35. Hilang

1.8K 159 10
                                    

Pintu terkunci

Hana yang semula biasa saja kini mulai mengeluarkan tangisnya. Hana sedari tadi hanya bersembunyi di balik dada Haruto yang ketakutannya justru lebih besar daripada Hana.

"Ante huhuhu maaf aku nakal"

"Ust gpp ya? Sekarang Hana bantu ante cari cara buat keluar oke" ucap Haruto yang berusaha menenangkan Hana

Kamar ini aneh. Haruto bahkan tidak menemukan barang apapun yang bisa ia jadikan kunci. Tidak ada jendela dan tidak ada celah kosong sedikitpun. Hana yang terus menangis digendongan Haruto membuat dirinya bingung harus bagaimana.

"Ante udah belum" tanya Hana

Haruto terus mencari celah dengan harapan mereka bisa keluar namun nyatanya sulit. Mereka benar benar akan terkunci di ruangan kosong penuh warna merah yang tentu membuat mata keduanya semakin perih.

Haruto duduk sembari memangku Hana yang terus menangis dan menyembunyikan wajahnya di dadanya.

"Hana kita tidur dulu ya? Besok pasti kita bisa keluar"

"Beneran ante" tanya Hana

Haruto mengangguk

Ya walaupun tidak tahu bagaimana hari esok. Semoga saja ada kejadian agar dirinya dan Hana bisa keluar














"JIHOON BANGUN HANA HANA HIKSSS HANA ILANG HANA ANAK AKU JIHOON" Teriak Yoshi di pagi hari saat menyadari anaknya tidak ada.

Dan tunggu

"HARUTO JUGA HIKSSS"

Tangis Yoshi di pagi hari membuat semuanya mengarahkan atensinya ke dapur.

"Kenapa" tanya Jihoon

"ANAK AKU ANAK AKU DIMANA" Teriak Yoshi dengan histeris

Semuanya panik. Mereka berpencar mencari ke seluruh villa namun nihil tidak ada jejak Haruto dan Hana disini. Sementara Hyunsuk hanya duduk memantau mereka yang tengah panik mencari Haruto dan Hana

Yoshi yang sudah kalut ditambah melihat Hyunsuk yang santai sembari memainkan ponselnya mendadak amarahnya naik.

"LO KAN? LO KAN YANG NYEMBUNYIIN ANAK SAMA ADEK GUE? LO SENGAJA KAN NGAJAK KITA KESINI BUAT CULIK ANAK SAMA ADIK GUE? NGAKU BANGSAT HAH" amuk Yoshi dengan memukul Hyunsuk

"Atas dasar apa lo nuduh gue" tanya Hyunsuk

"BAJINGAN BANGSAT LO. LIAT AJA HABIS INI"

Yoshi keluar di susul oleh Jeongwoo,Junghwan dan Doyoung.

Mereka semua berkeliling villa dengan meneriaki nama Hana dan Haruto. Berharap ada sinyal dimana mereka berada. Namun nihil, tidak ada pertanda apapun.

"Kak kita kemana lagi" tanya Doyoung yang hampir putus asa

"Cil diem dulu" bisik Jihoon

Yoshi yang semakin khawatir dan terus menangis.

"Anak aku ji anak aku" tangisnya sembari memeluk Jihoon yang berada disampingnya

Jihoon percaya 100% bahwa ini tidak ada kaitannya dengan Hyunsuk. Biarpun villa ini milik Hyunsuk, bukan berarti hilangnya anak dan adik iparnya salah Hyunsuk.

"Kita cari pelan pelan ya" bisik Jihoon

"Ikut gue" ucap Hyunsuk yang datang dari belakang

Di tempat itu ada 5 bangunan. Sebagai pemilik Villa Hyunsuk tentu paham siapa saja yang bisa masuk ke villa miliknya. Tidak sembarang orang bisa membuka bangunan villa ini tanpa seizinnya. Hyunsuk memberikan kunci bangunan ke 2 dan 3 pada Doyoung Junghwan dan Jeongwoo. Sementara dirinya dengan Jihoon dan Yoshi akan menyusuri bangunan 4 dan 5. Jika memang ada dari anak buahnya yang melakukan ini, Hyunsuk tidak akan segan segan menjadikan mereka sup daging hari ini.














"Ka haru dimana ya" gumam Junghwan

"Kamu tenang aja ya? Kan ada aku" ucap Doyoung

Mengekori anak baru gede adalah kesalahan besar. Bayangkan saja betapa menjijikkan gombalan anak SMP yang mau SMA ini

"Cil bisa nanti aja ga ajang gombal gembelnya? Eneg gue dengerin" protes Jeongwoo

"Gausah didengerin sayang. Cukup dengarkan suara cinta aku" gumam Junghwan

Mereka memasuki bangunan ke 2. Junghwan, Doyoung dan Jeongwoo berpencar menyusuri seluruh isi bangunan.

"Haruto hana"

"Ka haru dimana ini wawan"

"Sayang denger aku ga"

"Kayaknya gaada deh" ucap Doyoung

Sepertinya begitu. Bangunan ini kosong dan berdebu. Mereka menutup kembali bangunan 2 dan berjalan menuju bangunan 3.

Pencarian mereka nihil. Semua sudah mereka lakukan untuk mencari kebersamaan Hana dan Haruto. Bahkan bertanya kepada penduduk sekitar pun tidak ada yang melihat keluarnya Hana dan Haruto. Ini aneh. Hyunsuk sudah memeriksa semua hunian yang ia miliki ,namun jejak Hana dan Haruto benar benar tidak ada. Nihil dan kosong

"LO LIAT AJA HIKS GUE GABAKAL PERNAH MAAFIN LO" Teriak Yoshi pada Hyunsuk



















"Tujuanku bukan kalian. Hanya saja kalian terlihat menarik. Aku bukan seseorang yang menyukai tindakan kasar dan berbahaya seperti ini. Tapi sepertinya dia menghiraukan ucapanku. Kau tau anak manis? Aku sangat membenci makhluk lemah sepertimu. BERHENTI MENANGIS SEBELUM TANGANKU MELAKUKAN TINDAKAN KASAR" Bentaknya yang suskes membuat tangis Hana dan Haruto semakin kencang

Pria berjubah ini begitu menyeramkan. Dia tertawa kemudian menangis dihadapan Haruto dan Hana

"Haha kau tau? Tanganku belum pernah mencicipi darah manusia. Tapi jika dia tidak berhasil menemukanku dan meminta maaf atas kesalahannya, terpaksa aku akan menggunakan darah kalian untuk ku jadikan selai pada rotiku huhuhu tapi apa dia akan menemukan kalian?HAHAHAHAHAHAHAHAHAAHAHA jangan terlalu bermimpi menjadi manusia. Ah namamu Haruto bukan? Ku dengar adikmu berpacaran dengan seorang pria manis yang lemah bukan? Bagaimana jika darah mereka yang pertama ku jadikan selai pada rotiku? Ah atau anak kecil manis ini sayang"

Haruto lantas bangkit dan menarik jubah pria aneh dihadapannya ini. "Jangan berani menyentuh adik dan keponakanku bajingan"

"Hahahahahaha ternyata menyenangkan sekali bermain dengan kalian. Apa kalian mau minum? Tapi aku hanya ada darah kelinci yang segar dan nikmat"

Haruto mati matian menahan rasa kesal dan emosinya "Kalau urusanmu bukan denganku lantas siapa HAH"

Pria berjubah itu tertawa "Nanti kau akan tau dan mungkin akan membencinya setelah ini

























Tebak siapa pria berjubah itu?

Siapa yang dia incar sebenarnya?

Ini sebenernya udah aku draff dari bulan lalu, cuma baru up sekarang karena satu dan lain hal yang buat aku  mikir apakah salah sebagai author Jeongharu wkwkwkwk

Seperti biasa jika ada typo maap ya 🦋❣️

SWEETIE MAIDOnde histórias criam vida. Descubra agora