Hallo!
Leci kembali Lagi😆
BTW, terima kasih sudah membaca Bab ini dan setia membaca cerita Leci😁🙏
Selamat membaca, jangan Lupa meninggalkan vote⭐ dan komen 💬
Supaya Leci semangat untuk Menulis.Happy Reading Guys!
•••••
Seperti keluarga lain yang melakukan makan bersama, begitu pula yang dilakukan Lazuardi dan keluarganya.
Devin, Alika, Lazuardi, Dirga dan Sandi. Mereka menikmati makanan dengan diam, sampai selesai baru lah mereka berbicara dan saling bertukar cerita di meja makan."Besok kan libur, Sandi mau ke rumah Nenek sama Kakek! Sandi udah lama enggak ketemu Nenek sama kakek, kangen banget sama mereka," Ucap si Bungsu Sandi. Bocah kelas 1 sekolah Dasar itu, rutin menjeguk kakek dan Nenek, dua minggu sekali bahkan kadang seminggu sekali.
"Kamu minta antar Bunda aja, ya? Besok Ayah masih ada kerjaan. Jadi enggak bisa antar Sandi, tapi kalau jemput Sandi pas sepulang sekolah lusa, Ayah bisa," sahut Devin.
"Besok akhir pekan loh, Mas. Kamu sesibuk itu, sampai enggak punya waktu libur buat bareng sama keluarga dan anak-anak kamu?" Alika tahu pekerjaan Devin sedang di masa sibuk, tetapi setidaknya suaminya bisa mengambil waktu libur untuk beristirahat dan untuk bersama dengan keluarganya meskipun hanya sehari dalam seminggu.
"Kamu ingat kan, Ibuk aku selalu berpesan, 'jangan sampai nyawa dihidup, nyawa dibunuh' kamu kerja keras untuk menghidupi anak dan istri kamu, tapi kamu malah meninggal karena bekerja.""Iya-iya. Minggu ini aku belum bisa libur karena masih banyak kerjaan, tapi aku janji minggu depan, aku bakalan ngambil libur dua hari. Untuk istirahat, sekalian menghabiskan waktu bareng kalian."
"Terus, besok yang nganter Sandi, siapa?"
"Abang aja. Besok Abang mau main ke rumah temen, biar sekalian berangkat bareng Abang," sahut Lazuardi atas pertanyaan Sandi. Minggu besok, dia berencana untuk pergi ke GH dan menghabiskan hari liburnya untuk bermain game nonstop.
"Mau ngapain kamu, hari libur ke rumah teman? Daripada menghabiskan waktu dengan hal yang tidak penting dan tidak jelas, lebih baik kamu belajar di rumah. Ayah lihat, kamu belakangan ini sudah jarang sekali ikut Olimpiade." Devin memberi nasihat pada anaknya. Remaja seusia Lazu memang kebanyakan lebih suka menghabiskan waktu untuk melakukan hal yang tidak terlalu penting, daripada belajar.
"Lazu lagi sibuk sama urusan Organisasi Yah, mungkin bulan depan bisa coba ikut Olimpiade kalau ada waktu belajar dan kalau ada jadwal lomba."
Devin tidak mau bertanya lebih banyak pada anak sulungnya. Saat Lazuardi menjawab seadanya, dia akhirnya diam. Dia dulu pernah muda, jadi tahu betul bagaimanapun pemikiran anaknya.
Devin membiarkan Lazu menikmati masa mudanya, asal tidak merusak masa depannya. Kenakalan remaja serta pemberontakan remaja hal yang lumrah, asal masih dibawah standar dan selalu di awasi itu tidak apa-apa.Remaja yang cerdas tahu bagaimana cara menikmati masa muda, tanpa merusak masa depan.
*****
Setelah makan malam, Lazuardi berniat untuk rebahan santai di tempat tidur sambil main Game. Namun, sebelum itu dia ingin mengecek sosial medianya satu-persatu untuk memantau dan mencari informasi/berita, barangkali ada yang penting.
Saat membuka Aplikasi Hijau berlogo telepon, dia mengecek semua pesan yang masuk satu-persatu, hanya membalas yang sekiranya penting. Kemudian, saat mengecek status dia melihat nama Arunika di daftar paling atas. Gadis itu membuat status sekitar 1 menit yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Perjalanan
RomanceTentang Arunika Ugahari, si gadis putus asa yang begitu menyukai Lazuardi Baswara-Kapten E-sport sekaligus wakil ketua OSIS yang populer dan berprestasi di Sekolah mereka. Bagi Arunika, Lazu adalah lelaki yang paling tampan, kharismatik, dan bersin...