07. Persiapan ke Boyolali

368 10 6
                                    

Pulang sekolah tadi, inti Scuttivo serta anggota biasa lainnya langsung menuju markas untuk mempersiapkan barang-barang yang ingin mereka bawa ke Boyolali besok

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pulang sekolah tadi, inti Scuttivo serta anggota biasa lainnya langsung menuju markas untuk mempersiapkan barang-barang yang ingin mereka bawa ke Boyolali besok. Semuanya sibuk dengan aktivitas masing-masing. Memasukkan baju-baju milik mereka yang masih layak dipakai untuk diberikan kepada anak panti yang akan mereka kunjungi nanti.

Memasukkan banyak sekali mainan, sembako, serta pakaian-pakaian yang masih layak untuk dipakai ke dalam kardus. Mereka akan berangkat pukul 14.00 siang. Pihak sekolah juga sudah mengetahui bahwa geng Scuttivo akan melaksanakan acara rutin nya, besok hingga hari senin yang akan datang.

"Ini semua udah aman, kan?" tanya Rangga pada Gean. Geanno Renaldi, anggota Scuttivo, yang diamanahkan oleh Rangga untuk menjadi koordinator acara rutin Scuttivo.

Gean mengangguk. "Aman, Bang! Semua udah beres. Besok tinggal berangkat aja."

Rangga menepuk bahu Gean. "Oke. Thanks, Ge!" Gean mengacungkan jempolnya sembari tersenyum kecil. "Udah tugas gue, Bang."

"Bang, lo jadi bawa cewek?" tanya Gean tengil.

Rangga mengangguk tegas. "Jadi."

"Cia ilah! Sat set sat set, ya?" ujar Gean. Laki-laki itu menggoda ketuanya dengan satu alis yang ia mainkan.

Rangga tertawa kecil. "Kalo gak gitu, ke ambil orang, Ge!"

"Padahal ya, Bang. Kak Naura, tuh, dulu pernah jadi inceran gue. Secara dia itu berprestasi, cant—buset!"

Rangga melayangkan tinjuan kerasnya ke lengan Gean. Laki-laki itu mendelik tajam. "Apa?"

Gean terkekeh geli. "Cemburu?"

"Sialan lo, Ge!" umpat Rangga.

•••

"ADOH! CAPEK BANGET GUE!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"ADOH! CAPEK BANGET GUE!"

Bumi mengeluh, laki-laki itu duduk berselonjor dilantai markas, tubuh yang ia sandarkan di dinding, serta minuman botol yang ia genggam di tangan kanannya. Bulir-bulir keringat membasahi pelipisnya. Diantara anggota Scuttivo lainnya, hanya Bumi yang tubuhnya mudah kelelahan.

RANGGA [SCUTTIVO]Where stories live. Discover now