Larut

270 32 2
                                    

"Aku tidak sadar bahwa aku sudah terjatuh sangat dalam saat bersamamu" - Getou Suguru
.
.
.

Hah!!

Yuuji terbangun kaget dari tidurnya, melihat langit kamar yang gelap dan tiba-tiba merasa takut, melihat jam pukul satu pagi, Suguru membuka matanya berat, "..Yuuji, ada apa?" menyalakan lampu, "mimpi buruk?"

Menggeleng, menyentuh perutnya, "..n-nggak, aku cuma nggak nyaman, perutku rada kram.."

Suguru terjaga, mengelus perut Yuuji dan membuka laci, mengambil minyak, menyuruh Yuuji berbaring kembali, Yuuji menggeleng merengut, "..aku nggak mau, rasanya sakit kalau tiduran"

Suguru dengan sigap bersandar pada kepala ranjang, mengambil posisi, menarik Yuuji agar bersandar kepadanya, Suguru membuka ikat yukata Yuuji dan mengoleskan minyak di perutnya, aroma terapi dan belaian membuat Yuuji rileks, cukup lama membuat empunya melirik ke belakang, tidak enak dengan Suguru, pelan-pelan menarik tubuhnya, namun Suguru menahannya kembali ke belakang

Suguru yang sedang membantu Yuuji, kembali teringat dengan pembicaraan Yuuji dan Gojou seminggu yang lalu, pikirannya kembali berkelana sendirian, menaruh kepalanya di pundak Yuuji, "..aku minta maaf, tidak cukup baik untukmu"

Yuuji terkejut dengan ucapan Suguru yang tiba-tiba, "..Suguru?"

Suguru mengingat kejadian-kejadian sebelumnya, ingatan saat pertama kali dirinya memperlakukan Yuuji, juga saat Sukuna menangkis tangannya karna Yuuji ketakutan dengan dirinya, saat Yuuji tidak ingin bersamanya dan lebih memilih berdiam di kamar, juga ingatan saat Yuuji tidak nyaman berada dipelukannya dan mendorong tubuhnya, semua terus berputar dikepalanya, sampai satu kesimpulan muncul dibenaknya, 'Yuuji tidak menginginkannya'

"..aku memang tidak bisa diandalkan, tapi tolong jangan benci aku, jangan suruh aku pergi, biarkan.. aku tetap disisimu!?!" Yuuji bisa merasakan detak jantung Suguru yang berdetak lebih cepat, dan suara gemetar yang keluar darinya, ia juga merasakan pundaknya mulai basah

Yuuji berbalik dan mengusap lembut rambut hitam Suguru, menangkup wajahnya, "..Suguru-san, aku tidak membencimu, aku juga tidak akan mengusirmu, jadi jangan khawatir" mengusap air matanya, tertawa kecil melihat wajah memerah dan bibir Suguru yang cemberut kebawah

"Tapi.. kau tidak pernah membutuhkan bantuanku, sedangkan bersama mereka kau selalu mengandalkannya"

Yuuji menggembungkan pipinya, tidak setuju, "Itu karna mereka bertindak semaunya, sedangkan Suguru-san, cup!" mengecup ringan kening Suguru dan menatap lembut empunya yang kebingungan, "...selalu bertanya lebih dulu pendapatku dan aku sangat menghargainya"

Yuuji tidak membenci sikap mereka yang cepat tanggap terhadapnya, ia sangat berterima kasih, bagaimana mereka menjaga dirinya, semua sangat berharga. namun Yuuji menyadari perlakuan Suguru sedikit berbeda dari yang lain, seolah Suguru ingin menghargai pendapatnya, lalu mengatasinya apabila dirinya tidak bisa melakukannya, Yuuji sendiri yakin Suguru tidak sadar dengan perbuatannya, karna itu jauh dilubuk hatinya ia berterima kasih

***

Satu bulan telah lewat, tidak terasa waktu melahirkan Yuuji sudah semakin dekat, kini usia kandungannya sudah masuk 9 bulan, Yuuji berjalan ke halaman belakang saat mendengar teriakan dan terkejut menemukan siapa disana, "Sasaki-senpai..!?"

Sasaki mendongak terkejut mendengar suara familiar, "..aw, ng? Yuuji!?!"

"Sasaki, kau baik-baik saja?" Ucap seseorang dari atas lereng hutan

Yuuji mendongak dan disana ada senpainya yang lain, "..Iguchi senpai!?"

"Hem? Yuuji!! Kenapa kau disini!?" Terkejut melihat Yuuji dibawah sana, Iguchi berusaha untuk turun pelan-pelan

Gutes Leben - Jujutsu KaisenDonde viven las historias. Descúbrelo ahora