32. Sweetie

2.3K 212 9
                                    

Keadaan Jeongwoo semakin hari semakin membaik. Kaki yang semula sulit digerakkan pun kini bisa bergerak kembali. Namun bukan berarti Jeongwoo sudah diperbolehkan pulang. Jeongwoo harus melakukan beberapa tes untuk memastikan keadaannya baik baik aja.

"Lolipop abang gue mana" tanya Jeongwoo oada Hyunsuk

"Lolipop, pedelpop apa lagi? Lagian gue punya nama ya asal lo tau" protes Hyunsuk

"Yaiya mana abang gue" tanya Jeongwoo

Hyunsuk terkekeh " Kesambet apa nanya abang lo? Biasanya juga cuek"

"Jawab aja kenapa sih? Ngeselin banget lo" omel Jeongwoo

Hyunsuk terkekeh. Ternyata adik Jihoon sungguh menyebalkan. "Beliin lo makanan"

"Lo tau soal Hana" tanya Jeongwoo tiba tiba

Hyunsuk mengangguk. Jihoon sudah menceritakan semuanya tentang Hana.

"Bantu abang gue buat bertanggung jawab ya? Gue tau lo suka abang gue kan? Cuma gue mau dia kelarin dulu urusan lamanya sebelum sama lo. Lo juga gamau kan pacaran tapi orang yang lo pacarin masih punya urusan di masa lalu. Gue minta tolong buat ka Yoshi maafin abang gue. Ya gue tau kesalahan bang ji ga sekecil itu. Cuma paling tidak Hana masih bisa liat figur ayahnya. Gue gamau dia kaya gue yang gapunya figur ayah dari kecil. Eh ada tapi udah mati kali ya" ucap Jeongwoo dengan serius

Hyunsuk mengangguk paham. Dirinya juga akan berusaha untuk membuat mereka baikan lagi. Walaupun nanti ada kemungkinan buruk ya Hyunsuk harus terima semua itu.

"Ga cocok ah lo ceramah serius. Orang otak lo aja gesrek. Noh kelarin urusan masa lalu lo" ledek Hyunsuk

"Babi malah balikin omongan gue" ucap Jeongwoo


















"Hana"

Hana yang tengah bermain di lapangan bersama Yoshi kompak melihat ke arah sumber suara. Ternyata itu Jihoon

"Ayaahhhhhhhhhh" teriak Hana

Jihoon langsung menggendong putri kecilnya. "Anak ayah lagi main ya"

Hana mengangguk semangat. "Papa tau tidak? Teman aku dia punya adik bayi lucu sekali. Hana iri sekali. Bisakah Hana punya adik papa? Mama juga pasti mau kan"

Hana benar benar polos. Sementara kedua mata mereka bertemu satu sama lain. Baik Jihoon maupun Yoshi bingung bagaimana cara menjelaskan pada anak mereka.

"Hana dengar papa ya. Mama sama papa kan udah ga sama sama. Jadi Hana gabisa punya adik" jelas Jihoon dengan lembut

"Hikss Hana mau adik papa hikss ana hikss cemburu sama teman Hana. Hana tidak suka sendirian hikss ana mau punya adik" rengek Hana pada Jihoon

Yoshi mengambil alih Hana dari gendongan Jihoon. "Hana dengar mama. Papa sama mama tidak bisa bersatu paham? Gaada adik adik lagi" bentak Yoshi

"Huaaaaaaaaa hiks mama jahat"

"HANA. MAMA BILANG CUKUP. PAPA SAMA MAMA GA BISA BERSATU" Teriak Yoshi

"Yoshi cukup" Bentak Jihoon dan langsung mengambil alih kembali anaknya.

"Yoshi cukup. Hana hanya anak kecil" ucap Jihoon

"ANAK KECIL? DIA KETERLALUAN. AKU SAMA KAMU GABISA BERSATU ASAL KAMU TAU. CUKUP KEHADIRAN KAMU BIKIN SEMUA RUSAK. HANA GA KAYA GINI SEBELUM KETEMU KAMU JIHOON. ARGHHHHHH KENAPA KAMU KEMBALI SIH HIKSS"

Yoshi bersimpuh. Hatinya terlalu sakit melihat kehadiran Jihoon kembali bersama anaknya. "A...aku hikss sakit ( menunjuk dadanya) aku rapuh ji. Kenapa ha? Hikss kenapa kamu hadir kembali. Cukup ji cukup hikss a...aku lelah ji. Sakit ( menunjuk kepalanya) pecah hikss kepala aku pecah. Aku hikss aku

Kesadaran Yoshi hilang membuat Jihoon dan Hana panik.

"MAMAAAAAAAA"

Hana histeris sepanjang perjalanan ke rumah sakit. Hana terus menggoncangkan tubuh Yoshi berharap sang mama sadar. "Maaf hikssss ana minta maaf mama hiksss . Hana janji ga minta adik mama hikss ayo bangun maaf maaf Hana nakal mama hiksss"















Mendapat kabar Yoshi masuk rumah sakit membuat Haruto panik. Ia berlari mengajak Junghwan untuk mencari bus dan pergi ke rumah sakit. Pikirannya goyah saat mendengar Yoshi masuk rumah sakit. Jeongwoo tadi menghubunginya ketika ia sedang menyiapkan seragam sekolah Junghwan.

YA PARK JIHOON" Teriak Junkyu ketika mendapat kabar Yoshi masuk rumah sakit

"Orang gila. Dibilang anaknya gamau ketemu masih aja lo pepet. Bayangin lo punya trauma sama ANJING terus disamperin ANJING. Takut ga? Lo pasti berusaha kan menghindari ANJING kalau kaya gitu" omel Junkyu saat tiba di rumah sakit

Jihoon hanya bisa menunduk. Ia tau semua ini salahnya. Namun apakah salah jika Jihoon mencoba perbaiki semuanya?

"Kenapa tiba tiba lo belain Yoshi" tanya Hyunsuk

"Dih stress lo berdua. Ya temen gue lah. Au gue masuk dulu. Sampe lo berdua masuk ke dalem, gue habisin depan kamar mayat" ancam Junkyu

Junkyu melihat di dalam sudah ada Haruto dan Hana.

"Kaka kyukyu hikss mama" ucap Hana yang langsung memeluk Junkyu

"Hana sama kaka dulu yuk? Kita jenguk om jeje mau ga? Mama biar istirahat dulu" bujuk Haruto

"Nanti mama sembuh kan" tanya Hana

Haruto mengangguk.

"Hana" panggil Jeongwoo saat Hana masuk bersama Haruto

Hana berlari lalu duduk disamping Jeongwoo dengan wajah yang ia buat seolah oalah menyeramkan.

"Om wowo nakal ya? Ante bilang om wowo jatuh kan? Ih om wowo tau? Kata mama kalau kita jatuh ada hantu yang ngikutin iiii. Om wowo ga takut apa" tanya Hana dengan celotehannya

Haruto tertawa. "Orang dia hantunya"

Hana melihat seluruh kondisi Jeongwoo yang penuh dengan perban. "Om wowo kaya poci hihihi selem ah"

"Heh anak kecil. Poci poci aja, nanti dateng hayolo" ledek Jeongwoo

"Hana tidak takut wleeee. Om wowo mukanya jelek aja Hana ga takut"

Haruto tertawa. Memang benar ya anak kecil akan selalu jujur atas percakapannya.

"Nikah yuk ru. Biar punya anak lucu kayak Hana" celetuk Jeongwoo

"Ngaco. Urusin dulu luka kamu" omel Haruto

Hana turun lalu berlari menuju kamar sang mama. Anak ini memang tidak betah jika jauh dari mamanya.

"Maaf"

Haruto menghela nafas pelan. Dirinya sudah melupakan semuanya dan Jeongwoo terus menerus merasa bersalah.

"Aku udah maafin kamu. Gausah dibahas" ucap Haruto

"Ru kangen. Kangen kita yang dulu" ucap Jeongwoo sendu

Haruto yang awalnya duduk lalu naik ke ranjang Jeongwoo. "Kamu tau kan seberapa peduli aku sama kamu? Aku ga akan ninggalin kamu wo. Aku cuma mau kamu berubah. Ga semua keinginan kamu bisa kamu dapatkan melalui ego kamu. Ada orang lain yang harus kamu pikirkan sebelum diri kamu sendiri"

Jeongwoo mengangguk. Dirinya paham atas semua kesalahannya. "Jadi can i ( menunjuk dada Haruto)"

Haruto mengangguk lalu memposisikan dirinya dengan baik dan membuka kancing bajunya

"Ahh wo pelan"

























Selanjutnya kalian bayangkan sendiri





















Aku balik. Sejujurnya book ini aku bingung mau lanjutin gimana lagi. Ada kepikiran buat aku segera end aja wkwkw tapi gatau ya aku masih berpikir. Jika ada alur di otakku maka akan aku lanjutkan. Jika tidak ya aku akhiri nanti dalam 3/4 chapter mendatang. Hehe bye ❣️🦋

Jika ada typo maap ya

SWEETIE MAIDWhere stories live. Discover now