Kabar baik: Part 25🌹

2.2K 110 8
                                    

                                 *

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

                                 *

               

                                *

" Senang bisa bekerja sama dengan anda"

" Saya juga , terimakasih sudah mau hadir"

" Sama-sama pak, saya permisi kalau begitu"

" Ya, silahkan."

Drrtt.. drrtt..

Dika melirik ke arah ponselnya, mengecek siapa yang menelponnya jam segini, ternyata nama Arsya lah yang muncul.

" kenapa anak ini menelpon ?! Ah biarin saja lah "

Drtt.. drtt..

Tak berselang lama ponselnya kembali berbunyi untuk ke dua kalinya, dengan nomor yang sama seperti tadi.

" Cih apasih mau anak ini, menyusahkan saja "

Karna merasa kesal di ganggu Dika mematikan ponselnya.

...

Rumah sakit

" Hum tak diangkat lagi, hubungi siapa lagi ya ?!"

Arsya bingung karna setiap nomor yang dia hubungi tak ada satupun yang mau mengangkat panggilannya.

" Lo ngapain disini ?"

Tiba" seseorang datang dari belakang menghampiri Arsya.

" Bang Vian.."

Astaga Arsya hampir saja lupa ,Abang nya ini kan bekerja di rumah sakit ini,kenapa tak langsung menemui abangnya saja, mungkin karna dia panik makanya tak kepikiran sampai kesitu.

" Bang bunda di dalam, lagi di tangani sama dokter"

Arsya menunjuk ruangan tertutup tepat di depan mereka.

" Bunda!!"

" Iya bang, ta_ tadi bunda pingsan saat dirumah, makanya aku langsung bawa bunda ke sini"

" Apa!! Ini semua pasti gara-gara Lo kan"

" G_gak bang ta_tadi.."

" Udah diam, gue gak terima alasan dari Lo"

Arsya menunduk, pasti selalu seperti ini, tak ada yang mau percaya padanya.

" Lo udah hubungin ayah sama yang lainnya ?"

" U_udah bang, tapi tak ada yang mengangkatnya"

" Payah"

Vian langsung mengambil ponsel yang ada di jasnya , kemudian menghubungi satu satu keluarganya.

" Lo tunggu disini,gue pergi sebentar"

Tak Di Anggap  { END }Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ