28 - Bunda

22 1 0
                                    

28

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

28. BUNDA

Sudah sangat lama Ghea ingin mengunjungi toko kue milik bunda Jian. Baru hari ini ia dapat merealisasikannya. Sekalian silaturahmi karena cukup lama Ghea tidak bertemu Zeya. Niat terselubungnya ya untuk bertemu Jian. Siapa tahu kebetulan cowok itu juga ada di sana.

Ramai, luas, asri, dan sejuk. Sekiranya itu yang dapat Ghea gambarkan dari toko kue yang diberi nama Adyaksa's Cake itu. Begitu masuk Ghea langsung disambut oleh pelayan perempuan dan langsung diantarkan menuju ruang pribadi Zeya.

"Loh Ghea kesini? Masyaallah rindunya Bunda sama Ghea."

Sapaan hangat Zeya membuat hatinya ikut menghangat. Tercipta pelukan erat serta usapan halus pada surai Ghea. Zeya sudah seperti mama kandungnya sendiri.

"Ghea juga kangen sama Bunda. Maaf ya Bunda, Ghea baru sempat kesini."

"Nggak pa-pa, cantik. Ayo duduk di sana, Bunda bawain teh sama best seller cake-nya Adyaksa."

"Bunda jangan repot-repot, niat Ghea kesini cuma mau ketemu Bunda sama beli kue titipin mama."

"Bunda sedih loh kalau Ghea nolak," kata Zeya memasang raut wajah sedih.

"Eh," Ghea bingung. "Jangan sedih ya Bunda. Ghea mau kok, ayo."

"Nah gitu dong, baru pacarnya Jian!" Zeya mencolek gemas hidung Ghea.

Ghea mengikuti langkah Zeya, ia dibawa ke tempat outdoor yang katanya jadi tempat favorite anak-anak muda kalau nongkrong di sini. Sebab selain kue, di sini juga menyediakan aneka minuman dingin dan hangat. Banyak anak sekolah maupun kuliah yang sering kesini sembari kerja kelompok ataupun mengerjakan tugas sendiri.

Memang tempatnya nyaman sekali, Ghea juga rasanya tidak ingin pulang jika sudah di sini. Tapi anehnya Jian tidak pernah mengajaknya kesini bahkan kata bunda, Jian juga jarang kesini.

"Kok bisa sih Bunda, Jian jarang kesini?" tanya Ghea sembari matanya tak lelah menelusuri setiap inci tempat ini.

"Sibuk katanya, dan males kalau kesini soalnya rame terus. Jian-nya jadi dicuekin Bunda karena Bunda sibuk sama pembeli," jelas Zeya.

"Oh pantesan, Jian kan paling nggak suka dicuekin, Bun," sahut Ghea.

"Cieee, tau banget ya sifat anak Bunda gimana," usil Zeya membuat kedua pipi Ghea merona.

Tak lama seorang pramusaji datang membawa sepiring kue dan dua gelas teh hangat. Ghea dan Zeya kemudian duduk saling berhadapan. Agak degdegan sebenarnya apalagi sedari tadi Zeya terus menatap Ghea.

"Ngobrolnya sambil makan, ya. Ini kue keju best seller banget, kesukaannya Jean sama Juan juga. Mereka kalau main ke rumah pasti selalu nanyain ini," beber Zeya. "Kalau Jian mah kayaknya udah bosen, kalau mau ya makan kalau nggak ya nggak," tawa Zeya.

3J Universe Where stories live. Discover now