06. Salting

387 10 0
                                    

Buku dan Ilmu, tiga kata yang mendeskripsikan tempat yang Naura singgahi sekarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Buku dan Ilmu, tiga kata yang mendeskripsikan tempat yang Naura singgahi sekarang. Perpustakaan. Waktu luang ataupun jam kosong selalu Naura manfaatkan untuk duduk di kursi pojok ruangan sembari membaca buku favoritnya, sejarah. Naura memang masuk di kelas IPA, tetapi tidak masalah, kan, jika Naura menyukai sejarah?

Perempuan itu menyukai sejarah, sama persis seperti sang ayah. Naura banyak mengoleksi buku sejarah di kamarnya. Tak hanya buku sejarah, novel dengan berbagai genre, pun turut memenuhi rak buku milik Naura. Gadis berjepit hitam itu sangat suka membaca.

Headset yang menyumpal lubang telinga, serta alunan lagu 18 — one direction. Naura bersenandung kecil mengikuti irama lagu yang ia dengarkan. Tangannya sesekali membuka setiap lembaran dari buku sejarah yang ia baca. Hingga tak sadar, ada sepasang mata yang memperhatikannya.

Rangga. Laki-laki itu tersenyum kecil melihat perempuan yang ia dambakan akhir-akhir ini. Berjalan menuju meja pojok yang Naura tempati dengan senyum kecil yang terpatri.

Merasa ada pergerakan, Naura yang sedari tadi menunduk menatap buku, kemudian menatap bangku didepannya yang sudah diduduki oleh Rangga. "Rangga?" gumamnya pelan.

"Apa, Ra?" sahut laki-laki itu cepat.

Naura menggeleng kecil, jari-jari lentiknya menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinga. "Ngapain disini?" tanya Naura.

Rangga menggidikkan bahunya, "Tempat umum, kan?"

Naura menipiskan bibirnya, "Enggak. Bukan itu maksudnya. Maksudnya, lo mau baca buku juga?"

"Enggak, Ra. Gue kesini mau lihat gebetan gue lagi baca buku," ujar Rangga.

Naura melirik sekitar, banyak perempuan yang berada di perpustakaan. Jika Rangga ingin melihat gebetannya, lantas mengapa Rangga duduk didepannya?

"Lo." celetuk Rangga.

Naura menatap Rangga, keningnya ia kerutkan. "Hah?"

"Lo, Ra. Lo gebetan gue."

Naura membulatkan matanya, ia menggigit pipi bagian dalamnya, menahan kedutan dari sudut bibirnya. Gebetan? Ya Allah! Rasanya Naura ingin terbang setinggi mungkin. Pipi gadis itu sudah memerah karena salting. Bola matanya bergerak kesana-kemari mencoba menghindari tatapan Rangga.

Tangan Rangga mengepal. Bukan! Bukan karena ingin memukul Naura. Tetapi ingin mencubit pipi Naura. Rangga menahan gemas melihat pipi Naura yang merah.

Anjing! Gemes banget! batin Rangga berteriak.

"Salting, ya?" Rangga membuka suara.

Naura menggeleng cepat, "ENGGAK!"

"Salting, yaaa?" Rangga kembali menggoda Naura dengan satu alis yang ia naik-turunkan.

"Apaan, sih?! Lo, tuh, Geer!" elak gadis itu. Naura berpura-pura membaca buku sejarahnya kembali.

"WOY! KALIAN SEMUA! ADA YANG SAL—MPHH!"

RANGGA [SCUTTIVO]Where stories live. Discover now