04. Keluarga

3.8K 173 1
                                    

Hallo!

Leci kembali Lagi😆

Terima kasih sudah membaca Bab ini dan setia membaca cerita Leci😁🙏

Selamat membaca, jangan Lupa meninggalkan vote⭐ dan komen 💬
Supaya Leci semangat untuk Menulis.

Happy Reading Guys!

•••••

"Lolita! Roamer mana Roamer?!" teriak Alexander. "Help Me ege! Ini i dikepung Marksman sama Roam lawan!"

"Sabar, ah. lagi bantuin Lazu di Lord, sebentar... Oke gue OTW atas ya—" belum sempat Rabu menyelesaikan perkataannya, seseorang lebih dulu memotong.

"Weh, Roamer bantuin gue Roamer! Minion lawan udah mulai push turret di mid," ucap Arka dari seberang sana. "Gue 40 detik lagi baru hidup."

"Terus ini gue kemana, woy?!"

"Ke Lane gue aja, Bu. Bantuin gue ...  gue kalah level sama lawan, susah lawan sendirian."

Rabu menatap teman-temannya satu persatu dengan jengkel. Ia kemudian melempar ponselnya ke lantai saking kesalnya. "Kalian main sendiri aja, Bajingan! Jangan panggil-panggil gue! Capek gue dipanggil mulu."

"Gitu doang merajuk lo," sahut Lazuardi. Lelaki itu masih fokus pada game-nya.

"Udah, biarin aja tu anak merajuk. Kita fokus push tower aja. Bentar lagi bisa di end ini." Benar saja perkataan Gilang, dua menit kemudian, tim mereka dengan bantuan Lord bisa memenangkan permainan dengan cukup mudah.

"Nice! Lagi gak nih?" Gilang kembali menatap mereka satu persatu. Namun, Lazuardi dan Alex malah ikut menaruh ponsel di lantai yang beralaskan karpet, seperti yang Rabu lakukan.

"Udah aja deh. Rabu udah merajuk ini, gak asik mainnya kalau ada yang gak ikut," sahut Lazu, dia yang semula duduk di sofa kini beralih duduk ke lantai di samping Rabu yang menonton televisi.

Alex dan Gilang ikut duduk di dekat Rabu. Mereka berempat duduk berdampingan sambil menonton Film SPIDERMAN.

Di tengah-tengah mereka hanya ada suara dari televisi, sampai akhirnya Lazuardi membuka suara, "kayaknya ... keluarga gue bakalan pindah bulan depan."

Ketiga teman Lazuardi tentu saja sangat terkejut mengenai ucapan Lazuardi barusan. Sesuatu yang sangat tiba-tiba.

"Serius lo?" tanya Gilang setengah percaya. Lazuardi tidak pernah berbohong kecuali memang dalam situasi bercanda, tapi situasi saat ini terasa begitu serius.

"Gue udah bilang, kan, sama kalian. Ekonomi keluarga gue menurun drastis setahun ini, aset-aset keluarga gue juga udah banyak dijual. Bahkan di rumah gue sekarang gak ada pelayan atau satpam sama sekali ... rumah ini juga kemungkinan bakal bokap gue gadaikan. Jadi keluarga gue bakalan pindah ke rumah kakek-nenek gue."

"Gak ada pilihan lain, selain ngegadai rumah ini?" tanya Rabu. "Terus gimana kalau kita mau ketemu, buat ngerjain tugas atau mabar gitu?"

Lazuardi tertawa. "Kita masih bisa kayak gitu ege! Kalian bisa main ke rumah kakek-nenek gue. Jaraknya emang lumayan jauh sih dari sini."

"Zu, bukannya you punya tabungan, ya? Adsanse YouTube you, never you ambil, kan?"

Lazuardi diam sambil memikirkan perkataan Alex. Benar juga. Selama hampir dua tahun ini dia mengelola Chanel YouTube yang sekarang subscribe-nya nyaris 2 juta. Meskipun jarang meng-upload video namun konten game yang ia tayangkan kerap kali ditonton banyak orang bahkan sering trending.

Teman PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang