5. Kepengen Kawin

1.6K 249 25
                                    

MARK dan Haechan pada akhirnya pulang ke rumah milik Mark karena laki-laki berjiwa kucing itu harus mengganti pakaiannya segera dan membawa barang-barang yang dibelinya serta kotak susu yang telah dirusakanya. Dengan berat hati sang asisten harus meminta maaf pada manager supermarket karena telah melakukan keributan dan perusakan barang yang tidak sedikit. Kekacauan itu berhasil menarik perhatian para pengunjung, dan membuat malu Haechan yang ternyata sadar dengan keadaan tubuh sudah di dalam mobil. Mark mengangkat tubuh itu dengan wajah khawatir.

Saat pulang, mobil terisi penuh, dan sekali lagi sang asisten harus menelpon orang rumah untuk mengambil sisa barang yang tidak bisa masuk ke dalam mobil yang dibawanya. Sang asisten pusing bukan main, tapi sang pelaku hanya bisa senyum-senyum senang dengan tangan yang dijilatnya menghabiskan jejak-jejak susu yang sudah mengering.

Keduanya masuk ke dalam rumah megah. Haechan hanya bisa memandang, memandangi setiap sudut ruangan yang dimasukinya. Namanya juga orang kaya, tentu saja segala isi rumah memiliki interior yang mewah dan terkesan mewah dan langka. Haechan dapat melihat itu di dalam rumah keluarga Lee.

"Dimana ibu dan ayah?" Mark bertanya pada sang asisten sambil mengendus lengan bajunya yang sudah kering dan bewarna putih sesikit bernoda, "tadi pagi mereka berdua ada di sini bukan?"

"Tuan ada kepentingan darurat di cabang perusahaan di Bucheon. Dan nyonya memgikuti karena salah satu butiknya juga ada di sana. Sekalian nyonya ingin jalan-jalan." sang asisten menjawab, dia melirik ke belakang punggung. Menatap sang kepala pelayan yang mengurus kotak-kotak suju yang menggunung.

"Jadi? Kapan aku akan pulang?" Haechan mengangkat tangan, sejujurnya dia ingin pulang dan mengganti pakaian. Tubuhnya terasa tidak enak.

Mark meremang, bulu-bulunya naik begitu saja saat angin masuk ke dalam. Dan saat mendengar pertanyaan dari Haechan dia berbalik memasang wajah melas. Alisnya turun, bibirnya mengerucut tidak suka. Dia menunduk menatap sepatu kulitnya yang terkena susu juga, tapi dia tidak peduli. Dia ingin Haechan untuk tetap tinggal di rumahnya.

 Dia ingin Haechan untuk tetap tinggal di rumahnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Merasakan mood sang tuan muda mulai berubah. Sang asisten peka akan suasana yang menguar di udara. Dingin, mungkin akibat sisa-sisa hujan juga.

"Sebaiknya anda membersihkan tubuh anda d sini saja tuan Haechan. Saya takut nanti anda terkena flu jika tidak segera membersihkan diri. Terlebih lagi cuaca sangat dingin selepas hujan."

Mark tersenyum seketika, dia mendongak menghadap sang asisten. Dia sangat berterimakasih pada sang asisten, dengan mata yang berbinar dia sangat suka ide yang diberikan. Dia beralih ke arah Haechan, menangkap tangan Haechan dan digenggamnya.

"Iya! Itu ide yang sangat bagus! Kau bisa menggunakan pakaianku. Ayo ke kamar, gunakan kamar mandi di sana. Kau bisa memandikanku seperti biasa. Aku rindu tanganmu saat membasuh tubuhku."

Sang asisten berdehem. Haechan bersemu dengan wajah yang memerah seperti kepiting rebus. Dia menggeleng cepat menghadap sang asisten, sedangkan Mark hanya menyengir kuda tanpa tahu suasana apa yang telah ditimbulkannya akibat perkataan yang baru saja dilontarkannya.

[PRSNT 3K] - Neko-chanWhere stories live. Discover now