Terlambat : Part 4🌹

3.2K 185 3
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

" Hah.. hah!! Akhirnya sampai juga.."

Arsya anak itu terpaksa berjalan kaki, karna bus yang biasa membawanya ke sekolah sudah lewat.

" Eh tunggu pak.. jangan di tutup dulu gerbangnya Yah pak "

Arsya berteriak kencang disaat melihat seorang satpam tengah bersiap untuk menutup gerbang, dia memacu langkahnya agar segera sampai ke depan gerbang.

" Pak jangan di tutup du___"

Tapi sayang, pas Arsya sampai,
gerbang nya sudah tertutup dengan rapat.

Dan Berakhirlah Arsya disini,berdiri di bawah terik matahari,di tengah lapangan menghadap tiang bendera dengan salah satu tangan terangkat dengan posisi hormat.

" Huh panas .. kapan hukuman
nya selesai capek banget gerah juga"

Terhitung satu jam Arsya berdiri di tengah lapangan ini,tapi belum ada tanda tanda hukumannya akan selesai.

" Shh.. pusing "

Akhh..

Badannya limbung karna tak kuat menahan panas, ditambah pusing yang mendera di kepalanya,seakan Arsya merasa kepalanya di timpa oleh batu yang sangat besar,penglihatan
Nya pun ikut buram.

Happ.

" Hey Lo kenapa.."

Beruntung sebelum tubuh Arsya terjatuh,ada seseorang yang menangkap tubuhnya dengan sigap

"Shh.. sakithh"

" Hey bangun.."

Arsya membuka matanya dengan perlahan dan dapat dia lihat seseorang yang sedang mendekap tubuhnya dengan erat.

" Li Lio "

Selesai mengucapkan itu Arsya tak sadarkan diri.

" Eh eh.. astaga bangun woy!!
Haish nyusahin banget sih ni orang "

Yang menolong Arsya  adalah Lio,
Tadi lio di suruh keluar oleh seorang guru untuk mengambilkan buku tapi netra nya malah melihat Arsya yang sedang berdiri di tengah lapangan dengan posisi tangan yang memegang kepalanya seperti sedang menahan sakit.

Beruntung Lio berlari dengan cepat menangkap tubuh lemah Arsya sebelum anak itu terjatuh menyentuh tanah.

" Hey.. bangun.."

Lio mengguncangkan tubuh Arsya karna tak mendapat respon ,Lio mengangkat tubuh itu membawa
Nya menuju ruang kesehatan.

Sesampainya di UKS,Lio langsung
merebahkan Arsya ke atas brankar yang ada disana.

" Hah untung Lo gak berat lagian ngapain pake pingsan segala sih nyusahin tau gak "

Lio menelisik wajah Arsya yang lagi terbaring di depannya.

Tak Di Anggap  { END }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang