33 - Consent

27 1 0
                                    

33

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

33. CONSENT

Hari terakhir ujian hujan turun seakan ikut menyambut libur panjang yang sudah di depan mata. Koridor kelas penuh oleh siswa dan siswi yang berteduh menunggu sampai hujan reda.

Rintik hujan turun mengiringi bunyi jantung yang berdetak anomali. Merasakan perasaan berbeda saat semuanya kembali bersama. Marah, egois, kesal, dan rindu melebur menjadi satu.

Sadar bahwa masing-masing masih saling suka.

Jian memakaikan jaketnya pada tubuh Ghea membuat gadis itu menoleh terkejut. Jian tiba-tiba sekali, pikirnya.

"Kamu gimana?" tanya Ghea khawatir.

"Aku nggak pa-pa," jawab Jian.

Jian menadahkan tangannya, menangkap air hujan yang jatuh.

"Kayaknya bakal lama, Ji. Nggak mau terobos aja?" tanya Ghea yang mulai risau karena hujannya tak kunjung reda.

"Kamu nggak pa-pa? Nanti sakit."

"Nggak pa-pa, kan sama kamu."

"Ya udah," Jian mengulurkan tangannya. "Pegang tanganku, kita jalan bareng."

Senyum di labiumnya terbit, dengan senang hati Ghea menyambut uluran tangan Jian.

******

Memilih untuk menghabiskan hari di rumah Jian adalah pilihan Ghea. Maka keduanya sampai di rumah Jian dengan keadaan yang basah kuyup. Jian menuntun Ghea untuk masuk, lalu mengambilkan handuk untuk gadis itu. Bibirnya pucat, tubuhnya menggigil karena hujan turun dengan derasnya.

"Dingin, ya?" Jian melilitkan handuk pada tubuh Ghea.

Ghea mengangguk dengan gigi bergemeletuk.

"Mandi air hangat, ya? Mandi di atas aja, biar aku yang mandi di kamar mandi bawah."

Ghea mengangguk lagi.

"Bisa kan jalannya?"

"Bi-bisa, Jian."

"Pakai bajuku dulu, terserah mau pakai yang mana aja. Pilih sendiri, oke?"

"Iya."

Jian memperhatikan setiap langkah Ghea yang menaikki tangga menuju kamarnya. Perasaan khawatir menyeruak, takut jika Ghea-nya sakit.

Ghea tiba-tiba berhenti melangkah. Kepalanya menoleh, menyaksikan Jian yang masih berdiri di tempat tadi. Tidak bergeming sedikitpun.

"Aku nggak pa-pa, Jian. Sana mandi, jangan lihatin aku terus," usir Ghea.

"Aku bakal mandi kalau kamu udah masuk kamar aku."

Maka Ghea mempercepat langkahnya. Tidak ingin membuat Jian berlama-lama berdiri di sana karena Ghea tahu Jian juga kedinginan sama sepertinya.

3J Universe Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang