19 - Obat

28 2 0
                                    

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19. OBAT

Jian memperhatikan dekorasi panggung yang akan menjadi tempat manggungnya nanti. Tangan kanannya memegang sekotak susu ultramilk taro yang tadi diberi Ghea saat dirinya berpamitan untuk mengunjungi SMA 12. Waktu berjalan begitu cepat, tak terasa acara Dies Natalis SMA 12 tinggal 5 hari lagi, selama itu juga Jian terus latihan dan bolak-balik ke SMA 12 guna melancarkan acara.

Habis, Jian melempar kotak susu tadi ke dalam tempat sampah. Dan masuk tepat sasaran. Obrolan Keenan dan Chandra di sampingnya terasa sangat menarik namun anehnya ia tidak tertarik untuk bergabung. Jian lebih senang mendengarkan.

"Kak," panggil Elsa.

Jian menoleh. "Kenapa?"

"Nggak pa-pa, abisnya Kak Jian diem aja dari tadi."

"Hemat suara, Sa, suara emas nih soalnya," gurau Jian.

"Gaya lo suara emas, liat noh si Alyssa liat ke sini mulu. Walaupun dia liatin lo tapi gue ikut risih, marahin coba," celetuk Keenan.

"Lah lah dia malah ke sini, lo sih Nan pake acara sebut nama dia segala," ujar Chandra ribut.

"Hai, Jian," sapa Alyssa dengan senyum lebarnya.

Jian hanya menanggapi dengan senyum tipisnya.

"Udah makan belum? Makan bareng, yuk? Gue yang traktir."

"Gue udah ada janji buat makan bareng sama Ghea, makasih tawarannya," tolak Jian. Berbohong, padahal ia tidak ada janji dengan Ghea sama sekali.

"Ppppfffftttt." Tawa Keenan dan Chandra tidak bisa ditahan lagi. Melihat penolakan Jian yang begitu terang-terangan membuat perut keduanya geli.

Jian menarik nafas dalam-dalam. "Al, lo kan tau sendiri ya gue udah punya pacar. Jadi lo bisa nggak jangan deketin gue lagi? Gue nggak mau lo tambah sakit hati nantinya," ungkap Jian.

Alyssa menggigit bibirnya.

"Lo cantik Al gue akui, tapi maaf gue nggak akan pernah bisa bales perasaan lo. Gue udah punya Ghea," tekan Jian.

Elsa sebagai perempuan bisa merasakan perasaan Alyssa sekarang. Namun Elsa juga tidak bisa membenarkan apa yang dilakukan Alyssa. Masalahnya Jian sudah memiliki pacar, harusnya Alyssa lebih tahu batasan. Seperti dirinya, yang hanya bisa jalan di tempat dan tidak akan pernah maju jalan.

"Kita masih bisa temenan, Al. Lo jangan khawatir," pungkas Jian memberikan tepukan halus pada bahu Alyssa.

******

Jian sampai rumah sekitar pukul 8 malam. Langkah kakinya terburu-buru, hatinya menggebu-gebu ingin segera mandi lalu berbaring di atas kasurnya yang empuk. Badannya seakan remuk, hari ini latihan lebih ekstra dan tenaga Jian terkuras habis. Ia butuh recharge energi untuk menghadapi hari esok yang lebih gila lagi.

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang