7. Sstt.....Toilet

1.7K 221 45
                                    

GEDUNG sudah sedikit lengang, bukan karena jam pulang tapi karena memang waktunya makan siang. Beberapa karyawan memenuhi kantin kantor, dan beberapa lagi keluar mencari makan. Mengisi cafe-cafe terdekat dan penjual minum lainnya. Bagitu, pun dengan Jaemin, Renjun, dan pengisi ruangan tempat Haechan bekerja. Kecuali Mark yang memang sudah pergi terlebih dahulu, dan Haechan tahu kemana perginya makhluk kucing jadi-jadian itu.

"Ayo Haechan, aku sudah lapar. Kami rencananya mau makan di keluar, di cafe dekat kantor. Sekalian aku ingin minum kopi, duduk seharian di depan komputer membuatku pusing." Jaemin menarik lengan Haechan, tapi yang ditarik malah melepas.

"Kalian duluan saja, aku nanti belakangan. Aku mau ke toilet dulu. Panggilan alam." tolak Haechan buru-buru ingin keluar, takutnya jam makan siang nanti akan cepat berakhir.

"Kamu sakit perut? Sungguh?" Yeri menatap curiga Haechan, pasalnya yang katanya sakit perut menampilkan wajah yang kurang meyakinkan, "tidak ingin bertemu boss diam-diam bukan?"

Haechan gugup, "tidak! Jika tidak percaya nanti aku rekam tititku yang bergelantungan saat buang air mau?!"

Winter dengan gaya ingin muntahnya.

"Ck, ya sudah sana cepat! Susul kami kalau kau sudah selesai. Dasar babi. Tidak perlu sampai merekam." Jaemin keluar dari dalam ruangan.

"Tidak tertarik juga, palingan punya itu sebesar ini." Renjun menunjuk jempol kanannya, sekarang Renjun sedikit bersahabat.

"Mungkin itu punyamu, punyaku besar ya asal kau tahu saja."

"Cukup! Perbincangan macam apa ini, titit titit. Kalau punya kalian tidak sebesar cacing alaska lebih baik diam!" Winter menepuk-nepuk telinganya dan bergegas keluar. Sedangkan empat orang di dalam sana masih terdiam.

Untuk pertama kalinya Winter berseru keras, biasanya hanya diam. Mungkin efek karena lapar, dan deadline pekerjaan yang semakin menyiksa. Orang diam sekalinya marah sangat menyeramkan.

Haechan membuka toilet kantor di lantai sepuluh seperti yang dijanjikan. Tapi yang didapati Haechan adalah suasana sepi tidak ada orang yang ada di sana, hanya sendirian. Haechan bahkan sudah mengedarkan pandangan ke berbagai arah. Tapi benar-benar tidak ada suara. Sangat sunyi dan sepi. Mark mungkin sudah menunggu dari tadi dan berlalu pergi.

 Mark mungkin sudah menunggu dari tadi dan berlalu pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(diinget ya posisinya biar lebih terbayang 🌚)

"Haechan." didengarnya suara dari belakang, ternyata Mark berada di balik pintu yang kini sudah tertutup. Menyisakan hanya dia dan Mark di dalam sana.

"Markie...kau ternyata dari tadi bersem_____"

Belum sempat Haechan menyelesaikan ucapannya. Bibirnya langsung saja dibungkam dengan sebuah ciuman. Ciuman yang terkesan tergesa-gesa tidak sabaran, sangat menuntut dan membuat Haechan kewalahan karena tidak ada aba-aba dan persiapkan dari Haechan tentunya. Tubuh itu sampai terdorong, hingga kini bokong Haechan terketuk di wastafel.

[PRSNT 3K] - Neko-chanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang