24. Berjuang

2.5K 301 7
                                    

Hari ini Jeongwoo heran. Biasanya pagi pagi Haruto akan sibuk memasak di dapur dan menyiapkan obat untuknya. Tapi sudah pukul 10 pagi dan tidak ada tanda tanda Haruto

"Kemana tu anak coba" gumam Jeongwoo

Beruntungnya Jeongwoo sekarang bisa berjalan tanpa kursi roda lagi. Ya meskipun masih pincang, namun setidaknya Jeongwoo bisa melakukan aktifitasnya dengan normal.

Jeongwoo mencari Haruto ke seluruh sudut rumah dan tidak menemukan siapapun kecuali Jihoon yang sedang sarapan..

"Bang, Haru kenapa belom dateng ya udah siang gini" tanya Jeongwoo

Lah iya. Jihoon bahkan ga sadar Haruto belum dateng dari pagi. "Lah gue baru sadar juga"

Jeongwoo mencoba menghubungi Haruto namun tidak ada jawaban apapun yang dapat Jeongwoo dapat.

Jeongwoo panik. Khawatir jika terjadi sesuatu dengan Haruto. Dengan kaki yang pincang, Jeongwoo memaksa Jihoon untuk mengantarnya ke rumah Haruto. Firasatnya tidak enak.

Sepanjang perjalanan Jeongwoo hanya berdoa semoga Haruto baik baik saja. Diotaknya ada banyak macam pikiran negatif yang terjadi pada Haruto. Haruto biasanya akan izin jika tidak bekerja. Bahkan telat bekerjapun, Haruto akan memberi Jeongwoo kabar terlebih dahulu. Namun kali ini Haruto menghilang entah kemana

Kosong

Satu kata yang dapat Jeongwoo gambarkan ketika tiba di rumah sederhana Haruto.

"Haruto, Junghwan permisi" teriak Jihoon dan Jeongwoo

Jihoon masuk untuk melihat keadaan di dalam yang ternyata tidak terkunci. Bagaimana bisa Haruto meninggalkan rumah dengan keadaan terbuka seperti ini?

Rasa khawatir Jeongwoo semakin mencuat, kala rumah Haruto kosong.

"Bang apa dia di rumah kakak sepupunya ya? Ayo kesana" paksa Jeongwoo

"Waduh. Semoga Hana ga teriak papa deh" batin Jihoon

Kini Jihoon yang panik. Jeongwoo malah mengajaknya pergi ke rumah Yoshi? Oh tolonglah ada Hana disana. Anak manis itu pasti akan teriak papa padanya.

"E lo duluan kesana. Gue coba minta tolong hyunsuk" ucap Jihoon

Jeongwoo mengangguk. Dirinya berjalan menuju rumah Yoshi yang tak jauh dari rumah Haruto.

"Hua untuk percaya tu anak. Barabe kalau dia tau semuanya" gumam Jihoon

Alibi tadi terpaksa Jihoon lakukan. Jihoon mengubungi Hyunsuk untuk meminta bantuan. Walaupun hanya penjual brownies, Hyunsuk adalah anak seorang pengusaha kaya. Jadi Jihoon yakin relasi Hyunsuk banyak dan mempermudah menemukan Haruto.

Jeongwoo langsung masuk ke rumah Yoshi yang kayaknya tidak terkunci.

"Loh kenapa lo kesini" tanya Yoshi

"Haru mana" tanya Jeongwoo

Yoshi menatap Jeongwoo aneh. "Lah kan lo majikannya gimana sih"

Paniklah Jeongwoo sekarang. Jika tidak ada di rumah Yoshi, lalu kemana Haruto dan adiknya?

Merasa ada yang aneh. Yoshi, Jeongwoo, Jihoon dan Hyunsuk disusul Junkyu berusaha mencari keberadaan Junghwan dan Haruto.

Seingat Yoshi, kemanapun adiknya pergi Haruto pasti akan pamit padanya. Bahkan hanya sekedar kerja pun, Haruto akan selalu pamit.

"Kemana yos kita" tanya Junkyu

"Gatau. Biar cepet bagi tim aja gimana" usul Yoshi

Semua mengangguk setuju. Tim ditentukan oleh Jeongwoo sendiri. Untuk tim pertama akan ada dirinya, Jihoon dan Junkyu. Sisanya ada Hyunsuk dan Yoshi. Sengaja dirinya memisahkan Jihoon dan si rambut gulali itu.

SWEETIE MAIDWhere stories live. Discover now