goda Deni melihat menantunya yang sudah tersenyum salah tingkah dengan muka memerah.

_________________

Cece yang sedang mengambil jus jeruk di kulkas dibuat kaget akan teriakan Safir yang tiba-tiba masuk ke dapur. Sementara Basmal misuh-misuh karena temannya itu memang agak-agak kurang sopan bertamu ke rumah orang.

"Wio Bas.... wuihh lagi makan siang nihh... mau dong". Ujar Safir yang langsung duduk dimeja makan mengambil piring, nasi serta lauk-pauk dengan tidak tahu diri.

"Lo belum gue tawarin juga..." Ujar Basmal sewot.

"Yaelah, lo kalau dirumah gue juga kaga izin noh, minjem sempak gue juga ga izin".

Cece yang sedang meminum jus tersedak mendengar ucapan Safir, lalu menatap Basmal penuh selidik.

Basmal menggeleng, "Ngak sayang, bohong, mana ada aku minjem sempaknya dia. Sempaknya dia bolong-bolong".

Cece segera duduk dimeja makan setelah kembali meletakkan sisa jus didalam kulkas. Safir sedari tadi diam-diam melirik cara Cece berjalan yang agak tertatih-tatih, dan jangan lupakan beberapa bercak kemerahan dileher Cece terlihat begitu ketara jika Basmal dan Cece sudah melewati malam yang panjang nan panas.

"BTW, aura kalian cerah banget hari ini". Ujar Safir melirik Basmal dan Cece bergantian ketika ia sudah selesai makan. Jujur saja, sebenarnya ia sudah selesai makan siang, namun, dia harus berekting semaksimal mungkin untuk menghindari kecurigaan sahabatnya yang kritis.

"Aura apaan???". Ujar Basmal sewot

"Habis dapet jatah ya???? Tuh leher Princes merah-merah semua, gimana?? Enak ngak??" Bisik Safir membuat Basmal ingin memukul kepala Safir dengan sendok.

"Sialan Lo,".

"Gue pulang, makasi makan siangnya Basmal, Princess. Hahahaha".

"Heh kampret, Lo cuma numpang makan doang yaa kesini hah???"

"Iya...hahahahha". Teriak Safir yang tertawa cekikikan melihat wajah memerah Basmal yang ketahuan sudah melakukan ehem-ehem. Akhirnya rencananya dan kedua temannya berhasil. Kenapa tidak dari dulu saja ia merencanakan ini, tau gitu, Basmal tidak akan mengalami drama kabur-kaburan.

__________________

Jangan lupa vote dan komennya ya.. Makasi❤

'PRINCƏSS (END) Where stories live. Discover now